Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO PENYAKIT CAMPAK PADA BALITA DI PUKESMAS SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL Janna, Harnani Aulia; Fera, Dian; Jihad, Fikri Faidul; Nursia N, Lili Eky
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 11, No 3 (2023): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v11i3.1459

Abstract

Penularan virus campak penyebab penyakit terjadi terutama melalui tetesan udara. Campak masih merupakan masalah kesehatan yang terus berkembang yang membunuh banyak anak setiap tahun. Lebih dari 140.000 orang, kebanyakan anak di bawah usia 5 tahun, dikatakan telah meninggal akibat campak pada tahun 2018, meskipun vaksin yang aman dan efisien telah tersedia. Indonesia adalah salah satu negara terbesar di dunia dengan kasus campak. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan vaksinasi campak, informasi yang diperoleh ibu, dan pendidikan ibu dengan risiko penyakit campak anak di Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan teknik analisis empiris kuantitatif. Semua ibu balita yang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Singkil adalah anggota masyarakat. Dengan menggunakan metode sampling insidental, strategi non-probability sampling, sampel penelitian berjumlah 46 orang. Formulir inkuiri digunakan sebagai alat belajar. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan Fisher's test dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan imunisasi campak (p value = 0.010 dan PR = 4.000, 95% CI = 1.392-11.497), pengetahuan ibu (p value = 0.009 dan PR = 7.692, 95% CI = 1.071-55.227) dan risiko penyakit campak pada balita di Puskesmas Singkil, serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian campak pada balita di Puskesmas Singkil (p value = 0,291 dan PR = 2,240, CI 95% = 0,679-7,388). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan Fisher's test dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan imunisasi campak (p value = 0.010 dan PR = 4.000, 95% CI = 1.392-11.497), pengetahuan ibu (p value = 0.009 dan PR = 7.692, 95% CI = 1.071-55.227) dan risiko penyakit campak pada balita di Puskesmas Singkil, serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian campak pada balita di Puskesmas Singkil (p value = 0,291 dan PR = 2,240, CI 95% = 0,679-7,388). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan Fisher's test dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan imunisasi campak (p value = 0.010 dan PR = 4.000, 95% CI = 1.392-11.497), pengetahuan ibu (p value = 0.009 dan PR = 7.692, 95% CI = 1.071-55.227) dan risiko penyakit campak pada balita di Puskesmas Singkil, serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian campak pada balita di Puskesmas Singkil (p value = 0,291 dan PR = 2,240, CI 95% = 0,679-7,388).
Hubungan Stres Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja di Inkubator Bisnis Dan Teknologi (IBT) UTU Anjelia, Bella; Nursia N, Lili Eky
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i1.2015

Abstract

Kelelahan kerja menunjukan keadaan seseorang yang melibatkan mental dan fisik sehingga memiliki perbedaan, hingga menurunnya produktivitas dalam melakukan pekerjaan. Kelelahan kerja juga bisa diartikan sebagai kejadian dimana seseorang menderita kelelahan fisik, mental serta emosional yang terjadi, dikarenakan stress yang sedang terjadi pada individu adalah dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan stres kerja adalah keadaan terhadap kondisi tubuh terhadap tekanan serta tuntutan pekerjaan diluar batas kemampuan seorang pekerja memiliki, maupun faktor fisik dan lingkungan sehingga dapat mengganggu aktivitas kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja di Inkubator Bisni dan Teknologi (IBT), Universitas Teuku Umar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini yaitu berjumlah 30 pekerja. Berdasarkan dari hasil penelitian stres kerja dengan kelelahan kerja yang dilakukan dengan uji Chi Square Test mendapatkan nilai Pvalue  sebesar 0,03, sehingga nilai Pvalue < 0,05. Berdasarkan dari hasil penelitian ini terdapat hubungan kelelahan kerja dengan stres kerja pada pekerja di Inkubator Bisnis dan Teknologi, Universitas Teuku Umar.Kata Kunci: kelelahan kerja, stres kerja, pekerja IBTWork fatigue shows a person's condition that involves mental and physical so that they have differences, resulting in decreased productivity in doing work. Work fatigue can also be interpreted as an event where a person suffers from physical, mental and emotional fatigue that occurs, because the stress that is happening to the individual is in the long term. While work stress is a condition of the body's condition against pressure and work demands beyond the limits of a worker's ability to have, as well as physical and environmental factors that can interfere with work activities. The purpose of this study was to determine the relationship between job stress and job burnout among workers at the Business and Technology Incubator (IBT), Teuku Umar University. This research uses quantitative research methods with approach cross sectional. Respondents in this study amounted to 30 workers. Based on the results of work stress research with work fatigue which was carried out with the Chi Square Test, the Pvalue  was 0.03, so the Pvalue <0.05. Based on the results of this study, there is a relationship between work fatigue and work stress on workers at the Business and Technology Incubator, Teuku Umar University.keywords: job burnout, job stress, IBT workers