Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Gambaran Tingkat Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) pada Usia 6 Bulan Sampai 2 Tahun di Dusun Sleker Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Muntamah, Ummu; Haryani, Siti
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan pendamping ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian makanan pendamping ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bagi anak. Pemberian makanan pendamping ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan a pada perkembangan bayi. Berdasarkan studi pendahuluan, dari 10 ibu yang mempunyai anak usia 6 bulan sampai 2 tahun telah diwawancarai, 2 ibu penetahuan baik sedangkan 3 ibu pengetahuan cukup dan 5 ibu pengetahuan kurang. Tujuan Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang MP-ASI pada usia 6 bulan sampai 2 tahun di Dusun Sekler Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang . Penelitian ini merupakan penellitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak usia 6 bulan sampai 2 tahun yang bertempat tinggal di dusun sekler dengan teknik pengambilan Total sampling, alat pengukuran data berupa kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan. Analisa menggunakan analisa univariat Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pda usia 6 bulan sampai 2 tahun Di Dusun Sleker Desa Kopeng adalah pengetahuan baik yang berjumlah 17 orang (53,3%), pengetahuan cukup dengan 10 orang (33,3%), pengetahuan kurang 4 orang (13,3%). Saran untuk pelayanan kesehatan di Desa dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan pengetahuan pada ibu di desa Kopeng tentang pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada usia 6 bulan sampai 2 tahun Di Dusun Sleker Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, sehingga meningkatkan citra pelayanan kesehatan di desa kopeng.
Gambaran Pengetahuan Ibu dalam Menangani Hipertermi pada Anak Usia Prasekolah di Paud Melati Dusun Sleker Desa Kopeng Kec. Getasan Kab. Semarang Haryani, Siti; Adimayanti, Eka
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertermi merupakan manifestasi klinik yang sering terjadi, terutama pada saat anak akan mengalami sakit. Sebenarnya hipertermi juga membantu dalam proses pertumbuhan anak, yaitu sebagai pertahanan tubuh anak, akan tetapi apabila dibiarkan hipertermi ini dapat menyebabkan kejang pada anak dan dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Salah satu masalah yang sering terjadi saat anak mengalami hipertermi adalah orang tua, terutama ibu tidak tahu cara menangani hipertermi dengan benar. Saat dilakukan studi pendahuluan di dusun Sleker Desa Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, didapatkan hasil 2 ibu (20%) memiliki pengetahuan baik, 3 ibu (30%) memiliki pengetahuan cukup dan 5 ibu (50%) memiliki pengetahuan kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dalam menangani hipertermi pada anak usia prasekolah di PAUD Melati Dusun Sleeker Desa Kopeng Kec. Getasan Kab. Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia prasekolah di PAUD Melati Dusun Sleker Desa Kopeng Kec. Getasan Kab. Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan. Berdasarkan penelitian pada ibu dalam menangani hipertermi pada anak usia prasekolah di PAUD Melati Dusun Sleker Desa Kopeng Kec. Getasan Kab. Semarang menunjukkan bahwa sebagan besar ibu memiliki pengetahuan yang cukup, yaitu sebanyak 19 ibu (63,3%), sedangkan 10 ibu (33,4%) memiliki pengetahuan baik dan 1 ibu (3,3%) memiliki pengetahuan kurang. Setelah dilakukan penelitian ini, diharapkan para ibu dapat merawat anak mereka dengan benar, terutama saat mengalami hipertermi.
Gambaran Dampak Biologis Dan Psikologis Remaja Yang Menikah Dini Di Desa Munding Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Minarni, May; Andayani, Ari; Haryani, Siti
Jurnal Keperawatan Anak Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak remaja di Desa Munding terutama di Dusun Cemanggal yang cenderung mengalami pernikahan dini. Mereka belum begitu memahami arti dari sebuah ikatan suci perkawinan dan dampak yang ditimbulkan dari pelaksanan pernikahan dini seperti hubungan sexual yang dilakukan pada usia dibawah umur 20 tahun beresiko terjadi kanker serviks dan penyakit menular sexual, belum lagi dampak lain yang ditimbulkan seperti cemas, stress, depresi saat menghadapi masalah yang timbul dalam keluarga yang dapat berakibat pisah rumah bahkan perceraian karena emosi remaja yang masih labil. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh data jumlah remaja yang menikah dini dan telah melahirkan bayi sebanyak 25 orang, ternyata dari 25 orang tersebut mengalami dampak biologis dan psikologis dari pelaksanaan pernikahan dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dampak biologis dan psikologis remaja yang menikah dini di Desa Munding, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Desain penelitian diskriptif dengan pendekatan Cross sectional. Pengambilan data menggunakan data primer. Populasi seluruh remaja yang telah melakukan pernikahan dini dan telah melahirkan bayi di Desa Munding, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang sebanyak 30 orang. Tehnik sampling dengan menggunakan total sampling sebanyak 30 orang akan tetapi dalam pelaksanaan penelitian hanya bisa dilakukan terhadap 25 orang dikarenakan 5 orang pindah wilayah tempat tinggal. Hasil penelitian gambaran biologis dan psikologis remaja yang melakukan pernikahan dini sebagian besar adalah tinggi sebanyak 13 responden (52%) sedang sebanyak 7 responden (28%) rendah sebanyak 5 responden (20%). Diharapkan bidan terus memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi remaja khususnya tentang dampak dari pelaksanaan pernikahan dini sehingga dapat mengurangi terjadinya angka pernikahan dini dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Kebijakan model palliative care untuk menurunkan nyeri pada ODHA Ummu Muntamah; Siti Haryani
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 5, No 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.5.2.38-45

