Iis Inayati Rakhmat
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN POLIFENOL ASAM GALAT TEH HIJAU GAMBUNG MELALUI PENURUNAN KADAR MALONDIALDEHID TIKUS DIABETES MELITUS Iis Inayati Rakhmat; Fahrauk Faramayuda; Euis Reni Yuslianti
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.647 KB)

Abstract

Teh hijau dilaporkan mempunyai efek sebagai antidiabetes karena kandungan antioksidannya. Komplikasi diabetes berkaitan dengan terjadinya stres oksidatif akibat hiperglikemi persisten yang ditandai dengan peningkatan kadar malondialdehid. Aktivitas antioksidan selular dan kandungan polifenol terutama asam galat teh hijau asal Gambung Ciwidey Bandung masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan antioksidan asam galat serta penurunan malondialdehid teh hijau tikus diabetes. Metode penelitian adalah laboratorium eksperimental. Pengujian kandungan antioksidan kualitatif dengan uji fitokimia, pengujian kandungan asam galat kuantitatif metode pH diferensial ekivalen antosianin total, dan pengujian aktivitas antioksidan melalui penurunan kadar malondialdehid tikus diabetes metode TBARs. Tikus dibagi kedalam 5 kelompok (n=5) diberi perlakuan selama 14 hari peroral: Tikus kelompok I sebagai kontrol negatif, tikus kelompok II kontrol diabetes, tikus diabetes kelompok III dan IV diberi ekstrak etanol teh hijau 14,4 mg/hari dan 28,8 mg/hari serta tikus diabetes kelompok V diberi Vitamin C 3,6 mg/hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol teh hijau Gambung memiliki kandungan alkaloid, tanin, saponin, katekin, flavonoid, kuinon, dan asam galat 12,19 mg/L TAC. Kadar rerata malondialdehid darah kelompok teh hijau 28,8 mg/hari berbeda signifikan (P=0,012) dengan kelompok Vitamin C 3,6 mg/hari akan tetapi tidak ada perbedaan signifikan (P=0,087) apabila dibandingkan dengan kelompok yang diberi teh hijau 14,4 mg/hari. Pemberian teh hijau 28,8 mg/hari memberikan efek menguntungkan dibanding Vitamin C 3,6 mg/hari yang dibuktikan dengan penurunan kadar MDA kemungkinan karena kandungan antioksidan polifenol asam galat teh hijau sebagai scavenger radikal peroksil stres oksidatif pada tikus diabetes. DOI : 10.35990/mk.SE.PIT.X.p1-15
DIET MEDITERANIA MENURUNKAN INDEKS MASSA TUBUH, LINGKAR PINGGANG, DAN KADAR LEMAK PADA PASIEN OBESITAS Endry Septiadi; Andri Andrian Rusman; Dewi Ratih Handayani; Iis Inayati Rakhmat; Nur Muhamad Rohman; Achmad Hero Prawira; Muhammad Akmal Rais; Rifal Aldi Anugrah
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.706 KB)

Abstract

Obesitas adalah suatu keadaan berlebihnya deposit lemak tubuh yang ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25 kg/m2. Obesitas dapat terjadi karena ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran energi yang membuat berat badan, lingkar pinggang, dan kadar lemak meningkat. Diet Mediterania yang merekomendasikan konsumsi tinggi MUFA dan PUFA serta penurunan konsumsi karbohidrat menjadi diet yang direkomendasikan untuk pasien obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama diet Mediterania dengan IMT, lingkar pinggang, dan kadar lemak pada peserta Prolanis Klinik Healthy Life yang mengalami obesitas. Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pengamatan secara kohort. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Subjek pada penelitian ini adalah 59 pasien obesitas yang terbagi atas kelompok berdasarkan durasi diet Mediterania, yaitu kelompok satu bulan (K1), dua bulan (K2), dan tiga bulan (K3), yang dilakukan pemeriksaan IMT, lingkar pinggang, dan kadar lemak pada akhir setiap bulannya. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Anova dilanjutkan dengan Post Hoc Duncan untuk mengetahui perbandingan setiap kelompok. Indeks massa tubuh, lingkar pinggang, dan kadar lemak mengalami penurunan yang signifikan dan progresif dengan bulan ketiga menunjukkan rata-rata penurunan yang paling baik yaitu sebesar 1,41 kg/m2 dengan nilai p=0,000 untuk IMT, rata-rata penurunan sebesar 6,58 cm dengan nilai p=0,000 untuk lingkar pinggang dan rata-rata penurunan yang paling baik yaitu sebesar 3,52% dengan nilai p=0,026 untuk kadar lemak. Lama diet Mediterania terbukti memengaruhi penurunan IMT, lingkar pinggang, dan kadar lemak secara signifikan pada pasien obesitas. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa terdapat hubungan lama diet Mediterania dengan penurunan IMT, lingkar pinggang, dan kadar lemak. Kata Kunci: Diet Mediterania, Indeks Massa Tubuh, Kadar Lemak, Lingkar Pinggang, Obesitas DOI : 10.35990/mk.v4n3.p256-266
PERBEDAAN TINGKAT KEPATUHAN DIET MEDITERANIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Yudith Yunia Kusmala; Endry Septiadi; Dewi Ratih Handayani; Iis Inayati Rakhmat; Lukman Tobing; Zacky Muttaqien Putra Nandita; Rifky Atha'ullah Nuralif
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data World Health Organization (WHO) menetapkan pasien hipertensi di seluruh dunia yaitu sekitar 1,13 milyar orang. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi pasien hipertensi mencapai 34,1% di Indonesia, di Provinsi Jawa Barat sebesar 39,6%, dan di Kota Cimahi sebesar 41,83%. Salah satu penatalaksanaan hipertensi yang direkomendasikan oleh US Dietary Guideline, American Heart Association (AHA), dan European Society of Cardiology (ESC) adalah diet Mediterania. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik, diastolik, dan mean arterial pressure (MAP) pada pasien hipertensi. Rancangan penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pengamatan kohort prospektif pada 39 pasien hipertensi selama satu bulan. Pengambilan data sampel menggunakan teknik systematic random sampling. Subjek penelitian terbagi berdasarkan kepatuhan diet Mediterania yaitu rendah, sedang, dan tinggi yang diukur dengan skor alternate Mediterranean diet (AMED) setelah mengisi food frequency questionnaire (FFQ) 4 kali dalam 1 bulan, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada akhir bulan. Data tekanan darah sistolik dan MAP dilakukan uji analisis Anova dan Post Hoc Tukey, sedangkan data tekanan darah diastolik dilakukan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tingkat kepatuhan diet Mediterania terhadap tekanan darah sistolik (p=0,001<0,05), tekanan darah diastolik (p=0,029<0,05), dan MAP (p=0,003<0,05) yang bermakna pada pasien hipertensi. Semakin tinggi tingkat kepatuhan pasien dalam menjalankan diet Mediterania, maka nilai tekanan darah sistolik, diastolik, dan MAP semakin rendah. Komposisi diet Mediterania yang mengandung monounsaturrated fatty acid (MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) yang tinggi berefek sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan kardioprotektif sehingga berpotensi menurunkan tekanan darah. Kata kunci : diastolik, diet mediterania, kepatuhan, mean arterial pressure, sistolik DOI : 10.35990/mk.v6n1.p22-33