Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Relationship Of Knowledge Level About Breast Cancer With Breast Self-Examination Behavior As An Early Detection Of Breast Cancer On Students Of The Faculty Of Medical Al- Azhar Islamic University Dalilah Femilia; Fachrudi Hanafi; Made Agus Suanjaya; Shinta Wulandhari
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal eduHealth, Periode Januari-Maret, 2023
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.186 KB)

Abstract

Breast cancer is when breast cells grow uncontrollably due to abnormal changes in genes in cell division. In Indonesia, the number of cases of breast cancer in 2020 even reached 68.858 (16.6%). One prevention of breast cancer is a case detection through breast self-examination (BSE). This study was aimed to determine the relationship between the level of knowledge about breast cancer and the act of early breast self-examination (BSE) as an early detection of breast cancer in FK UNIZAR students. This research employed a cross-sectional study, conducted at the Medical Faculty of Al-Azhar Islamic University on December 1-7 2022. A total of 132 respondents were included as the research sample. The data obtained were analyzed using SPSS with statistical tests using the Spearman Rank method. The results of the study found that 20 people (71. 4%) had good knowledge with adequate behavior and 97 people (93.3%) had poor behavior. There were 7 people (25.0%) who had sufficient knowledge with adequate behavior and 7 people (6.7%) with less behavior. And the sample that had less knowledge with sufficient behavior was 1 person (3.6%). According to the results of analysis from the Spearman's rank correlation test, it obtained a p-value of 0.001 (p-value <0.05) and a correlation coefficient of 0.284 with a negative value. There is a relationship between knowledge of breast cancer and breast self-examination behavior on FK UNIZAR students of 2019, 2020, and 2021.
Hubungan Kejadian Apendisitis Akut Dengan Peningkatan Mean Platelet Volume (Mpv) Di Rsud Kabupaten Klungkung Made Ngurah Jiyesta Wibawa; Sugianto Prajitno; Shinta Wulandhari; Made Agus Suanjaya
Journals of Ners Community Vol 13 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2525

Abstract

Apendik vermiformis merupakan organ kecil tambahan yang terletak dibawah katup ileosekal serta melekat pada sekum. Apendik vermiformis mudah mengalami obstruksi hingga rentan terjadi infeksi akibat mekanisme pengosongan diri apendik vermiformis yang pada umumnya kurang efisien, ditambah ukuran lumen yang terbilang kecil. Infeksi inilah yang lebih dikenal sebagai apendisitis, radang pada apendik, atau penyakit usus buntu. Apendisitis dapat menyerang semua usia namun kasus tertinggi terdapat pada individu yang tergolong remaja hingga dewasa muda yaitu usia 18-40 tahun. Pemeriksaan darah lengkap merupakan salah satu tes laboratorium yang paling umum digunakan untuk diagnosis Apendisitis akut. Mean Platelet Volume (MPV) adalah tes yang terbilang murah dan sering digunakan untuk menunjukkan ukuran dan aktivitas platelet. Trombosit atau platelet memiliki efek membentuk bekuan darah (hemostasis) dan mengatur kejadian inflamasi. Jumlah trombosit dan MPV telah diteliti sebagai penanda inflamasi aktivitas penyakit. Mengetahui adanya hubungan antara kejadian apendisitis akut dengan peningkatan Mean Platelet Volume (MPV) pada dewasa muda di RSUD Kabupaten Klungkung. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Klungkung pada tahun 2017-2021. Sampel penelitian sebanyak 170 sampel. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi Square. Batas nilai signifikasi adalah (p ≤ 0.05). Didapatkan jumlah pasien dengan apendisitis akut tanpa perforasi berjumlah 108 pasien (63,50%) dan jumlah pasien dengan apendisitis akut dengan perforasi berjumlah 62 orang (36,50). Didapatkan pula nilai MPV normal berjumlah 129 orang (75,90%), nilai MPV menurun berjumlah 41 orang (24,10%), dan tidak terdapat pasien dengan MPV meningkat. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Chi Square didapatkan nilai p-value 0,46 (p > 0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan MPV dengan kejadian Apendisitis Akut di Rumah Sakit Umum Klungkung
Prevalence and Characteristics of Breast Cancer Patients in Mataram City for the 2015-2020 Period Suanjaya, Made Agus; Sherliyanah, S; Utami, Sukandriani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.59 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.958

Abstract

Angka kejadian kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara. Terbatasnya data yang terstruktur dan meningkatnya kejadian kanker payudara di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran prevalensi dan karakteristik kanker payudara di Kota Mataram tahun 2015-2020.Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif menggunakan data rekam medis. Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita kanker payudara yang berdomisili di Kota Mataram pada tahun 2015-2020 sebanyak 420 orang. Pada penelitian ini didapatkan karakteristik penderita kanker payudara terbanyak berjenis kelamin perempuan 99.52%, berasal dari kecamatan Mataram 29.76%, dengan status perkawinan menikah 99.05%, sebagai ibu rumah tangga 90.02%, suku Sasak 82.62% dan beragama Islam 89.53%. Dengan usia insiden tertinggi pada usia 41-50 tahun 36.43%, mengenai payudara sebelah kiri 54.52% dengan stadium III (LABC) 47.15% dan gambaran histopatologi invasive ductal carcinoma  63.81% yang pada penegakan diagnosisnya dengan operasi biopsi. Penderita kanker payudara pada penelitian ini sebagian besar mendapat terapi operasi 99,28 %, dengan penyebaran terbanyak pada kelenjar getah bening axilla 78% dan metastasis jauhnya ke paru-paru 31%. Angka kematian pada penelitian ini sebanyak 5.48%. Penderita kanker payudara di Kota Mataram mempunyai rentang usia yang lebih muda dibandingkan dengan penderita kanker payudara di negara Barat. Angka kematian penderita kanker payudara di Kota Mataram cukup tinggi, disebabkan oleh keterlambatan penderita datang berobat dan lemahnya deteksi dini, dimana dari hasil penelitian didapatkan penderita kanker payudara terbanyak terdata pada stadium lanjut.
LEGAL PROTECTION OF CANCER PATIENTS’ SOCIAL SECURITY PARTICIPANTS IN TARGETING THERAPY SERVICES IN HOSPITAL Made Agus Suanjaya; Sutarno Sutarno; Mohammad Zamroni
Journal Indonesia Law and Policy Review Vol 4 No 3 (2023): Journal Indonesia Law and Policy Review (JILPR), June 2023
Publisher : International Peneliti Ekonomi, Sosial dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56371/jirpl.v4i3.141

Abstract

The purpose of this study to analyse laws and regulations as legal protection for social security participants in targeting therapy services in hospitals and to analyse the responsibility of the hospital for targeting therapy services. Legal protection for cancer patients participating in social security in targeting therapy services in hospitals in accordance with what is regulated in the 1945 Constitution, then Law Number 29 of 2004 concerning Medical Practice; Law of the Republic of Indonesia Number 36 of 2009 concerning Health, which shows that the state present in providing protection and legal protection to its people. So in practice in the field, both hospitals and medical personnel must stick to this rule so that cancer patients participating in social security receive optimal service in accordance with the latest scientific principles of medicine without violating applicable laws so as to create harmony between optimal patient treatment and applicable law. Hospital responsibility for targeting therapy services is crucial/important where hospitals have criminal responsibility regulated in the Criminal Code, civil liability related to default and unlawful acts as stated in the Civil Code and also administrative responsibility which is regulated in the rules medical.