Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK OLAHRAGA (SENAM) TERHADAP PENURUNAN EFEK SAMPING OBAT SEDATIF PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJ PROF. Dr. SOEROYO MAGELANG Yulinda Meka sari; Ana Puji Astuti; Tri Susilo
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.813 KB)

Abstract

Efek samping obat merupakan suatu dampak yang timbul sebagai hasil dari suatupengobatan atau pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan pasien. Terapi olahraga pagi(senam) dapat meningkatkan kebugaran secara menyeluruh baik fisik, mental, dan sosial. Terapiini sebagai salah satu kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan terjadinya efek samping obatdan mengontrol halusinasi pada pasien gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahuiperbedaan sebelum dan sesudah diberikan terapi aktivitas kelompok olahraga (senam) terhadappenurunan efek samping obat sedatif pada pasien halusinasi di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang.Penelitian ini merupakan penelitian preexperimental design dengan rancangan pretestposttest design. Sejumlah 45 responden yang terpilih dalam penelitian ini. Pengumpulan datadilakukan dengan cara observasi. Selanjutnya data yang telah terkumpul diolah dengan analisaunivariate dan bivariate dengan analisis deskiptif dan uji t-test.Hasil penelitian : dari 45 responden sebelum diberikan terapi olahraga (senam),responden yang belum merasakan penurunan efek samping obat dengan prosentase rendahmasih banyak yaitu 60% atau 27 responden, sedangkan setelah diberikan terapi olahraga(senam), pasien yang belum merasakan penurunan efek samping obat dengan prosentase rendahmenjadi berkurang yaitu 33,3% atau 15 responden. Ada perbedaan sebelum dan sesudahdiberikan terapi aktivitas kelompok olahraga (senam) terhadap penurunan efek samping obatpada pasien halusinasi dengan signifikasi p = < 0,05.Saran untuk penderita gangguan jiwa yaitu pasien dapat memantau secara mandiri danmelaporkan keluhan timbulnya halusinasi dan efek samping obat yang dirasakan kepadaperawat maupun keluarga. Kata kunci  : Efek samping obat, terapi olahraga senam, halusinasi
ANALISIS ALASAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU BERSALIN DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 Ana Puji Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.196 KB)

Abstract

AKI dan AKB di Kabupaten Semarang masih tinggi yaitu 146,24/100.000 KH dan 13,40/1000 KH pada tahun 2011. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menurun dan masih terdapat 410 persalinan oleh dukun dengan 0,24 %kematian ibu pada tahun 2011. Hal ini terjadi meskipun sudah dilakukan kemitraan bidan dukun dan jampersal.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis alasan pemilihan penolong persalinan oleh ibu di Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif. Pengumpulan data  dengan wawancara mendalam dan observasi.  Subyekpenelitian terdiri dari informan utama sejumlah 8 ibu bersalin (4 ibu bersalin oleh dukun dan 4 ibu bersalin oleh bidan)dan 17 informan triangulasi (4 suami/keluarga dari ibu bersalin dengan dukun, 4 suami/keluarga dari ibu bersalin dengan bidan, 4  tokoh masyarakat/ tokoh agama, 4 bidan koordinator dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga DinasKesehatan.  Metode analisis data dengan  content analysis. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang persalinan sehat dan aman masih kurang. Ibu yang memilih dukun sebagai penolong persalinan bersikap negatifterhadap bidan karena bidan merobek jalan lahir. Ibu yang memilih bidan berpersepsi baik karena bidan ramah, trampildan cekatan, ibu yang memilih dukun berpersepsi baik dalam hal perawatan post partum. Tidak ada budaya khususdalam pertolongan persalinan baik oleh bidan maupun dukun. Kemudahan akses pada saat melahirkan merupakan faktor penentu pada pemilihan penolong persalinan. Biaya persalinan dukun  terjangkau karena bersifat suka rela dan dapat berbentuk barang. Dukungan suami dan keluarga cukup kuat dalam pemilihan penolong persalinan. Disimpulkanbahwa pemilihan dukun sebagai penolong persalinan berkaitan dengan pengetahuan, sikap, persepsi mutu pelayanan,biaya dan kemudahan akses.