Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

DETEKSI BAKTERI GENUS VIBRIO SEBAGAI CAUSATIVE AGENT PADA IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS GARIEPINUS VAR. SANGKURIANG) DI KOTA TASIKMALAYA Meylani, Vita; Putra, Rinaldi Rizal
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan) Vol 5, No 1 (2018): Agustus
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Biologi Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.197 KB) | DOI: 10.31289/biolink.v5i1.1689

Abstract

Sangkuriang catfish (Clarias gariepinus var Sangkuriang) is the main commodity that widely cultivated in Tasikmalaya City. However, farmers have difficulty because of the disease which causes death in fish. High mortality is suspected as a vibriosis disease by genus Vibrio because redness wounds on dead fish. The purpose of this study is to know the genus Vibrio which causes of disease in Sangkuriang catfish. 10 samples of fish were taken from Sangkuriang catfish pond culture in Kelurahan Kersanagara Tasikmalaya City which were potentially suspected of vibriosis disease. Isolation of bacteria were done on TCBS medium. Bacterial isolates were collected from fish lesion on the body surface, liver, and kidneys of catfish. Isolation were able to gained 21 isolates and then 5 isolates (VK1, VK5, VK7, VK17, and VK21) were selected based on colony morphology and Postulates Koch’s were tested. The results showed that the clinical symptoms of catfish infected by vibriosis were redness lesions/ulcers on the body surface, hemorrhagic, fluid inside stomach, and fin eroded with redness wound. Bacterial identification through biochemical test revealed the causative agent of catfish disease at brackish pond area were bacteria of the genus Vibrio (VK 1, VK 5, and VK 7), Vibrio vulnificus (VK 17 and VK 21).
PENGARUH KONSENTRASI KOLKHISIN TERHADAP INDEKS MITOSIS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum var. Bima Brebes) Tina Komalasari; Edi Hernawan; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum var. Bima Brebes) merupakan tanaman yang sering dijadikan sampel dalam pengamatan fase mitosis. Namun, fase mitosis tersebut seringkali kurang jelas terlihat bahkan tidak ditemukan sama sekali karena beberapa faktor, salah satunya akar bawang tidak diberi zat pengondensasi kromosom, yaitu kolkhisin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kolkhisin terhadap indeks mitosis bawang merah (Allium ascalonicum var. Bima Brebes). Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September 2018 sampai April 2019 di Laboratorium Botani, Universitas Siliwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan populasi umbi bawang merah sebanyak 50 umbi. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 25 umbi, dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuannya, yaitu perlakuan tanpa kolkhisin sebagai kontrol (Perlakuan A), kolkhisin 25 ppm (Perlakuan B), kolkhisin 50 ppm (Perlakuan C), kolkhisin 75 ppm (Perlakuan D), dan kolkhisin 100 ppm (Perlakuan E). Perhitungan indeks mitosis dilakukan dengan membandingkan jumlah sel yang sedang mengalami pembelahan (profase, metafase, anafase, dan telofase) dengan total sel yang diamati sebanyak 100 sel. Teknik analisis data menggunakan One-Way ANOVA dengan α 0,05 dan uji lajutan LSD menggunakan bantuan aplikasi SPSS 25. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat pengaruh konsentrasi kolkhisin terhadap indeks mitosis bawang merah (Allium ascalonicum var. Bima Brebes) dengan perlakuan terbaik ditunjukkan oleh konsentrasi kolkhisin 100 ppm (Perlakuan E) dengan nilai indeks mitosis sebesar 58%.
IDENTIFIKASI DAN TEKNIK PENGAWETAN TUMBUHAN KANTONG SEMAR (Nepenthes) di KAWASAN GUNUNG BEUTI CANAR SEBAGAI BAHAN AJAR TUMBUHAN TINGKAT TINGGI Nurlinda Septiani; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah khususnya pada aspek flora dan fauna. Khusus pada aspek flora, Indonesia diperkirakan memiliki 25% spesies tumbuhan berbunga dari seluruh dunia, baik yang tergolong langka maupun yang telah dibudidayakan. Salah satu tumbuhan yang telah mengalami kelangkaan di habitat alaminya adalah kantong semar (Nepenthes), termasuk di kawasan Gunung Beuti Canar Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tumbuhan kantong semar (Nepenthes) dan teknik pengawetannya yang terdapat di Gunung Beuti Canar Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksploratif dengan teknik perjumpaan. Sampel yang diperoleh dari lapangan diidentifikasi secara deskriptif kualitatif berdasarkan pada buku panduan lapangan. Setelah dilakukan identifikasi, kemudian dilanjutkan dengan pengawetan bagian kantong dan daun dari Nepenthes tersebut. Teknik pengawetan yang dilakukan adalah menggunakan teknik pengawetan basah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jenis kantong semar (Nepenthes) yang terdapat di Gunung Beuti Canar hanya ada satu jenis dan termasuk ke dalam jenis Nepenthes gymnamphora, yang ditemukan pada ketinggian 2091 mdpl dengan titik koordinat 7o13’36’’ LS dan 108o3’43 BT. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pengembangan bahan ajar tumbuhan tingkat tinggi baik pada level sekolah menengah maupun perguruan tinggi.
PENGARUH METODE BLENDED LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 SINGAPARNA Galan Aji Sopi Paridi; Endang Surahman; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode blended learning berbasis schoology terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ekosistem kelas X SMA Negeri 1 Singaparna. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Juli 2019 di SMA Negeri 1 Singaparna. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MIPA SMA Negeri 1 Singaparna sebanyak 8 kelas yang terdiri dari 280 peseerta didik. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas yaitu kelas X MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 6 sebagai kelas kontrol yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar pada materi Ekosistem. Teknik pengelolaan data dan analisis data menggunakan uji t dengan taraf signifikan (α) = 0,05. Berdasaran hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh metode blended learning berbasis schoology terhadap hasil belajar peserta didik pada materi Ekosistem kelas X SMA Negeri 1 Singaparna.
KEMAMPUAN LITERASI SAINS DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK BERBASIS PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI Syahrul Haz; Purwati Kuswarini Suprapto; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya I Tahun 2019 ISBN: 978-602-9250-40-4
