Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ijaz Alquran Menurut Pandangan Ulama Kontemporer Siregar, Idris; Salsabila, Indah; Hasibuan, Nafis; Nurfadila
JIS: Journal Islamic Studies Vol. 2 No. 2 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ijaz Alquran merupakan konsep yang mengacu pada kemukjizatan dan keajaiban Alquran yang tidak dapat ditandingi oleh manusia, baik dari segi bahasa, sastra, maupun isi yang terkandung di dalamnya. Ulama kontemporer memiliki pandangan yang beragam mengenai Ijaz Alquran, yang melibatkan aspek linguistik, ilmiah, dan historis. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan ulama kontemporer tentang Ijaz Alquran, dengan fokus pada bagaimana mereka menafsirkan dan memahami keunikan serta keistimewaan Alquran dalam konteks modern. Para ulama seperti Quraish Shihab, Hamka, dan Maulana Amin menekankan pentingnya memahami Alquran bukan hanya dari segi kebahasaan, tetapi juga dari perspektif ilmiah dan sosial. Quraish Shihab, dalam karyanya “Tafsir Al-Misbah,” mengungkapkan bahwa kemukjizatan Alquran terletak pada kemampuan wahyu ini untuk selalu relevan dengan perkembangan zaman, mampu menjawab tantangan dan persoalan kontemporer. Sementara itu, Hamka dalam “Tafsir Al-Azhar” menekankan pada keindahan bahasa dan retorika Alquran yang melampaui karya sastra manusia. Selain itu, pandangan ilmiah tentang Ijaz Alquran juga mendapat perhatian khusus. Para ulama kontemporer sering mengaitkan ayat-ayat Alquran dengan temuan ilmiah modern sebagai bukti kemukjizatan Alquran. Misalnya, ayat-ayat yang menggambarkan proses penciptaan manusia, fenomena alam, dan kosmologi sering kali diinterpretasikan sebagai bukti bahwa Alquran memiliki pengetahuan yang melampaui zaman ketika wahyu diturunkan. Dengan demikian, Ijaz Alquran dalam pandangan ulama kontemporer mencakup berbagai dimensi yang saling melengkapi. Studi ini menyimpulkan bahwa pemahaman yang komprehensif tentang Ijaz Alquran memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan linguistik, ilmu pengetahuan, dan kajian sosial-historis. Hal ini menunjukkan bahwa Alquran memiliki keunikan dan keistimewaan yang abadi, relevan sepanjang masa, dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Analisis Pelanggaran Peraturan Tarif Batas Atas PT. Wings Abadi Airlines Station Kualanamu Sumatera Utara Salsabila, Indah; Yudianto, Kifni
El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam Vol 5 No 2 (2024): El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmal.v5i2.3554

Abstract

The large number of air transport enthusiasts has resulted in increasingly fierce competition between air transport business entities. In order to maintain fair competition, the government issued Minister of Transportation Regulation Number PM 20 of 2019 regarding procedures for calculating tariffs and Decree of the Minister of Transportation Number KM 106 of 2019 concerning upper limit tariffs. Currently there are fluctuations in avtur fuel which causes additional costs stipulated in the Decree of the Minister of Transportation Number KM 142 of 2022 concerning fuel surcharge. Even though there are regulations governing the determination of tariffs, there are still discrepancies in setting the rates sold. The purpose of this research is to find out what happened to the discrepancy, so that this can be adjusted immediately so that it does not harm either party. This study uses a qualitative method. Data collection techniques used by observation, interviews, and documentation. The informants used in this study were three Air Transport Inspectors at the Regional Airport Authority Office II. Data analysis techniques use the Miles and Huberman model, and to test the validity of the data use the triangulation method. The results of this study indicate that PT. Wings Abadi Airlines in setting fares is not adjusted to the Decree of the Minister of Transportation Number KM 142 of 2022. This is caused by rising fuel prices and insufficient passengers so they do not meet the operational costs incurred. This issue was followed up by reporting to the Directorate General of Civil Aviation and the Directorate General of Air Transportation. In addition, there is the imposition of administrative sanctions on PT. Wings Abadi Airlines. Keywords: Upper Limit Rates, Fuel Surcharge, PT. Wings Abadi Airlines, Airport Authority Office.