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka ODHA memerlukan perhatian khusus karena dampak negatif pada kondisi fisik maupun psikis. Sebagian besar pasien berobat pada stadium lanjut dengan berbagai infeksi oportunistik (IO), sehingga diperlukan pengobatan suportif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui palliativecare. Tujuan penelitian ini, yaitu membangun kebijakan model palliative care sebagai upaya meningkatkan kualitas Hidup pada ODHA. Metode: penelitian ini menggunakan metode action research dengan jumlah sampel 88 perawat. Hasil: analisa menggunakan uji rank Wilcoxon diperoleh nilai Z hitung =-5,599 dengan p value 0,000<α= 0,05, artinya terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan perawat sebelum dan setelah diberikan modul  dan pelatihan palliative care untuk mengatasi nyeri pada ODHA. Simpulan: ada pengaruh pelatihan dan modul palliative care terhadap tingkat pengetahuan perawat. Nilai rerata tingkat pengetahuan perawat tentang palliative care setelah dilakukan pelatihan lebih besar dari pada sebelum pelatihan (22,88) >19,28. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan perawat tentang palliative care.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM TATALAKSANA DIARE BALITA DI WILAYAH KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG Eka Adimayanti; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v2i1.7

Abstract

Latar belakang: Diare adalah penyebab utama kedua kematian balita di seluruh dunia saat ini. Salah satu penyebab hal tersebut yaitu perilaku keluarga tentang perawatan balita diare masih sangat rendah di Indonesia, oleh karena itu sangat penting agar petugas kesehatan yang memberikan perawatan balita diare perlu menginformasikan dan melibatkan keluarga dalam tatalaksana diare dan memberitahukan kepada ibu/pengasuh balita cara melakukan tatalaksana diare di tingkat rumah tangga. Pendidikan kesehatan dipandang sebagai salah satu kunci utama dari beberapa kebijakan dan strategi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit diare. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh antara pemberian pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet dengan pemberian pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan poster terhadap sikap dan pengetahuan ibu dalam tatalaksana diare balita di rumah. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan rancangan nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita dengan rentang usia 6 bulan-5 tahun, sebanyak 60 responden. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet, sementara kelompok kontrol diberikan pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan poster. Pemilihan sampel secara purposive dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan dan sikap. Data diolah dengan program komputer menggunakan uji statistik Kolmogorof-smirnov, paired t-test dan regresi linier. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap setelah pendidikan kesehatan pada masing-masing kelompok(p0,05). Kesimpulan: Pendidikan kesehatan diskusi kelompok menggunakan booklet dan poster terbukti memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam tatalaksana diare balita di wilayah dengan akses sarana kesehatan terbatas.
PENGETAHUAN DAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA SISWA SMK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 Siti Haryani; Ana Puji Astuti; Joyo Minardo
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i1.705

