Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Efek Samping Obat dan Pengetahuan dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pasien Tuberkulosis Paru: The Relationship between Side Effects of Drugs and Knowledge with Compliance with Taking Anti-Tuberculosis Medication in Pulmonary Tuberculosis Patients Fakhrul Dg. Siampo; Irsanty Collein; Fitria Masulili
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i11.2974

Abstract

Angka penemuan kasus Tuberculosis Tahun 2019 Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah berada pada urutan kedua berjumlah 101 kasus. Kasus TB Paru di Puskesmas Mantok dari tahun 2019 -2021 mengalami penurunan, tetapi pada mengalami kenaikan 4 kasus tahun 2022, 2 kasus mengalami putus obat, satu diantaranya meninggal dunia. Tujuan penelitian ini yaitu diketahuinya hubungan efek samping obat dan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat antituberkulosis pasien Tuberculosis Paru. Jenis penelitian kuantitatif, desain analitik dan rancangan cross sectional. Populasi adalah semua pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Mantok dan Puskesmas Lamala. Sampel berjumlah 31 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dan dianalisa dengan analisis univariat dan analisis bivariat uji Chi-square. Hasil penelitian ditemukan efek samping obat 83,9% sedang/berat, pengetahuan 54,8% baik, dan kepatuhan minum obat antituberkulosis 54,8% patuh. Hubungan efek samping obat dengan kepatuhan minum obat didapatkan P Value = 0,686 (> ? = 0,05) artinya H0 gagal ditolak; hubungan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat didapatkan P Value = 1,000 (> ? = 0,05) artinya H0 gagal ditolak. Kesimpulan penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara efek samping obat dan pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Mantok dan Puskesmas Lamala. Saran kepada Puskesmas Mantok dan Puskesmas Lamala untuk meningkatkan penyuluhan kesehatan terkait penyakit tuberculosis sehingga meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan penularan penyakit dan kepatuhan minum obat.
Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk Mengurangi Nyeri Akut pada Pasien Gastroenteritis (Studi Kasus): Application of Deep Breathing Relaxation Technique to Reduce Acute Pain in Gastroenteritis Patients (Case Study) Nurmalisa, Baiq Emy; Irsanty Collein; Magfira
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 6: JUNI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i6.5881

Abstract

Latar Belakang: Gastroenteritis adalah gangguan pada fungsi penyerapan dan sekresi yang ada di saluran pencernaan dengan gejala buang air besar yang tidak normal dengan konsistensi bentuk tinja yang encer dan dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya. Tujuan: Dari penelitian ini menerapkan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan nyeri akut dalam tinjauan teori Kolcaba di ruangan Jambu RSUD Madani. Metode: Penelitian pada kasus ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumen terhadap status pasien. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 November 2022 selama 1 minggu di ruangan Jambu RSUD Madani dan memberikan asuhan keperawatan salama 3 hari pada Tn. S dengan nyeri akut dalam tinjauan teori comfort Kolcaba di RSUD Madani. Hasil: Dari hasil pengkajian klien mengeluh nyeri perut, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6 (nyeri sedang), nyeri dirasakan saat sebelum dan sesudah BAB, nyeri hilang timbul, klien mengatakan BAB cair sudah 8x sehari, tanda-tanda vital: tekanan darah : 96/57 mmHg, nadi : 79 x/m, respirasi : 22 x/m, suhu : 36,6?C, SPO2 : 97 %. Diagnosa keperawatan prioritas yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis. Peneliti melakukan intervensi terapi relaksasi nafas dalam serta pemberian analgetik. Hasil evaluasi pada hari ketiga dengan diagnosis nyeri akut teratasi. Kesimpulan: Penerapan tindakan nonfarmakologis (teknik relaksasi nafas dalam) pada Tn. S memberikan dampak positif pencapaian kenyamanan (comfort) dengan hasil evaluasi nyeri akut teratasi.