Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Potential Of Nata De Legen In Improving Local Wellness Of Natural Resources And Human Resources In Dalegan Village, Gresik District Asri, Mahanani Tri; Ducha, Nur; Ratnasari, Evie; Bashri, Ahmad
Jurnal Pengabdi Vol 1, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1135.31 KB) | DOI: 10.26418/jplp2km.v1i2.28998

Abstract

Dalegan Village of Gresik District, East Java, is a large Legen / neera and Palmyra fruit producing village. During this time legen siwalan was sold in the form of natural drinks. The problem faced by partners at this time is this Palmyra fruit spoils relatively quick so it doesn’t have high selling value. A technology is needed in the form fermentation to produce Nata de Legen using Acetobacter xylinum. Training method used were in form of lectures, demonstrations, discussions, direct practice, independent tasks, evaluation and marketing trials. The training was conducted in 3 groups consisting of 10 Local Welfare Organization (PKK) members and 5 Youth Organization members. The expected output target at the end of the program is that all participants succeeded in making the starter and Nata de Legen correctly. Participants also managed to whiten and soften raw Nata, which then made into end-products in the form of fruit-flavored Nata de Legen drinks (honeydew, strawberry, orange and cocopandan) and desserts in form of jelly and pudding packed in cup and bulk with the selling price calculated accordingly to Nata de Legen entrepreneurial training. 
AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN KERANG PISAU (SOLEN SP.) Judianti, Oki W. D.; Asri, Mahanani Tri; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 4, No 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau (Solen sp.) berpotensi dalam senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas antibakteri bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli FNCC 0091 dan Staphylococcus aureus FNCC 0047, menentukan isolat bakteri asosiasi kerang pisau yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar dalam menghambat pertumbuhan E. coli FNCC 0091 dan S. aureus FNCC 0047, menguji aktivitas antibakteri metabolit sekunder bakteri asosiasi kerang pisau, menentukan metabolit sekunder yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik. Metode yang digunakan untuk skrining kualitatif adalah streak plate dan metode yang digunakan untuk skrining kuantitatif adalah well diffusion bilayer overlay. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder menggunakan metode well diffusion. Data hasil skrining dianalisis secara deskriptif dan data hasil uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Hasil skrining menunjukkan 7 dari 27 isolat bakteri asosiasi kerang pisau menunjukkan aktivitas antibakteri, yaitu S611, S522, S526, S621, S625, S618, dan S626. Tiga isolat terpilih yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik adalah S526, S618, dan S621. Metabolit sekunder ketiga isolat tersebut menunjukkan aktivitas antibakteri. Metabolit ekstraseluler S621 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap E. coli FNCC 0091 dengan rata-rata diameter zona jernih 17,67 ± 1,15 mm. Metabolit ekstraseluler S526 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap S. aureus FNCC 0047 dengan rata-rata diameter zona jernih 39,67 ± 1,15 mm. Solen sp. associated bacteria have potency to produce antibacterial compound. The purposes of this research were to describe the antibacterial activities of Solen sp. associated bacteria in inhibiting the growth of Escherichia coli FNCC 0091 and Staphylococcus aureus FNCC 0047, to determine Solen sp. associated bacteria isolat which has the highest antibacterial activities to againts of E. coli FNCC 0091 and S. aureus FNCC 0047, to assay the antibacterial activities from secondary metabolites of Solen sp. associated bacteria, to determine secondary metabolites which has the best antibacterial activities. Assay of antibacterial activities was done by qualitative screening using of streak plate method and quantity screening using of well diffusion bilayer overlay method along with antibacterial activities of secondary metabolites using of well diffusion method. Result of screening showed that seven isolates from 27 isolates of Solen sp. associated bacteria exhibited antibacterial activities, namely of S611, S522, S526, S621, S625, S618 and S626. Three isolates which have the best antibacterial activities were S526, S618 and S621. Secondary metabolites of those three Solen sp. associated bacteria showed antibacterial activities. Extracelular metabolites of S621 showed the best antibacterial activity against of E. coli FNCC 0091, and the average diameter of clear zone was 17.67 ± 1.15 mm. Extracelular metabolites of S526 showed the best antibacterial activity against of S. aureus FNCC 0047, and the average diameter of clear zone was 39.67 ± 1.15 mm.
