Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi DAN UJI stabilitas fisik sediaan sabun Cair pembersih kewanitaan (feminiNe hyegiene) ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatiCa (L) urb.) Pramita Yuli Pratiwi
JURNAL ILMU KESEHATAN BHAKTI SETYA MEDIKA Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika
Publisher : Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.594 KB) | DOI: 10.56727/bsm.v7i1.58

Abstract

Herba pegagan yang memiliki familia Apiace ini sudah sejak lama digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Indonesia. Pegagan merupakan herba yang tidak memiliki batang dengan rimpang pendek dan solan melata. Herba pegagan juga memiliki Senyawa antifungi yang berasal dari beberapa besar tanaman yang diketahui memiliki kandungan senyawa saponin yang dapat mengakibatkan turunnya tegangan permukaan sehingga pertumbuhan jamur terhambat. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan sabun cair pembersih kewanitaan yang mengandung ekstrak etanol herba pegagan sebagai antijamur Candida albicans penyebab keputihan dengan melakukan uji stabilitas fisik dengan variasi konsentrasi. Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen murni (True Experiment). Ekstrak etanol herba pegagan diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak kemudian dilakukan skrining fitokimia yang meliputi uji alkaloid, uji flavonoid dan uji saponin. Formula sabun pembersih kewanitaan dibuat dengan ekstrak etanol 25%. Dan dibuat variasi pada asam stearat diantaranya 1,5%, 1,6%, 1,7%, dan diuji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula 1 merupakan formulasi terbaik dan memenuhi syarat pengujian untuk sediaan sabun cair dengan warna hijau tua, berbentuk cair, berbau khas dari ekstrak herba pegagan, nilai pH 6, dan tinggi busa 1 cm. Dari ketiga formulasi, formula II dan formula III berbentuk kental, memiliki nilai pH 7 dan tinggi busa 0,5 cm hal ini disebabkan oleh perngaruh dari variasi asam stearat. Dari hasil skrining fitokimia menunjukan bahwa ekstrak etanol herba pegagan yang digunakan memiliki senyawa kimia saponin.
Uji Aktivitas Antibakteri Toner Minyak Atsiri Kulit Jeruk Purut (Cytrus hystrix Dc) terhadap Propionibacterium acnes Definingsih Yuliastuti; Clarisa Indriapuspa; Pramita Yuli Pratiwi
Media Farmasi Indonesia Vol. 18 No. 2 (2023): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v18i2.223

Abstract

Jerawat yaitu permasalahan kulit yang terjadi dikarenakan peradangan pada folikel polisebasea . Kulit jeruk purut (Cytrus hystrix DC) mengandung senyawa β-pinen yang bekerja sebagai antibakteri. Toner merupakan sediaan yang digunakan setelah susu pembersih dan berfungsi untuk menyegarkan wajah, menghapus sisa make up, dan menyebabkan pengelupasan ringan pada kulit wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri toner minyak atsiri kulit jeruk purut (Cytrus hystrix DC) terhadap Propionibacterium acnes. Toner dibuat dalam tiga formulasi dengan variasi konsentrasi minyak atsiri kulit jeruk purut yaitu F0 (0%), F1 (5%), dan F2 (10%). Pengujian dilakukan dengan metode difusi paper disk. Hasil rerata diameter zona hambat adalah F0 (1,09 mm) kategori lemah, F1 (5,93 mm) kategori sedang, F2 (7,96 mm) kategori sedang. Kesimpulan dari uji statistik didapatkan p˂0,05 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan sehingga perbedaan konsentrasi minyak atsiri mempengaruhi diameter zona hambat yang terbentuk