Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMPERTEGAS PERSPEKTIF PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM TRADISI ISLAM NUSANTARA DI TEMANGGUNG Nashihin, Husna; Asih, Tri
Al Ghazali Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This field research uses the Phenomenology approach in studying the Islamic tradition of the Archipelago as a phenomenon that can be used as a basis for multicultural education. This research uses descriptive qualitative data analysis. There are seven backgrounds that make this research urgent. First, multicultural education needs to be developed in Indonesia as a nation that has a lot of diversity. Second, multicultural education developed at this time does not prioritize multicultural education based on community traditions. Third, the Islamic Archipelago tradition can be the basis of multicultural education in society. Fourth, the Nusantara Islamic Tradition in Temanggung can be used as a basis for multicultural education. Fifth, there is no such research that studies multicultural education based on Nusantara Islamic traditions in Temanggung. Next, there are five discussions which are examined in more depth. The results of this study indicate that there are 25 kinds of Nusantara Islamic traditions in Temanggung and have been studied in depth through research so that they can be used as a basis for multicultural education for people in Temanggung. The twenty five archipelago Islamic traditions include the use of the terms of prayer, tahlilan, wayang syuro month, 10 muharam grebek, interfaith nyadran, coronary corpse, tobacco season tradition, wethonan tradition, sajen tide ceremony, earth ruwat tradition, megekah nasi megono, friday pahingan, titi sedak tradition, ha ha ki ageng putih, halal bi halal interfaith, supernatural "bodo", interfaith tolerance, 7 monthly tradition, moderate yasinan, the term 'send', borehan, aboge beliefs, tradition of kupatan, seven kinds of porridge vegetables, and apeman traditions.
PEMANFAATAN KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI MODEL EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN ZUHRIYAH YOGYAKARTA Nashihin, Husna; Asih, Tri
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): At-Turots: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : LPPM STIT Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51468/jurnal pendidikan islam.v1i2.10

Abstract

Artikel ini merupakan penelitan lapangan yang menggunakan pendekatan Fenomenologi dalam menangkap ekspresi nilai karakter yang dilakukan santri melalui kantin kejujuran. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Penelitian ini memiliki latar belakang sebagai berikut; pertama, evaluasi pendidikan karakter yang berlangsung saat ini masih bersifat verbalistis. Kedua, belum adanya model evaluasi pendidikan karakter yang mampu mengarah pada evaluasi hasil belajar afektif. Ketiga, diperlukan pengembangan model evaluasi pendidikan karakter yang mampu mengarah pada ranah afektif. Keempat, Pondok Pesantren Zuhriyah merupakan lembaga pendidikan yang melakukan pemanfaatan kantin kejujuran sebagai model evaluasi pendidikan karakter. Kelima, belum adanya penelitian mengenai model evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah. Selanjutnya ada dua hal yang urgen untuk dikaji, yaitu; pertama, konsep teoritis evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah. Kedua, pemanfaatan kantin kejujuran sebagai model evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah. Konsep teoritis evaluasi pendidikan karakter di Pondok Pesantren Zuhriyah sudah sesuai dengan konsp teoritis mengenai model, pendekatan, dan langkah-langkah evaluasi pendidikan karakter menurut beberapa tokoh pendidikan karakter. Berdasarkan pemanfaatan kantin kejujuran dalam evaluasi pendidikan karakter diketahui bahwa ada selisih pembayaran uang dalam kantin kejujuran sebesar 1,41%. Kemudian berdasarkan analisis kecenderuangan (trend analysis) diketahui bahwa ada kecenderungan penurunan selisih uang pembayaran yang dilakukan oleh santri selama proses evaluasi.
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL KAU, AKU, DAN SEPUCUK ANGPAU MERAH KARYA TERE LIYE DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA Tri Asih
SURYA BAHTERA Vol 1, No 08 (2013): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.631 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik yang ter­da­pat dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye; (2) mendeskripsikan pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye; dan (3) mendeskripsikan relevansi dan pemanfaatan pendidikan karakter dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas XI SMA. Pene­li­tian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa catatan data. Teknik pengum­pulan data menggunakan teknik observasi secara langsung. Hasil analisis menun­jukkan (1) unsur intrinsik dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah kar­ya Tere Liye meliputi tema mengenai keikhlasan hati seseorang dalam mengha­dapi semua masalah kehidupan yang dihadapinya, alur, setting, tokoh dan peno­kohan yang menunjukkan sikap dan perilaku seseorang dalam novel, bahasa, dan sudut pandang; (2) pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye tersebut meliputi penyabar, jujur, sikap Borno yang selalu bertanggung jawab, disiplin, kemandirian tokoh utama, sikap peduli kepada sesama, kerja keras, kreatif. Watak tokoh berupa watak bulat; Ka­rakter tersebut sangat berkaitan erat dengan setiap tokoh dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye; dan (3) relevansi dan pemanfaatan pandidikan karakter dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Te­re Liye sebagai bahan pembelajaran sastra ditinjau dari segi psikolog, bahasa, dan latar belakang budaya. Kata kunci: pendidikan karakter, novel kau, aku, dan sepucuk angpau merah karya tere liye, relevansi pembelajaran.