Profil Miskonsepsi pada Submateri Struktur dan Fungsi Sel Menggunakan Four Tier Test Afifah, Yeni Nur; Asri, Mahanani Tri
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miskonsepsi adalah perbedaan konsep yang dimiliki siswa dengan konsep yang telah disepakati oleh para ahli. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan profil miskonsepsi pada submateri struktur dan fungsi sel (2) Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada submateri struktur dan fungsi sel. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif menggunakan tes diagnostik Four tier test dan wawancara. Subjek penelitian ini yaitu 70 siswa kelas XI MIPA MAN 1 Mojokerto dan guru biologi. Dari keseluruhan data memberikan hasil bahwa nilai rata-rata miskonsepsi pada submateri struktur dan fungsi sel sebesar 48,6%, paham konsep sebesar 15,2% dan belum paham konsep sebesar 36,2%. Faktor penyebab miskonsepsi dapat dibedakan menjadi 6 faktor, yaitu pengetahuan siswa, guru, buku teks, media pembelajaran, cara mengajar dan konteks. Kata kunci: Miskonsepsi, Struktur dan fungsi sel, Four tier test
VALIDITAS MODUL BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN LITERASI SAINS PADA MATERI VIRUS KELAS X SMA Aprillia, Isna Nadia; Asri, Mahanani Tri
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi sains mempunyai peranan penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi permasalahan pada masa globalisasi, seperti kemampuan dalam mencari solusi untuk memecahkan suatu masalah serta kemampuan dalam menentukan sebuah keputusan. Salah satu upaya untuk melatihkan literasi sains tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan bahan ajar mandiri dengan model belajar yang menunjang, salah satunya merupakan modul berbasis discovery learning untuk materi virus. Materi virus memiliki kompetensi yang menuntut peserta didik untuk menganalisis dan menuntaskan permasalahan sehari-hari yang sesuai dengan konsep literasi sains. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan dan mendeskripsikan validitas modul virus untuk melatihkan keterampilan literasi sains. Penelitian pengembangan ini menggunakan model 4D dengan tahapan define, design, develop, dan disseminate, namun tahapan disseminate tidak dilaksanakan. Teknik pengambilan data dilakukan melalui validasi oleh ahli pendidikan dan ahli materi. Hasil validasi dari modul yang dikembangkan memiliki nilai sebesar 87.5% pada aspek kelayakan penyajian, 91.67% pada aspek kelayakan isi, 93.75% pada aspek kelayakan Bahasa, 97.91% pada aspek kesesuaian dengan model pembelajaran discovery learning, dan 96.8% pada aspek modul dalam melatihkan literasi sains pada peserta didik. Rata-rata nilai validitas tersebut yaitu sebesar 93.54% dengan kategori sangat valid, dengan begitu modul yang dikembangkan dinyatakan sangat valid untuk digunakan.
PROFIL DAN VALIDITAS SECARA TEORITIS BOOKLET MATERI SEL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK KELAS XI SMA Ramadhani, Astri Retno Dwi; Asri, Mahanani Tri; Purnama, Erlix Rakhma
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kurikulum 2013 khususnya pada materi sel memiliki kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik, yaitu peserta didik mampu memahami komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang meliputi struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan, hal ini menyebabkan peserta didik harus paham dan menguasai materi yang telah diajarkan. Oleh sebab itu diperlukan adanya booklet yang inovatif serta mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas booklet pada materi sel untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas XI SMA. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan ADDIE. Validitas booklet didasarkan pada pengukuran kelayakan penyajian (teknis), kelayakan bahasa (konstruksi), dan kelayakan isi (didaktik), validitas booklet diinterpretasikan berdasarkan hasil validasi. Hasil validasi berdasarkan aspek kelayakan penyajian memperoleh skor 3,8; aspek kelayakan bahasa dengan skor 3,83; dan aspek kelayakan isi memperoleh skor 3,5. Secara keseluruhan, hasil validasi booklet memperoleh skor rata-rata 3,71 sehingga dikategorikan sangat valid. Dengan demikian, booklet materi sel yang dikembangkan telah memenuhi kriteria penilaian booklet dan dapat dikatakan layak secara empiris dan teortitis. Kata Kunci: Booklet, sel, pemahaman konsep.
