Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan etnobotani jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Data penelitian dihasilkan dari 8 informan penjual jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dan 40 imforman konsumen Jamu tradisional gendong yang terdiri dari 35 konsumen perempuan dan 5 konsumen laki-laki. Adapun hasil penelitian ditemukan 17 spesies tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Berdasarkan kategori tumbuhan yang dimanfaatkan penjual jamu perhitungan Use Values (UV) menunjukan terdapat 5 spesies yang menunjukan nilai guna paling tinggi diantaranya yaitu Jahe (Zingiber officinale), kayu manis (Cinnamomum burmanii), Kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma xanthorriza) dan padi (Oryza Sativa) dengan nilai Use Values (UV) Sebesar 0,25. Spesies- spesies ini merupakan spesies yang paling penting dan sering digunakan dalam bahan pembuatan jamu tradisional di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Selain itu Fidelity level (FL) dalam penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui seberapa penting spesies tumbuhan digunakan. Jenis jamu kunir merupakan jamu yang tergolong paling banyak diminati oleh masyarakat. Dokumentasi hasil penelitian ini disusun dalam bentuk booklet dengan harapan akan memberikan sumbangan sumber pengetahuan dalam pembelajaran etnobiologi khususnya etnobotani.