Abstract

ABSTRAK Masih rendahnya perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat dapat menimbulkan resiko penyebaran penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang sedang berlangsung sekarang ini adalah COVID-19 (Corona Virus Desases 19). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui serta memberikan gambaran mengenai pengetahuan dan perilaku mencuci tangan pada siswa SMK. Adapun manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya pencegahan penyakit melalui perilaku mencuci tangan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif observasional dengan pendekatan   cross sectional, artinya pengumpulan data dilakukan terhadap responden untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku mencuci tangan. Sasaran penelitian adalah siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kab. Semarang, Jawa Tengah Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling. Jumlah sampel sebanyak 120 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% atau 90 siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang berpengetahuan baik, bahwa  85.8 % atau 103 siswa SMK Muhammadiyah Sumowono Kabupaten Semarang berperilaku baik. Analisis bivariat menunjukkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku mencuci tangan dengan nilai signifikasi (p-value) sebesar 0.003, dimana p-value kurang dari ? (0.05). Saran ditujukan untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap Covid-19, sebaiknya tetap dilakukan protokol kesehatan dengan 3 M yaitu mencuci tangan mengguankan sabun, memakai masker dan menjaga jarak. Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku Mencuci Tangan,  Covid-19
PENGARUH TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI DEMAM DI RSUD UNGARAN Siti Haryani; Eka Adimayanti; Ana Puji Astuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.648 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v0i0.212

Abstract

Anak merupakan potensi penerus cita-cita bangsa, oleh karena itu perkembangan anak harus mendapatkan perhatian dari orang tua dan juga dari pemerintah.  Jika anak dipupuk dan dipelihara dengan baik sesuai dengan keinginan dan harapan maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula, akan tetapi apabila anak tidak dipupuk dan dipelihara maka anak tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh pada anak pra sekolah yang mengalami demam di rumah sakit Ungaran. Adapun luaran yang akan dihasilkan pada penelitian ini adalah meningkatkan ketrampilan perawat dalam prosedur tepid sponge, sehingga bisa diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak untuk menurunkan  suhu dengan melibatkan orangtua. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan Pretest-Posttest Non Equivalent Control Group Design. Uji analisis bivariat menggunakan Paired  t Test. Uji Pengaruh dengan Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan suhu sebelum sebelum dilakukan tepid sponge sebagian besar ( 73, 34 %) berada pada suhu 38-39° Celcius. Suhu tubuh setelah dilakukan tepid sponge sebagian besar (63 %) berada pada suhu 37 -38° Celsius. Perbedaan suhu tubuh anak pada uji t berpasangan untuk kelompok intervensi diperoleh nilai signifikansi  0.000 (p < 0.05). Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh. Kesimpulan penelitian ini adalah Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap   penurunan suhu tuhuh Kata Kunci : Tepid Sponge, Suhu tubuh, anak pra sekolah
PENGEMBANGAN INTERVENSI KEPERAWATAN MANDIRI DENGAN ALAT DIGITAL MASSAGER ANOCHOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KENYAMANAN PADA PASIEN TERINFEKSI HIV Ummu Muntamah; Siti Haryani
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 9, No 1 (Maret 2020) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v9i1.516

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masih tingginya Angka kejadian HIV-AIDS di Indonesia. Sampai saat ini kasus HIV-AIDS Jumlah penderita HIV-AIDS di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dinilai semakin mengkhawatirkan. Sekarang ini, sedikitnya ada 289 orang dengan HIV, dan 145 orang menderita AIDS (ODHA) tengah mendapatkan pendampi ngan di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil lokakarya Review Penanggulangan HIV/AIDS didapatkan permasalahan bahwa 1) belum optimalnya kelembagaan dan lemahnya koordinasi serta jejaring kelembagaan yang menangani pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, 2) kurangnya akses layanan yang berkualitas, 3) belum tersedianya strategi dan metoda komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang tepat tentang HIV/AIDS 4) stigma masyarakat yang menganggap bahwa penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit AIB sehingga menyebabkan pasien HIV/AIDS dijauhi oleh masyarakat. Faktor-faktor tersebut menyebabkan pelayanan/perawatan pasien yang terinfeksi HIV/AIDS mudah sekali stress dan daya tahan tubuh makin menurun. Jenis dan desain penelitian ini menggunakan metode quasy experiment dengan menggunakan satu kelompok intervensi dan satu kelompok kontrol, yaitu tindakan yang dilaksanakan pada satu kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol sebagai pembanding. Sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok dilakukan pengukuran awal (pretest) dan post test termasuk pengukuran tekanan darah (TD), nadi, suhu, skala nyeri dan tingkat kenyamanan. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampel penderitayang ada. Hasil penelitian didapatkan pada kelompok intervensi terdapat penurunan tingkat nyeri dari sedang menjadi ringan, serta mengalami tingkat kenyamanan. Kata Kunci : Massager, Kenyamanan, HIV 
PENGARUH ORAL HYGIENE MENGGUNAKAN HEXADOL GARGLE DALAM MEMINIMALKAN KEJADIAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) DI RUANG ICU RSUD TUGUREJO SEMARANG Amat Tohirin; Mona Saparwati; Siti Haryani
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 1 (Maret 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.816 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i1.301

