Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi
PS Ilmu Dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI RHIZOPUS OLIGOSPORUS PADA BEBERAPA INOKULUM TEMPE Ari Sandhi Wipradnyadewi, Putu; S. Rahayu, Endang; Raharjo, Sri
Agrotekno Vol. 11, No. 2 Januari 2005
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.449 KB)

Abstract

The research was aimed to isolate the fungi grown and to identify R. oligosporus inseveral tempe inoculum samples.Seventy microbes were isolated from tempe inoculum, which was consisted of 58greyish brown conidia, and 12 grey conidia isolates. All isolates were belong to genera ofRhizopus. Seven of them were selected based on their origin of tempe inoculum, conidiacolour, growth of mycelia, and conidia mass. Macroscopic and microscopic observationshowed that the selected isolates were R. oligosporus.
SOSIALISASI BROWNIES KULIT PISANG SEBAGAI PRODUK PANGAN ALTERNATIF DI DESA PIKAT-KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG T. Darmayanti; N.L.A. Yusasrini; P.A.S. Wipradnyadewi; A.A.G.N.A. Jambe
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 3 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.296 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i03.p07

Abstract

Desa Pikat merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Masyarakat Desa Pikat mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani. Salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam adalah pisang. Pisang banyak dimanfaatkan baik untuk upacara keagamaan bagi masyarakat Hindu di Bali maupun untuk dikonsumsi. Kulit pisang biasanya dibuang atau hanya digunakan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan kulit pisang dapat dilakukan dengan mengolah kulit pisang menjadi kue brownies kukus. Pembuatan brownies kukus dari kulit pisang merupakan teknologi yang mudah dilakukan sekaligus mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi konsumsi terigu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan teknologi tepat guna dalam mengolah kulit pisang menjadi kue brownies kepada masyarakat di Desa Pikat. Masyarakat menyambut baik dilaksanakannya pelatihan tersebut, terutama ibu-ibu PKK Desa Pikat yang sangat antusias dan responsif dalam mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum mereka berpendapat bahwa kegiatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Masyarakat Desa Pikat memberikan penilaian yang positif untuk produk brownies kulit pisang, baik dari segi warna, aroma, tekstur, rasa, maupun penerimaan secara keseluruhan, dengan kategori suka hingga sangat suka.
PELATIHAN PEMBUATAN MIE DARI SAYUR BAYAM DI DESA TIHINGAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG P.A.S. Wipradnyadewi; P.T. Ina; I.A.R.P. Pudja; L.P.T. Darmayanti
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.161 KB)

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah (1) Memberikan informasi, pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung khususnya ibu-ibu PKK tentang teknologi pembuatan mie dari sayur bayam, (2) Melatih ibu-ibu PKK di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung membuat mie dari sayur bayam, (3) Mendorong pengembangan usaha home industri pengolahan mie dari sayur bayam sehingga dapat membuka kesempatan kerja, swadaya masyarakat dan pendapatan masyarakat di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Target khususnya adalah seluruh ibu-ibu PKK yang ada di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi (1) Penyuluhan dan diskusi dengan ibu-ibu PKK tentang teknologi pengolahan sayur bayam menjadi mie, (2) Praktek langsung pembuatan mie dari sayur bayam. Pengabdian ini dirasakan sangat bermanfaat sebesar 60 % dan bermanfaat sebesar 40 %.
SOSIALISASI BROWNIES KULIT PISANG SEBAGAI PRODUK PANGAN ALTERNATIF DI DESA PIKAT - KECAMATAN DAWAN, KABUPATEN KLUNGKUNG T. Darmayanti; NLA. Yusasrini; PAS. Wipradnyadewi; AAGNA. Jambe
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.893 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p20

