Tristiadi Ardi Ardani
Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Upaya Penyelamatan Diri Dalam Kondisi Darurat di Gedung Bertingkat / Fasilitas Umum dari Tinjauan Keberadaan Sarana Navigasi Kognitif dan Self Efficacy Ardani, Tristiadi Ardi; Irawan, Andik Rony; Yusuf, Aris Yuana; Arifin, Zainul
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4606.804 KB) | DOI: 10.18860/psi.v10i1.6363

Abstract

Kondisi darurat dapat mengancam keselamatan jiwa setiap saat, misalnya kebakaran, gempa bumi, kerusuhan, dan sebagainya. Struktur bangunan yang didesain dengan berbagai antisipasi bencana atau kondisi kondisi darurat serta sarana penyelamatan diri dalam kondisi darurat belum menjamin keselamatan jiwa pengunjung. Fasilitas yang tersedia untuk mengantisipasi kondisi darurat belum sepenuhnya berfungsi secara optimal karena belum tersedianya system informasi yang memadai tentang strategi penyelamatan diri. Informasi yang diberikan hanya bersifat teknis dan managerial sehingga penyelamatan diri pengunjung dalam berbagai peristiwa kerusuhan, kebakaran,dan gempa bumi beberapa waktu yang lalu masih banyak menelan korban jiwa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan desain factorial. Desain ini dipilih karena terdapat empat kelompok yang mendapat perlakuan yang berbeda.Populasi penelitian adalah mahasiswa / mahasiswi yang ada di Kota Malang.Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang diselidiki (Hadi, 1993). Sampel penelitian yang akan digunakan adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang sebanyak 52 orang yang diambil secara random. Berdasarkan temuan dilapangan tidak ada perbedaan upaya penyelamatan diri ditinjau dari keberdaan sarana navigasi kognitif dan self efficacy. Tidak terdapat perbedaan upaya penyelamatan diri dalam kondisi darurat di gedung bertingkat ditinjau dari keberdaan sarana navigasi kognitif. Hal ini tidak terbukti sesuai dengan hasil analisis menunjukkan F = 0.306 sing = 0.503 .Tidak terdapat perbedaan upaya penyelamatan diri dalam kondisi darurat di gedung bertingkat ditinjau dari Self Efficacy. Hal ini tidak terbukti sesuai dengan hasil analisis menunjukkan F = 1.916 sing = 0.172
PENGEMBANGAN KREATIVITAS USAHA KAFÉ TENDA DAN WARUNG LESEHAN MELALUI PELAYANAN PRIMA SEBAGAI UPAYA BERWIRASWASTA UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN DI KOTA MALANG Ardani, Tristiadi Ardi
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 2, No 2 (2005)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/psi.v0i0.337

Abstract

One of phenomenon that can be seen in Malang town, especially in the night, through the Veteran Street, we see many tent café and lesehan stalls. The same thing we meet also in Sunday morning around Gajayana Stadium. The good management will have significant impact to the income of merchants. However, tent cafes and lesehan stalls are still managed traditionally, simple, and unpretentious. This research is qualitative, that is research conducted by collecting data from informants (interview) and observation, also documentation. This research makes interview to the owner of tent cafes about how they serve consumers. This research works during at least two mounts. They serve consumers in a simple way and it is not professionally. So that it is important to give best service (prima service) for the consumers to increase their income. Because, in philosophy of business is known that customers or consumers do not only buy product but also the service.Entrepreneur means creating employment for our self and others, to get income for fulfilling the requirement of life.Prima service pays attention to customer as unique and interesting person, which deserves to get the best and satisfied service. Giving prima service to customer has a purpose to win competition in a business.Keywords: creativity, prima service, entrepreneur, and unemployment.
STRATEGI COPING TERHADAP STRES KERJA DI LINGKUNGAN KARYAWAN STAIN MALANG Ardani, Tristiadi Ardi
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 1, No 1 (2004)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/psi.v0i0.357

Abstract

Background: Stres effect of work represent an problems which later will become big problems in the field of safety and health of work Because stres have undesirable impact like for example accident of work, disease related to work and also health of management and mental. Preventive of stres require to be conducted comprehensively good at organizational storey; level and also at individual storey; level and also entangle role various sector and also various professional circlewhich is discipline multi. Method: Analysis Data of kuantitif in this research of method used analyse dwivariat test student t between program group of SPS 2000 from Sutrisno Hadi and of Yuni Pamardiningsih UGM Version of IBM / in, Copyrights (c) 2002. While with data collecting method qualitative by interview at employees of STAIN Malang. Result: From result of koputasi obtained by result of higher woman group average of men average with woman group average number equal to 116.000 while its men group [of] him equal to 113.778. From result of test of t which is to be obtained by value of p equal to 0.504. There by can be said that by there no different among woman and men in strategy of coping in face of work stres. In this research to know technique reliabilitas taken is analysis of varians of Hoyt. Of computing test by using program of SPS of Sutrsino Hadi and of Yuni Pamardiningsih UGM Version of IBM / in, Copyrights (c) 2002 obtained result of tt r equal to 0.832, p equal to 0.000 meaning the appliance reliabilitas can be pledged. While with data collecting method qualitative by interview at employees obtained by result of that there is indication of is existence of stres work at employees. Conclusion: that no different between woman and men in strategy of coping in face of work stres. Method data collecting quantitatively with enquette at employees obtained by result of that there is indication of is existence of stres work at employees. As for strategy of coping in face of stres to men employees most chosening to smoke, but there is also employees chosening to walk along to watch television and others when is face work. While at woman employees some people chosen to discuss with friend one friend or office of other office and some of again chosen to walk along when stres face work. Keyword: strategy of coping, stres work.
Terapi Islam Untuk Gangguan Jiwa Pasca Trauma di Indonesia Ardani, Tristiadi Ardi
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 10, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/psi.v10i2.6367

Abstract

Dalam rangka pengembangan eksistensi seorang manusia, setelah ia menjadi sehat dan baik kondisi kejiwaannya (mental), maka Islam mewajibkannya untuk memahami dan mempelajari pedoman hidupnya (Al-Qur'an) dan dapat memahami seluruh esensi hidup dan kehidupan (Al-Hikmah) secara mandiri. Dalam hal ini pengajaran Al-Qur'an dan Al-Hikmah menjadi sangat penting, karena tanpa adanya pemahaman yang cukup mendalam tentang keduanya, tidak akan mungkin seseorang dapat berkembang dengan baik, benar dan selamat dan godaan dan tipu daya syaitan, iblis, jin dan manusia yang selalu menghalang-halanginya, khususnya pada proses pelatihan dan perjuangan untuk mencapai tingkat kesempurnaan diri serta penemuan jati diri dan citra diri yang paling hakiki.Dalam rangka pengembangan eksistensi seorang manusia, setelah ia menjadi sehat dan baik kondisi kejiwaannya (mental), maka Islam mewajibkannya untuk memahami dan mempelajari pedoman hidupnya (Al-Qur'an) dan dapat memahami seluruh esensi hidup dan kehidupan (Al-Hikmah) secara mandiri. Dalam hal ini pengajaran Al-Qur'an dan Al-Hikmah menjadi sangat penting, karena tanpa adanya pemahaman yang cukup mendalam tentang keduanya, tidak akan mungkin seseorang dapat berkembang dengan baik, benar dan selamat dan godaan dan tipu daya syaitan, iblis, jin dan manusia yang selalu menghalang-halanginya, khususnya pada proses pelatihan dan perjuangan untuk mencapai tingkat kesempurnaan diri serta penemuan jati diri dan citra diri yang paling hakiki.