Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN PRODUK TEH HERBAL BERBAHAN DASAR TOGA BERSAMA KWT BAGAS WARAS Susanto, Nindita Clourisa Amaris; Rohmani, Sholichah; Ermawati, Dian Eka; Sasongko, Heru; Zulpadly, M. Fiqri; Utami, Diyah Tri; Meitasari, Annisa Diyah; Darojati, Ulfa Afrinurfadhilah; Untari, Meta Kartika
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 6, No 4 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v6i4.16741

Abstract

Abstrak: Kelompok Wanita Tani (KWT) Bagas Waras merupakan kelompok produktif yang berfokus pada Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dari pembibitan hingga pengolahan pasca panen. Kelompok Wanita Tani (KWT) Bagas Waras telah mengembangkan TOGA menjadi beberapa produk olahan makanan seperti keripik dan kue kering dan produksi dalam bentuk simplisia kering. KWT membutuhkan produk inovasi lain yang dapat mendukung dalam pengembangan pemnfaatan TOGA. Tim pengabdian memberikan transfer ilmu dalam pembuatan teh herbal untuk menjadi salah satu produk inovasi yang dapat dikembangkan oleh ibu-ibu di KWT Bagas Waras. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan melibatkan ibu-ibu anggota KWT Bagas Waras sebanyak 25 orang melalui beberapa tahapan yaitu persiapan, pelatihan dan evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat mengenalkan teh herbal dengan campuran beberapa jenis TOGA dan dilakukan pengemasan dalam bentuk teh celup. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu pelatihan pembuatan teh herbal telah terlaksana dengan baik. Kegiatan mendapatkan respon yang baik dari KWT Bagas Waras dan peserta antusias. Hasil kegiatan diperoleh 3 varian produk teh herbal dengan bahan dasar TOGA.Abstract: Bagas Waras Women Farmers Group (KWT) is a productive group that focuses on Family Medicinal Plants (TOGA) from nursery to post-harvest processing. Bagas Waras Women Farmers Group (KWT) has developed TOGA into several processed food products such as chips and pastries and production in the form of dry simplisia. KWT needs other innovative products that can support the development of TOGA utilization. The service team provided knowledge transfer in making herbal tea. The implementation of the service was carried out by involving 25 women members of KWT Bagas Waras through several stages, namely preparation, training and evaluation.. This community service activity is expected to introduce herbal tea with a mixture of several types of TOGA and packaging in the form of tea bags. Community service activities, namely training in making herbal tea, have been carried out well. The activity received a good response from KWT Bagas Waras and enthusiastic participants.
The Diversifikasi Minyak Sereh UMKM Surya Wulan Kulonprogo DI Yogyakarta sebagai Bahan Aktif Sabun Cuci Tangan Halal Ermawati, Dian Eka; Zulpadly, M. Fiqri; Kartikasari, M. Nur Dewi; Indrajati, Dyah Yekti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.844

Abstract

Pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2022 berdampak signifikan terhadap penyulingan minyak atsiri khususnya di UMKM Surya Wulan Samigaluh Kulonprogo, DI Yogyakarta. Proses penyulingan yang terhenti mengakibatkan harga jual minyak atsiri anjlok karena permintaan menurun. Stok bahan baku daun sereh menumpuk di Gudang yang seharusnya dapat segera dilakukan penyulingan. Keterbatasan penjualan produk minyak atsiri curah maka perlu adanya diversifikasi produk yang bernilai ekonomi tinggi. Kandungan eugenol, citronelol dan geraniol minyak sereh antara 5-20% memiliki aktifitas analgesik dan efektif melawan infeksi bakteri Staphylococcus aureus, juga efektif sebagai antijamur Candida albicans. Dasar riset ini dapat menjadikan alternatif bahan aktif alami produk sabun cuci tangan, disamping bahan aktif sintetik yang memiliki efek samping membuat kulit menjadi kering. Proses pengabdian dengan menstandsrkan kandungan aktif minyak atsiei kemudian diolah menjadi produk dan dibantu mendapatkan sertifikasi halal. Produk sabun cuci tangan minyak sereh dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usaha baru dibidang PKRT (Produk Kebersihan Rumah Tangga). Dalam meningkatkan kepercayaan konsumen sabun cuci tangan perlu dilakukan sertifikasi halal karena bersentuhan langsung dengan kulit sehingga harus terbebas dari najis. Oleh karena itu kami melakukan transfer knowlage dalam mengolah bahan baku minyak atsiri menjadi bahan aktif dalam formula produk sabun cuci tangan dan pendaftaran sertifikasi halal melalui program pengabdian masyarakat. The COVID-19 pandemic in 2020-2022 has significantly impacted essential oil refining, especially in the UMKM Surya Wulan Samigaluh Kulonprogo, DI Yogyakarta. The halted refining process caused the selling price of essential oils to plummet due to decreased demand. Stocks of raw materials for lemongrass leaves are piling up in warehouses, which should be refined immediately. Due to the limited sales of bulk essential oil products, it is necessary to diversify products with high economic value. The eugenol, citronellol, and geraniol content of lemongrass oil is between 5-20%, which has analgesic activity and is effective as an antibacterial agent against Staphylococcus aureus and as an antifungal Candida albicans. The basis of this research can be an alternative to natural active ingredients for hand washing soap products, besides synthetic active ingredients, which have the side effect of making the skin dry. Lemongrass oil hand soap products can help UMKMs develop new businesses in PKRT (Household Hygiene Products). To increase consumer confidence, hand soap needs to be halal certified because it comes in direct contact with the skin, so it must be free from uncleanness. Therefore, we transfer knowledge in processing essential oil raw materials into active ingredients in handsoap product formulas and register for halal certification through community service programs.