Abstract

Desa Pikat merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Masyarakat Desa Pikat mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani. Salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam adalah pisang. Pisang banyak dimanfaatkan baik untuk upacara keagamaan bagi masyarakat Hindu di Bali maupun untuk dikonsumsi. Kulit pisang biasanya dibuang atau hanya digunakan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan kulit pisang dapat dilakukan dengan mengolah kulit pisang menjadi kue brownies kukus. Pembuatan brownies kukus dari kulit pisang merupakan teknologi yang mudah dilakukan sekaligus mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi konsumsi terigu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan teknologi tepat guna dalam mengolah kulit pisang menjadi kue brownies kepada masyarakat di Desa Pikat. Masyarakat menyambut baik dilaksanakannya pelatihan tersebut, terutama ibu-ibu PKK Desa Pikat yang sangat antusias dan responsif dalam mengikuti pelatihan. Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum mereka berpendapat bahwa kegiatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Masyarakat Desa Pikat memberikan penilaian yang positif untuk produk brownies kulit pisang, baik dari segi warna, aroma, tekstur, rasa, maupun penerimaan secara keseluruhan, dengan kategori suka hingga sangat suka.
AKTIVITAS ANTIMIKROBA BAKTERI ASAM LAKTAT DARI AIR SUSU IBU (ASI) TERHADAP Listeria monocytogenes FNCC 0156 Made Juli Antari; Ni Nyoman Puspawati; Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA) Vol 9 No 1 (2020): Jurnal ITEPA
Publisher : Department of Food Science and Technology Study Program, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.936 KB) | DOI: 10.24843/itepa.2020.v09.i01.p12

Abstract

The aim of the research was to find the potency of Lactic Acid Bacteria isolated from breast milk on inhibiting Listeria monocytogenes FNCC 0156 and to find the magnitude of lactic acid bacteria from breast milk in inhibiting L. monocytogenes FNCC 0156. This reseach consists of two phase: antimicrobial activity of lactic acid bacteria from breast milk and activity of bacteriocin against L. monocytogenes FNCC 0156. Isolate used in this research was A1, A3, A6, A8, A9, B3, B7, B8, and B10b. Antimicrobial activity of lactic acid bacteria from breast milk against L. monocytogenes FNCC 0156 was performed cell free supernatant, cell free neutral supernatant, and cell free neutral heated supernatant. The test was performed by well-agar diffusion method and contact method. The activity of bacteriocin was carried out according to the optimum incubation time of bacteriocin production in cell free heated neutral supernatant. The highest antimicrobial activity was supernatant treatment by well-agar diffusion method and contact method showed by isolate A1 with inhibition diameter of 10.60 mm and a decrease of 1.66 log cycle. The highest antimicrobial activity was neutral supernatant treatment by well-agar diffusion method and contact method showed by isolate B8 with inhibition diameter of 5.11 mm and increased only by 0.18 log cycle. The highest antimicrobial activity on the heated neutral supernatant treatment by well-agar diffusion method and contact method showed by isolate A6 with inhibition diameter of 0.85 mm and a decrease of 0.48 log cycle. The two isolates of cell free neutral heated supernatant treatment was isolate A6 and isolate B8 suspected to have bacteriocin compounds was then continued with isolation of bacteriocin. The result of the second phase showed that optimum time for bacteriocin production of isolate A6 was 36 hours and B8 was 60 hours. The highest antimicrobial activity of bacteriocin was showen by isolate A6 with an average inhibition diameter of 5.36 mm, followed by B8 with an average inhibition diameter of 2.44 mm. Keywords: lactic acid bacteria, breast milk, Listeria monocytogenes FNCC 0156, antimicrobial activity, bacteriocin
ANALISIS MUTU AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG, BALI I Dewa Gede Natih Kacu Putra; K.A Nocianitri; Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA) Vol 2 No 1 (2013): Jurnal ITEPA
Publisher : Department of Food Science and Technology Study Program, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.354 KB)