Abstract

Oral Hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Ventilator Associate Pneumonia (VAP) pada pasien, sedangkan tindakan oral hygiene di Ruang ICU RSUD Tugurejo belum maksimal. Berdasarkan data catatan kunjungan pasien di Ruang ICU RSUD Tugurejo Semarang dari bulan Januari sampai September 2015, terdapat beberapa pasien mengalami resiko VAP dengan skor CPIS 3 sampai 5. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan oral hygiene menggunakan antiseptic hexadol gargle dalam meminimalkan kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) di R. ICU RSUD Tugurejo. Penelitian ini merupakan penelitian Pre– Experimental. Populasinya yaitu seluruh pasien yang terpasang Ventilator. Penentuan besar sampel menggunakan rumus Federer dan teknik pengambilan sampel Consecutive Sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 15 responden. Uji statistik yang digunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan p value adalah 0,03 (p < 0,05), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kejadian ventilator associated pneumonia (VAP) sebelum dan sesudah oral hygiene menggunakan hexadol gargle. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan oral hygiene menggunakan antiseptik Hexadol Gargle bisa menurunkan angka kejadian VAP. Oleh karena itu, diharapkan kepada perawat yang bertugas di Ruang ICU RSUD Tugurejo untuk dapat menerapkan penggunaan hexadol gargle dalam pelaksanaan oral hygiene sehari dua kali pada pasien yang terpasang ventilator mekanik untuk mencegah VAP. Kata Kunci     : Oral Hygiene, Antiseptik Hexadol Gargle, VAP, Pasien ICU 
PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH YANG DI RAWAT INAP DI RSUD UNGARAN Eka Adimayanti; Siti Haryani; Ana Puji Astuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 8, No 1 (Maret 2019) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.647 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v8i1.307

Abstract

Hospitalisasi dan perawatan bisa menimbulkan stres bagi anak. Stresor yang dialami anak yang dihospitalisasi meliputi kecemasan terhadap perpisahan dengan orangtua, ketakutan karena ketidaktahuan, kehilangan kontrol dan otonomi, cidera tubuh yang mengakibatkan ketidaknyamanan, nyeri dan mutilasi, serta ketakutan akan kematian.Di lingkungan rumah sakit, bermain dan aktivitas ekspresif lainnya memberikan kesempatan sebanyak mungkin pada anak untuk menentukan pilihan guna mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat koping dalam menghadapi stres. Salah satu aktivitas yang menggunakan banyak otot adalah senam otak atau lebih dikenal dengan brayn gym. Brain gym adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui pengaruh brain gym terhadap kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah yang dirawat di rumah sakit.Penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah anak usia prasekolah dengan rentang usia 3-6 tahun, sebanyak 32 responden. Kelompok intervensi diberikan intervensi dengan latihan brain gym, sementara kelompok control hanya  diberikan leaflet. Pemilihan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan, temperamen, dan pengalaman dirawat dirumahsakit. Data diolah dengan program komputer menggunakan uji statistik.  Terdapat penurunan tingkat kecemasan pada anak yang dirawat dirumahsakit setelah dilakukan pemberian intervensi brain gym, dengan nilai p>0,05). Pemberian intervensi brain gym dan leaflet brain gym efektif  menurunkan tingkat kecemasan pada anak yang dirawat di rumahsakit. Kata Kunci: brain gym, kecemasan, anak prasekolah, dirawat dirumahsakit.