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2015 Indonesia ditempatkan pada posisi keenam dari bawah dari 72 Negara dalam segi kompetensi literasi sainsnya. Cara untuk meningkatkan kemampuan literasi sains harus diiringi dengan peran aktif serta kesadaran akan tanggung jawab peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran melalui pembentukan sikap ilmiah. Model discovery learning adalah model pembelajaran yang menitik beratkan terhadap peran aktif peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah peserta didik yang menggunakan model discovery learning pada materi sistem ekskresi di kelas XI MIPA SMA Negeri 9 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai dengan bulan Juli 2019 di SMA Negeri 9 Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah true experiment. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest and posttest control group design dan populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh kelas XI MIPA SMA Negeri Tasikmalaya sebanyak 4 kelas, dengan jumlah peserta didik sebanyak 134 peserta didik. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Untuk mengukur kemampuan literasi sains peserta didik digunakan instrumen berupa tes kemampuan literasi sains berjumlah 20 butir soal pilihan ganda dan angket berjumlah 18 butir pernyataan untuk mengukur sikap ilmiah peserta didik. Peningkatan kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah diperoleh melalui pretest dan posttest kemudian dihitung N-Gainnya. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan Analysis of Covariance (ANCOVA) SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah yang menggunakan model discovery learning, dimana kemampuan literasi sains dan sikap ilmiah mengalami peningkatan dengan kategori sedang.
Etnobotani Tumbuhan Obat Desa Tonjongsari Leuwi Halang Kabupaten Tasikmalaya De Sinta Mulyani Wulandari; Diana Hernawati; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leuwi Halang Kampung Pamijahan Desa Tonjongsari Kecamatan Cikalong merupakan tempat yang memiliki potensi sumber daya alam tumbuhan yang melimpah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya tumbuhan obat yang digunakan oleh Masyarakat Pamijahan sebagai obat tradisional. Penggunaan tumbuhan obat tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Namun, belum ada penelitian mengenai tumbuhan obat di Leuwi Halang Kampung Pamijahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan obat, cara pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan obat yang digunakan oleh Masyarakat Pamijahan Desa Tonjongsari. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik Snowball sampling. Jumlah responden yang terkumpul sebanyak 19 orang dengan jenis kelamin, profesi dan usia yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang diperoleh di analisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 70 spesies tumbuhan obat dari 38 familia di Leuwi Halang Kampung Pamijahan Desa Tonjongsari Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya.
Kajian Etnobotani Jamu Tradisional Gendong sebagai Suplemen Bahan Ajar Biologi (Studi Kasus di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya) Enok Fatimah; Diana Hernawati; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan etnobotani jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Data penelitian dihasilkan dari 8 informan penjual jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dan 40 imforman konsumen Jamu tradisional gendong yang terdiri dari 35 konsumen perempuan dan 5 konsumen laki-laki. Adapun hasil penelitian ditemukan 17 spesies tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan jamu tradisional gendong di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Berdasarkan kategori tumbuhan yang dimanfaatkan penjual jamu perhitungan Use Values (UV) menunjukan terdapat 5 spesies yang menunjukan nilai guna paling tinggi diantaranya yaitu Jahe (Zingiber officinale), kayu manis (Cinnamomum burmanii), Kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma xanthorriza) dan padi (Oryza Sativa) dengan nilai Use Values (UV) Sebesar 0,25. Spesies- spesies ini merupakan spesies yang paling penting dan sering digunakan dalam bahan  pembuatan jamu tradisional di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Selain itu Fidelity level (FL) dalam penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui  seberapa penting spesies tumbuhan digunakan. Jenis jamu kunir merupakan jamu yang tergolong paling banyak diminati oleh masyarakat. Dokumentasi hasil penelitian ini disusun dalam bentuk booklet dengan harapan akan memberikan sumbangan sumber pengetahuan dalam pembelajaran etnobiologi khususnya etnobotani.
Hubungan Antara Self Esteem dengan Motivasi Berprestasi Peserta Didik Pada Pembelajaran Biologi di Kelas XII MIPA SMAN 9 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2020/2021 Chyntia Saputri; Suharsono Suharsono; Rinaldi Rizal Putra
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self esteem sangat dibutuhkan untuk semua orang terlebih lagi untuk remaja yang berada di tingkat sekolah menengah atas karena dapat membantu mengaktifkan faktor pendorong peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya dalam pembelajaran biologi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara self esteem dengan motivasi berprestasi peserta didik pada pembelajaran biologi di kelas XII MIPA SMAN 9 Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan populasi yaitu seluruh peserta didik kelas XII MIPA. Sampel penelitian diambil dari kelas XII MIPA 2 sebanyak 31 peserta didik dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan untuk kedua variabel yaitu instrumen non tes berbentuk angket. Pengujian hipotesis menggunakan korelasi bivariat Pearson dan uji regresi sederhana dengan α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara self esteem dengan motivasi berprestasi. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,533 yang berarti kekuatan korelasi kedua variabel berada pada kategori sedang. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,285. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi dari self esteem terhadap motivasi berprestasi peserta didik adalah sebesar 28,5%, sedangkan sisanya 71,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil kategorisasi dari kedua aspek, pada variabel motivasi berprestasi capaian skor peraspek yang tertinggi ada pada aspek waktu penyelesaian tugas, sedangkan yang terendah yaitu aspek tanggung jawab. Sedangkan pada variabel self esteem capaian skor peraspek yang tertinggi yaitu aspek power, sedangkan yang terendah ada pada aspek significance.
DETEKSI BAKTERI GENUS VIBRIO SEBAGAI CAUSATIVE AGENT PADA IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS GARIEPINUS VAR. SANGKURIANG) DI KOTA TASIKMALAYA Vita Meylani; Rinaldi Rizal Putra
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 5, No 1 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v5i1.1689