Abstract

The aim of the study is to determine the quality of refill drinking water in district of KutaSelatan, Badung regency, Bali which includes smell, taste, color, pH, turbidity, hardness, amount ofdissolved solids, contamination of Coliform and Salmonella. The data obtained are presenteddescriptively in the form of table and compared to SNI standard quality of drinking water. Thedetermination depot sampling of drinking water refill is done by simple random sampling method.Population depot refill drinking water amount to 22 depots and 10 depots were taken as samples bylottery and analyzed in the laboratory. The results showed refill drinking water in the District of SouthKuta not meet drinking water quality standards and there are 8 depot refill drinking water that is notsafe for the health of depot A and B were contaminated by Salmonella, whereas, depot D, F, G, H, Iand J were contaminated by Coliform and Salmonella.
Kajian perbandingan tepung Ubi Jalar Kuning (Ipomoea batatas L) dan Tepung Terigu terhadap Karakteristik Bolu Kukus Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi; AAGN Anom Jambe; GAK Diah Puspawati; P Timur Ina; N. M. Yusa; N.L Ari Yusasrini
Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa ubi jalar kuning (Ipomeas batatas L) dapatdimanfaatkan dalam pembuatan bolu kukus, mengetahui pengaruh perbandingan ubi jalar kuning kukusdengan terigu terhadap karakteristik bolu kukus serta mengetahui persentase perbandingan ubi jalarkuning kukus dengan terigu yang tepat sehingga dihasilkan bolu kukus dengan karakteristik terbaik.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan perbandingan ubijalar kuning kukus dengan terigu dengan level 0% : 100 %, 10% : 90%, 20% : 80%, 30% :70%, 40% :60%. Persentase berdasarkan jumlah berat terigu dan ubi jalar kuning kukus. Seluruh perlakuan diulangsebanyak tiga kali sehingga diperoleh 15 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidikragam, apabila terdapat pengaruh pada perlakuan maka dilanjutkan analisis dengan Uji Duncan’s.Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain kadar air, daya kembang, dan uji sensoris.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 80% terigu dan 20% ubi jalar kuning kukus menghasilkanbolu kukus dengan karakteristik terbaik dengan kriteria kadar air 35,77 %, daya kembang 85,71 %,warna putih kekuningan, tekstur biasa, aroma agak suka, rasa agak suka, dan penerimaan keseluruhanagak suka.
Analysis of Nutritional Value of Various Loloh in Bali Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi; Made Indri Hapsari Arihantana; Ni Wayan Wisaniyasa
Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology) Vol 3 No 1 (2016)
Publisher : Master Program of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study is to inventory and find out the nutritional value of various loloh in Bali such as loloh kunyit asam, loloh don sirsak, loloh temulawak, loloh don sirih or base, loloh don jarak, and loloh don beluntas. This study consists of two phases: the first phase is the inventory of loloh such as loloh kunyit asam, loloh don sirsak, loloh temulawak, loloh don sirih or base, loloh don jarak, and loloh don beluntas that is located in Denpasar city. The second phase is the analysis of nutritional value of loloh. The results showed that loloh kunyit asem, loloh temulawak, loloh don jarak, loloh don sirih or base, loloh don beluntas, and loloh don sirsak are traditional Balinese drinks that can be found in Denpasar in a slight amount. The vitamin C contents ranges from 17,10 – 287,50 mg/100 ml, total acid 0,11 – 0,88 %, total sugar 2,84- 7,44 %, and tannin levels are 0,02 – 0,06 %.
Cemaran Mikrobiologis Pada Beberapa Loloh Bali Di Kota Denpasar Putu Ari Sandhi Wipradnyadewi; Ni Luh Ari Yusasrini
Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology) Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Master Program of Food Science and Technology, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to determine the amount of microbial contamination andbacterial pathogens as well as the level of safety on some of loloh Bali in Denpasar. Thestudy consisted of two phases i.e. first: an inventory of some loloh Bali in Denpasar, amongothers, loloh don base, loloh don sirsak, loloh don jarak, loloh samiloto, loloh dontempuyak, loloh kunyit, loloh temulawak and loloh don piduh. The second stage: the analysisof microbial contamination and bacterial pathogens of loloh BaliIn the first stage concluded that there were loloh don base, loloh don sirsak, loloh don jarak,loloh samiloto, loloh don tempuyak, loloh kunyit, loloh don piduh and loloh temulawak inDenpasar. The second phase resulted that 100% of the samples loloh don base, don piduh,don sirsak, don jarak, and don tempuyak compliant with the value of total microbes, 16.7%of the samples loloh samiloto, 75% loloh kunyit and 50% loloh temulawak meet therequirements of total microbes. 100% of loloh don piduh, 16.7% loloh don base, 0% lolohsamiloto, 0% loloh don sirsak, 0% loloh don jarak, 0% loloh don tempuyak, 75% lolohkunyit and 50% loloh temulawak meet the requirementsof total coliform and 100% of thesamples have been analyzed showed did not contain E.coli. Loloh don base 4, loloh kunyit2, loloh kunyit 4, loloh don piduh meet all the requirements of total microbes, coliform andE. Coli.