Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory (IJCPML)

ELEVATED SERUM S100B PROTEIN LEVEL AS A PARAMETER FOR BAD OUTCOME IN SEVERE TRAUMATIC BRAIN INJURY PATIENTS Ridha Dharmajaya; Dina Keumala Sari; Ratna Akbari Ganie
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 24, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v24i1.1159

Abstract

Beratnya suatu cedera kepala akibat trauma akan membuat gangguan saraf pusat. Kerusakan saraf ini dapat dinilai dengan petandabiokimia yang tepat. Pemakaian petanda biokimia terhadap kerusakan otak mendapatkan perhatian yang banyak terutama ProteinS100B. Protein S100B adalah suatu ikatan kalsium dan protein yang meningkat cepat sesaat setelah cedera kepala. Kesulitannya adalahuntuk memastikan, berapa lama Protein S100B ini harus diukur. Jika berhubungan dengan kerusakan otak, ia tidak selalu terjadi pada24 jam pertama. Dapat terjadi pada 48–72 jam pasca cedera kepala, bahkan 120 jam pada kecederaan tersebut. Penelitian ini bertujuanuntuk mendapatkan kenasaban antara Protein S100B dengan GOS sebagai faktor peramalan yang akurat, mudah, tidak menyakitkan,untuk cedera kepala berat. Pengambilan serum darah untuk pemeriksaan kadar Protein S100B dilakukan pada 24, 48, 72 dan 120 jampasca trauma. Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan menggunakan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Keluaran pasienpasca perawatan dinilai menggunakan penggolongan Glasgow Outcome Scale (GOS), tiga bulan pasca kecederaan. Hasil pengukurankadar Protein S100B pada 120 jam pasca cedera kepala berat menunjukkan hubungan berlawanan yang kuat terhadap keluaran pasien.Pasien cedera kepala berat dengan kadar Protein S100B 120 jam pasca trauma yang tinggi, memiliki hasil keluaran yang buru