Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Berbagai Proses Dehidrasi Pada Pengeringan Daun Stevia Rebaudiana Andy Chandra; Judy Retti B Witono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

POTENSI BIOBRIKET BERBAHAN BAKU BLOTONG DINILAI DARI NILAI KALOR, WAKTU NYALA, DAN WAKTU PEMBAKARAN Andy Chandra
Jurnal TEDC Vol 8 No 3 (2014): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.197 KB)

Abstract

Kesadaran dalam eksplorasi bahan bakar baru yang dapat diperbaharui telah membawa perkembangan teknologi sampai pada pemanfaatan biomassa. Salah satu biomassa yang memiliki potensi sebagai sumber bahan bakar alternatif adalah blotong hasil limbah pabrik gula. Limbah ini diproduksi dalam jumlah yang sangat banyak dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Sebelum digunakan sebagai bahan bakar, blotong perlu diolah menjadi briket (biobriket) agar memiliki kemampuan sebagai bahan bakar rumah tangga dan industri yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti potensi pembuatan biobriket berbahan baku blotong dinilai dari nilai kalor, waktu nyala, dan waktu pembakaran. Metode yang dilakukan dalam pembuatan biobriket ini dilakukan dengan variasi alur cara kerja pada saat penambahan perekat dan pirolisis, temperatur pirolisis, rasio penambahan perekat, serta waktu pengeringan. Selain itu dilakukan pula variasi tekanan yang dilakukan pada rentang 27,5 kg/cm2 sampai dengan 37,5 kg/cm2 . Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode pembuatan biobriket mempengaruhi waktu nyala, waktu pembakaran, kalor, dan kekuatan mekanis biobriket. Sedangkan tekanan pencetakan hanya mempengaruhi waktu nyala, waktu pembakaran, dan kekuatan mekanis biobriket. Semakin rendah temperatur pirolisis, semakin banyak jumlah arang yang diperoleh, semakin singkat waktu penyalaan dan waktu pembakaran biobriket, dan semakin rendah nilai kalor yang dihasilkan dari pembakaran biobriket. Temperatur pirolisis juga mempengaruhi kuat tekan dari biobriket yang dihasilkan. Semakin banyak tetes tebu yang digunakan, semakin besar kekuatan tekan biobriket (biobriket semakin kompak), waktu nyala akan semakin cepat, waktu pembakaran akan semakin lama. Jenis perekat tetes tebu memiliki nilai kalor yang lebih besar dibandingkan dengan jenis perekat lem kanji. Jenis perekat lem kanji (sampel II) memiliki massa beban maksimum yang lebih besar dibandingkan dengan jenis perekat tetes tebu (sampel I). Kata Kunci : biomassa, biobriket, blotong, pirolisis, tetes tebu