Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Overview Implementation of the First Pillar Community-Based Total Sanitation Program Agustina, Tuti; Darmawan, Darmawan; Saputra, Firman Firdauz; Jihad, Fikri Faidul; Alamsyah, Teuku
An Idea Health Journal Vol 4 No 03 (2024): NOVEMBER (in Press)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v4i02.306

Abstract

Community-based total sanitation (STBM) is an approach aimed at changing hygiene and sanitation behaviour through empowerment of the community through sanitation techniques. When most members of the group stop pissing, it's called a piss stop. (BABS). By 2023, 194 villages in South Aceh district have been STBMkan, 21 of them have been Open Defacation Free (ODF), and 239 of them are not yet. The aim of this study is to find out how effective the first pillar STBM program is. Input, Process, Output, and Output are four parts of the research approach. The number of informants is six. The South Aceh Health Service conducted the study from November to December. This research is a type of qualitative research and is designed as an Evaluation Study Design. Research shows that the public is not participating in the implementation of the first pillar STBM program in the area of work of the Health Department of the Cabinet of South Aceh. The results show that the first pillar STBM program still has shortcomings and constraints in its implementation.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO PENYAKIT CAMPAK PADA BALITA DI PUKESMAS SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL Janna, Harnani Aulia; Fera, Dian; Jihad, Fikri Faidul; Nursia N, Lili Eky
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 11, No 3 (2023): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v11i3.1459

Abstract

Penularan virus campak penyebab penyakit terjadi terutama melalui tetesan udara. Campak masih merupakan masalah kesehatan yang terus berkembang yang membunuh banyak anak setiap tahun. Lebih dari 140.000 orang, kebanyakan anak di bawah usia 5 tahun, dikatakan telah meninggal akibat campak pada tahun 2018, meskipun vaksin yang aman dan efisien telah tersedia. Indonesia adalah salah satu negara terbesar di dunia dengan kasus campak. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan vaksinasi campak, informasi yang diperoleh ibu, dan pendidikan ibu dengan risiko penyakit campak anak di Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan teknik analisis empiris kuantitatif. Semua ibu balita yang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Singkil adalah anggota masyarakat. Dengan menggunakan metode sampling insidental, strategi non-probability sampling, sampel penelitian berjumlah 46 orang. Formulir inkuiri digunakan sebagai alat belajar. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan Fisher's test dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan imunisasi campak (p value = 0.010 dan PR = 4.000, 95% CI = 1.392-11.497), pengetahuan ibu (p value = 0.009 dan PR = 7.692, 95% CI = 1.071-55.227) dan risiko penyakit campak pada balita di Puskesmas Singkil, serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian campak pada balita di Puskesmas Singkil (p value = 0,291 dan PR = 2,240, CI 95% = 0,679-7,388). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan Fisher's test dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan imunisasi campak (p value = 0.010 dan PR = 4.000, 95% CI = 1.392-11.497), pengetahuan ibu (p value = 0.009 dan PR = 7.692, 95% CI = 1.071-55.227) dan risiko penyakit campak pada balita di Puskesmas Singkil, serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian campak pada balita di Puskesmas Singkil (p value = 0,291 dan PR = 2,240, CI 95% = 0,679-7,388). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan Fisher's test dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan imunisasi campak (p value = 0.010 dan PR = 4.000, 95% CI = 1.392-11.497), pengetahuan ibu (p value = 0.009 dan PR = 7.692, 95% CI = 1.071-55.227) dan risiko penyakit campak pada balita di Puskesmas Singkil, serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kejadian campak pada balita di Puskesmas Singkil (p value = 0,291 dan PR = 2,240, CI 95% = 0,679-7,388).
HUBUNGAN RIWAYAT BBLR, KELENGKAPAN IMUNISASI DAN PERILAKU MEROKOK ANGGOTA KELUARGA TERHADAP RISIKO ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUKEK Wulandari, Putri; Siregar, Siti Maisyaroh Fitri; Fera, Dian; Jihad, Fikri Faidul
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 11, No 3 (2023): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v11i3.1453