PROFILE OF 10th GRADE HIGH SCHOOL STUDENTS MISCONCEPTION ON VIRUS TOPIC BASED ON THREE-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC TEST Ningtyas, Listya Eka; Asri, Mahanani Tri
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biology learning is closely tied to concepts. Misconceptions arise within learning of several fundamental biological principles. One of the biology topics frequently faces misconceptions is viruses. To recognize misconceptions in students, the three-tier multi-choice diagnostic test method is important to be used. This research was intended to explain the misconception of students, the percentage of student misconception and the source of virus topic misconception in high school. This research was a multi-stage qualitative descriptive research, including the preparation of a three-tier multi-choice diagnostic test instrument, the validation of instruments, conducting student observations, conducting interviews with the students, the analysis of data and the assessment of outcomes. This research was performed at 10 th grade High School with as many as 36 students receiving virus topic. Results showed that 5.43% of students encountered positive misconceptions, 6.88% students encountered negative misconceptions, 30.56% students encountered misconception. Total misconceptions showed that 42.87% of students encountered misconception of virus topic. The highest misconception was found in the concept of bacteriophage reproduction, which had the largest misconception of 49.07%. The lowest misconception was found in the concept of the role of viruses, which had the smallest misconception of 36.8%. The highest misconception was found in the indicator of Identifying the way the virus lives in the host cell, which had the largest misconception of 63.89%, while the lowest was 19.44% in the indicator of identifying the role of viruses that are beneficial to human life. The aspects that contributed to the misconception were inadequate books, restricted choice of learning approaches during the Covid-19 pandemic, and context errors faced by students. Keywords: profile, misconception, virus topic, three-tier diagnostic test.
Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri yang Berasosiasi dengan Kerang Pisau (Solen sp.) Judianti, Oki W. D.; Asri, Mahanani Tri; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 4, No 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau (Solen sp.) berpotensi dalam senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas antibakteri bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli FNCC 0091 dan Staphylococcus aureus FNCC 0047, menentukan isolat bakteri asosiasi kerang pisau yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar dalam menghambat pertumbuhan E. coli FNCC 0091 dan S. aureus FNCC 0047, menguji aktivitas antibakteri metabolit sekunder bakteri asosiasi kerang pisau, menentukan metabolit sekunder yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik. Metode yang digunakan untuk skrining kualitatif adalah streak plate dan metode yang digunakan untuk skrining kuantitatif adalah well diffusion bilayer overlay. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder menggunakan metode well diffusion. Data hasil skrining dianalisis secara deskriptif dan data hasil uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Hasil skrining menunjukkan 7 dari 27 isolat bakteri asosiasi kerang pisau menunjukkan aktivitas antibakteri, yaitu S611, S522, S526, S621, S625, S618, dan S626. Tiga isolat terpilih yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik adalah S526, S618, dan S621. Metabolit sekunder ketiga isolat tersebut menunjukkan aktivitas antibakteri. Metabolit ekstraseluler S621 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap E. coli FNCC 0091 dengan rata-rata diameter zona jernih 17,67 ± 1,15 mm. Metabolit ekstraseluler S526 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap S. aureus FNCC 0047 dengan rata-rata diameter zona jernih 39,67 ± 1,15 mm. Solen sp. associated bacteria have potency to produce antibacterial compound. The purposes of this research were to describe the antibacterial activities of Solen sp. associated bacteria in inhibiting the growth of Escherichia coli FNCC 0091 and Staphylococcus aureus FNCC 0047, to determine Solen sp. associated bacteria isolat which has the highest antibacterial activities to againts of E. coli FNCC 0091 and S. aureus FNCC 0047, to assay the antibacterial activities from secondary metabolites of Solen sp. associated bacteria, to determine secondary metabolites which has the best antibacterial activities. Assay of antibacterial activities was done by qualitative screening using of streak plate method and quantity screening using of well diffusion bilayer overlay method along with antibacterial activities of secondary metabolites using of well diffusion method. Result of screening showed that seven isolates from 27 isolates of Solen sp. associated bacteria exhibited antibacterial activities, namely of S611, S522, S526, S621, S625, S618 and S626. Three isolates which have the best antibacterial activities were S526, S618 and S621. Secondary metabolites of those three Solen sp. associated bacteria showed antibacterial activities. Extracelular metabolites of S621 showed the best antibacterial activity against of E. coli FNCC 0091, and the average diameter of clear zone was 17.67 ± 1.15 mm. Extracelular metabolites of S526 showed the best antibacterial activity against of S. aureus FNCC 0047, and the average diameter of clear zone was 39.67 ± 1.15 mm.