Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL DAN SISTEM MENGONTROL MEDIA DI INDONESIA (Dari perspektif sejarah) Anom, Erman; Waluyo, Djoko
Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 2, No 1 (2011): Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan
Publisher : Kementerian Komunikasi dan Informatika R.I.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini mengkaji perkembangan media massa di Indonesia dari perspektif politik kekuasaan penguasa.Metode kajian secara kesejarahan dengan analisis dokumen(studi pustaka) dan wawancara. Tiap babakan sejarah, penguasa mempunyai perspektif sendiri terhadap media.Masa pemerintahan Belanda penguasa memanfaatkan media untuk tujuan kolonial.Dalam babakan pendudukan Jepang,penguasa menggunakan media sebagai alat mobilisasi. Masa perjuangan nasionalis,media sebagai sarana penyebar semangat nasionalisme.Pada periode Soekarno, sistem kontrol media terbagi pada paruh demokrasi liberal dengan pers bebas memberitakan, sedangkan pada paruh demokrasi terpimpin, pers berperan sebagai corong Soekamo. Kemudian pada babakan Soeharto, pers di kontrol pemerintah.Politik kekuasaan Soeharto dipandang otoritarian.Dan pada era 1999- 2010, model pers yang berkembang adalah menganut paradigma pers liberal.
PEMBANGUNAN MIND SET DAN CULTURE SET MASYARAKAT MISKIN KELURAHAN MEKAR BAKTI KABUPATEN TANGERANG Anom, Erman; Anom, Ersa Shamira
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 7, No 04 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v7i04.4508

Abstract

Partisipasi adalah satu konsep penting dalam wacana pembangunan. Sebagai satu konsep penting, partisipasi sering dibicarakan dan ditekankan dalam penulisan berkaitan perubahan sosial yang terencana seperti pembangunan. Dalam abdimas ini untuk memastikan rancangan pembangunan menepati kehendak dan keperluan golongan sasaran dan sekaligus memastikan penerimaan dan kesinambungannya, maka adalah penting partisipasi golongan sasar dipedulikan dan diperdayakan dan diberi penekanan sebelum perancangan dibuat. Pertisipasi mereka mestilah aktif dan bermakna dan dibagi dengan permasalahan ini yang ada di Kabupaten Tangerang maka dibuat pelatihan pembangunan mind set dan culture set masyarakat miskin dengan pendekatan model partisipasi masyarakat. Sedangkan tujuan  pembangunan mainset dan culture set ini adalah menjelaskan keadaan dan akar permasalahan , pola dan pola komunikasi masyarakat dan menentukan bagaimana keadaan tersebut mewakili kecenderungan-kecenderungan dalam mencari penyebab hambatan yang ada dalam pembangunan mind set dan culture set tersebut. Dalam pembangunan minset dan culture set di kalangan masyarakat miskin Kelurahan Mekar bakti ini menggunakan tiga peringkat, yaitu perancangan, partisipasi dan penilaian. Bentuk partisipasi begini adalah selaras dengan Declaration on the Rights to Development yang dipakai oleh Persatuan Bangsa-bangsa dalam tahun 1986. Partisipasi meluas itu meliputi semua peringkat dari mula dikenal keperluan dan masalah sehinggalah kepada membuat penilaian dampak usaha pembangunan itu. Kata Kunci: Pembangunan, mind set, masyarakat 
BIMBINGAN TEKNIS FOTOGRAFI KEHUMASAN BAGI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN TANGERANG Rachmat, Ikbal; Abdurahman, Abdurahman; Anom, Erman
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v5i1.2461

Abstract

AbstractCommunity Service Activities (P2M) which are carried out as a form of implementation of the communication science field at the technical or practicum level and are a form of development from previous research related to public relations photography. The purpose of this P2M implementation provides an understanding theory and practice related to the responsibilities of each position, especially at the Tangerang Regency DPRD Secretariat. The scope of this P2M implementation relates to the field of communication science in the form of non-verbal communication, namely communication in the form of symbols or symbols that are used as a reinforcing component of the text in a reporting or publicity reporting area. P2M activities are carried out using methods in the form of exposure and oral explanations and focus group discussions in the form of theory as a basic understanding of the use of equipment, and direct interaction with training objects, both in and outside the room. P2M participants consisting of employees at the Tangerang Regency DPRD secretariat directly practiced the theory that had been obtained to produce photographs that not only had good visual value but the participants became more familiar with the needs of the photo for the secretariat, whose duties included public relations. The results of this P2M activity also synergize the equipment already in possession to be able to be utilized optimally such as some camera units as supporting activities at the Tangerang Regency DPRD secretariat. Keywords : technical guidance, public relations photography, tangerang dprd secretariat AbstrakKegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) yang dilaksanakan sebagai bentuk pengimplementasian bidang keilmuan komunikasi pada tataran teknik atau praktikum dan merupakan bentuk pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait fotografi kehumasan. Tujuan dari pelaksanaan P2M ini memberikan pemahaman teori dan praktik terkait tanggung jawab pada masing-masing jabatan khususnya di Sekretariat DPRD Kabupaten Tangerang. Ruang lingkup pelaksanaan P2M ini terkait bidang ilmu komunikasi berupa komunikasi non verbal, yakni komunikasi berupa lambang-lambang atau simbol yang digunakan sebagai komponen penguat teks dalam sebuah pelaporan maupun pemberitaan bidang kehumasan. Kegiatan P2M dilaksanakan dengan menggunakan metode berupa pemaparan dan penjelasan lisan dan focus grup discussion berupa teori sebagai pemahaman dasar teknis penggunaan peralataan, dan interaksi langsung dengan obyek pelatihan baik yang dilakukan di dalam ruang maupun luar ruang. Para peserta P2M yang terdiri dari pegawai di sekretariat DPRD Kabupaten Tangerang secara langsung mempraktekan teori yang telah diperoleh untuk menghasilkan foto-foto yang tidak hanya memiliki nilai visual yang baik namun para peserta menjadi lebih faham dari sisi kebutuhan foto bagi sekretariat, yang tugasnya meliputi tugas sebagai humas. Hasil dari kegiatan P2M ini juga mensinergikan peralatan yang telah di miliki untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal seperti beberap unit kamera sebagai penunjang kegiatan pada secretariat DPRD Kabupaten Tangerang. Kata kunci : bimbingan teknis, fotografi kehumasan, sekretariat dprd tangerang
Indonesian Students Adaptation to Culture Shock: A Case Study of Erasmus Mundus Joint Master's Degree Students - European Union Erman Anom; Avradya Mayagita
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3201

Abstract

Currently, the number of Indonesian students who receive scholarships to continue their studies in Europe is increasing day by day. They managed to get scholarships not only from the Indonesian government but also from the governments of European countries that are members of the European Union. One of the scholarship programs that are in great demand by Indonesian students is the Erasmus Mundus Program with its uniqueness, namely that each student must attend education in 3 countries in Europe. This study aims to answer questions about why culture shock is experienced by Indonesian students who are recipients of the Erasmus Mundus scholarship and how Indonesian students who receive the Erasmus Mundus scholarship overcome culture shock in order to be able to adapt to a new environment. This research is a qualitative research with a case study approach. Data was collected through semi-structured interviews and in a fluid atmosphere. In this study, as many as 5 Indonesian students received the European Union Erasmus Mundus scholarship to take a Postgraduate program in Europe. The results of this study prove that adaptation can be done through 5 factors, namely personal communication, host social communication, ethnic social communication, environment, and predisposition.