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut disebut "The Forgotten Killer Of Children" merupakan pembunuh nomor satu anak seluruh dunia. Sekitar 4 juta anak meninggal setiap tahun. ISPA menjadi penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan balita di Indonesia. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan antara riwayat BBLR, kelengkapan imunisasi dan perilaku merokok anggota keluarga terhadap risiko ISPA pada balita yang dilakukan pada bulan November 2022 di wilayah kerja Puskesmas Meukek Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. 558 Ibu balita dijadikan populasi dalam penelitian ini dengan penarikan 85 sampel menggunakan teknik simple random sampling. Kuesioner dan KMS digunakan sebagai alat penelitian. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil menunjukkan ada hubungan antara riwayat BBLR (p value = 0,004; PR = 1,758 [95% CI:1,370-2,254]), kelengkapan imunisasi (p value = < 0,001; PR = 2,368 [95% CI:1,581-3,546]) terhadap risiko ISPA pada balita, dan tidak ada hubungan antara perilaku anggota keluarga yang merokok (p value = 0,083; PR = 1,643 [95% CI:0,909–2,968]) terhadap risiko ISPA pada balita. Anak dengan riwayat BBLR dan imunisasi yang tidak lengkap berisiko lebih tinggi terkena ISPA. Perlu dilakukan upaya meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pencegahan dan pengendalian ISPA pada balita melalui promosi kesehatan oleh tenaga kesehatan.
Pengaruh Media Sosial Terhadap Preferensi Makanan Sehat dan Bergizi Pada Remaja: Studi di Kalangan Siswa SMA Jihad, Fikri Faidul; Paradhiba, Meutia; Is, Jun Musnadi; Duana, Maiza; Sriwahyuni, Susy; Darmawan, Darmawan; Oktaria, Yolanda
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3773

Abstract

ABSTRACTMedia sosial telah menjadi alat penting dalam membentuk pandangan remaja terhadap makanan sehat. Ketersediaan akses yang luas ke berbagai platform media sosial telah meningkatkan upaya siswa untuk mencari preferensi makanan yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh media sosial terhadap preferensi makanan remaja di SMA Negeri 3 Kabupaten Aceh Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain Cross-sectional, fokus pada frekuensi penggunaan media sosial, jenis konten media sosial, dan interaksi dengan konten. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 60 orang, dengan rincian 20 orang dari setiap kelas. Analisis data menggunakan Uji Chi-square yaitu mengidentifikasi hubungan signifikan antara variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara penggunaan media sosial dan preferensi makanan remaja (p = 0,016 < 0,05), terdapat hubungan signifikan antara jenis konten media sosial dan preferensi makanan remaja (p = 0,005 < 0,05) dan hubungan signifikan antara interaksi dengan konten makanan dan preferensi makanan remaja (p = 0,001 < 0,05). Media sosial secara signifikan mempengaruhi kebiasaan makan remaja. Informasi dan promosi tentang makanan tidak sehat di platform ini mendorong remaja untuk mengonsumsi kalori berlebihan, yang berpotensi merusak kesehatan dan status gizi mereka.Kata kunci: Media Sosial, Preferensi Makanan, Remaja, Siswa SMASocial media has become an important tool in shaping adolescents' views on healthy food. The widespread availability of access to various social media platforms has increased students' efforts to search for food preferences. This study aims to explore the influence of social media on adolescents' food preferences at SMA Negeri 3 West Aceh Regency. The research method used was a quantitative approach with a cross-sectional design, focusing on the frequency of social media use, types of social media content, and interaction with content. The sample involved in this study was 60 people, with details of 20 people from each class. Data analysis used the Chi-square test, which identifies significant relationships between research variables. The results showed that there was a relationship between social media use and adolescents' food preferences (p = 0.016 < 0.05), a significant relationship between types of social media content and adolescents' food preferences (p = 0.005 < 0.05), and a significant relationship between interaction with food content and adolescents' food preferences (p = 0.001 < 0.05). Social media significantly influences adolescents' eating habits. Information and promotions about unhealthy foods on these platforms encourage adolescents to consume excessive calories, potentially damaging their health and nutritional status.Keywords: Social Media, Food Preferences, Adolescents, High School Students.