Abstract

Sangkuriang catfish (Clarias gariepinus var Sangkuriang) is the main commodity that widely cultivated in Tasikmalaya City. However, farmers have difficulty because of the disease which causes death in fish. High mortality is suspected as a vibriosis disease by genus Vibrio because redness wounds on dead fish. The purpose of this study is to know the genus Vibrio which causes of disease in Sangkuriang catfish. 10 samples of fish were taken from Sangkuriang catfish pond culture in Kelurahan Kersanagara Tasikmalaya City which were potentially suspected of vibriosis disease. Isolation of bacteria were done on TCBS medium. Bacterial isolates were collected from fish lesion on the body surface, liver, and kidneys of catfish. Isolation were able to gained 21 isolates and then 5 isolates (VK1, VK5, VK7, VK17, and VK21) were selected based on colony morphology and Postulates Koch’s were tested. The results showed that the clinical symptoms of catfish infected by vibriosis were redness lesions/ulcers on the body surface, hemorrhagic, fluid inside stomach, and fin eroded with redness wound. Bacterial identification through biochemical test revealed the causative agent of catfish disease at brackish pond area were bacteria of the genus Vibrio (VK 1, VK 5, and VK 7), Vibrio vulnificus (VK 17 and VK 21).
PENGARUH HORMON NAPTHALEN ACETIC ACID TERHADAP INISIASI AKAR TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Forssk.) Rinaldi Rizal Putra; Muh. Shofi
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.909 KB)

Abstract

Latar belakang: kangkung air merupakan tanaman aquatik yang sangat digemari masyarakat. Banyaknya permintaan akan sayuran kangkung menyebabkan kurangnya pasokan tanaman kangkung air. Alternatif untuk menambah produksi tanaman kangkung air dengan menggunakan Napthalen Acetic Acid (NAA). Sebab NAA dapat menginduksi akar tanaman kangkung air. Tujuan: Mengetahui pengaruh NAA terhadap pertumbuhan akar tanaman kangkung air. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Konsentrasi larutan NAA yang digunakan yaitu 0,1 ppm, 0,2 ppm, 0,4 ppm, 0,6 ppm, dan 1 ppm, dan kontrol yang tidak mengandung NAA. Parameter pengamatan berupa panjang akar dan jumlah akar yang kemudian dianalisis dengan menggunakan SPPS 17. Hasil: konsentrasi NAA dapat menginduksi pembentukan akar tanaman kangkung air. Konsentrasi NAA 0,1 ppm paling baik untuk menginduksi perakaran tanaman kangkung air. Simpulan dan saran: terdapat pengaruh konsentrasi NAA terhadap jumlah dan panjang akar tanaman kangkung air. Perlu penelitian lanjut mengenai hormon auksin jenis lain dan struktur anatomi tanaman kangkung air setelah diinduksi hormon auksin.