Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Rumah Tahan Gempa Berbasis Komunitas Di Kabupaten Lombok Utara Fedya Diajeng Aryani; Lalu Marzuandi; Hilmiyatun Hilmiyatun; Linda Feni Haryati; Arif Widodo
Dedikasi Sains dan Teknologi (DST) Vol. 2 No. 1 (2022): Dedikasi Sains dan Teknologi : Volume 2 Nomor 1, Mei 2022
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/dst.v2i1.1461

Abstract

Kabupaten Lombok Utara secara geografis termasuk dalam kawasan rawan bencana, salah satunya adalah gempa bumi. Gempa yang terjadi pada tahun 2018 di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara disebabkan oleh Sesar Naik Flores atau Flores Back Arc Thrust. Dampak dari gempa besar tersebut adalah banyak rumah warga yang rusak berat. Salah satu penyebab terjadinya kerusakan hebat pada saat gempa adalah tidak terpenuhinya kaidah teknis bangunan, seperti lemahnya sambungan struktur dan kualitas bangunan yang rendah. Kerusakan lebih banyak disebabkan karena pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat tidak sesuai dengan kaidah pembangunan rumah yang layak, penggunaan kolom, balok dan ring balok tidak sesuai dengan standar teknis dan bahkan ada rumah yang dibuat tidak menggunakan pembesian. Membangun kembali kawasan pascabencana tidaklah mudah. Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi harus dilakukan dengan perhitungan dan perencanaan yang matang. Selain dua hal tersebut, aspek terpenting yang harus diperhitungkan adalah keterlibatan warga yang menjadi korban bencana, maka dari itu masyarakat harus dilibatkan dalam proses pembangunan kembali pemukiman berbasis komunitas yang berorientasi pada pengurangan resiko bencana. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dilakukan pendampingan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah tahan gempa berbasis komunitas. Kelompok masyarakat yang telah terbentuk diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan cara pembangunan rumah tahan gempa. Perencanaan dan pelaksanaan perbaikan rumah korban bencana harus mengacu peta potensi gempa dikemudian hari, oleh karena itu standar kekuatan bangunan harus dipahami oleh masyarakat sesuai dengan standar teknis Kementrian PUPR. Dengan adanya pendampingan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam merekonstruksi bangunan rumah yang rusak akibat gempa sesuai standar kekuatan bangunan sehingga jika terjadi bencana/kejadian serupa dapat meminimalkan jumlah korban
Pengaruh Penggunaan Serat Baja terhadap Kuat Tekan Beton ALWA Fedya Diajeng Aryani
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 4 No 02 (2022): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v4i02.4302

Abstract

Gempa bumi merupakan bencana yang dapat merusak struktur bangunan, khususnya yang terbuat dari beton. Salah satu penyebabnya yaitu berat volume struktur bangunan beton yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu inovasi pada material penyusun beton khususnya aggregat kasar. Pada Penelitian ini digunakan (Artificial Light Weight Aggregate) ALWA dengan bahan styrofoam untuk mensubtitusi aggregate kasar. Dalam proses pembuatannya styrofoam terlebih dahulu dilarutkan menggunakan aseton dan dibentuk menyerupai agregat kasar dengan ukuran 10mm sampai dengan 20 mm. Selalin itu untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan serat baja sebagai bahan tambahan. Jenis serat baja yang digunakan adalah jenis hooked dengan diameter 0.8 m, panjang 60 mm dan kuat tarik 1254 N/mm2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar subtitusi ALWA maka semakin kecil nilai kuat tekannya. Nilai kuat tekan beton ALWA efektif ketika penambahan serat baja dengan prosentase ALWA sebesar 15% dengan nilai 34,03 MPa. Penggunaan ALWA berbahan styrofoam dapat digunakan pada beton struktural dengan prosentase tidak lebih dari 47,48% untuk beton tanpa serat baja dan 74,48% untuk beton dengan serat baja.
Pengaruh Penggunaan Serat Baja terhadap Kuat Tekan Beton ALWA Fedya Diajeng Aryani
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 4 No 02 (2022): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v4i02.4302

Abstract

Gempa bumi merupakan bencana yang dapat merusak struktur bangunan, khususnya yang terbuat dari beton. Salah satu penyebabnya yaitu berat volume struktur bangunan beton yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu inovasi pada material penyusun beton khususnya aggregat kasar. Pada Penelitian ini digunakan (Artificial Light Weight Aggregate) ALWA dengan bahan styrofoam untuk mensubtitusi aggregate kasar. Dalam proses pembuatannya styrofoam terlebih dahulu dilarutkan menggunakan aseton dan dibentuk menyerupai agregat kasar dengan ukuran 10mm sampai dengan 20 mm. Selalin itu untuk meningkatkan kuat tekan beton digunakan serat baja sebagai bahan tambahan. Jenis serat baja yang digunakan adalah jenis hooked dengan diameter 0.8 m, panjang 60 mm dan kuat tarik 1254 N/mm2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin besar subtitusi ALWA maka semakin kecil nilai kuat tekannya. Nilai kuat tekan beton ALWA efektif ketika penambahan serat baja dengan prosentase ALWA sebesar 15% dengan nilai 34,03 MPa. Penggunaan ALWA berbahan styrofoam dapat digunakan pada beton struktural dengan prosentase tidak lebih dari 47,48% untuk beton tanpa serat baja dan 74,48% untuk beton dengan serat baja.
Stress and Strain on Self-Compacting Concrete using ALWA as Coarse Aggregates Substitution Dhiafah Hera Darayani; Fedya Diajeng Aryani
Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023): EDISI MARET 2023
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rekabuana.v8i1.4524

Abstract

Concrete with lightweight aggregates is a type of concrete that is widely used in earthquake-prone areas. One of the building blocks for lightweight concrete utilizing waste is Styrofoam. Styrofoam in lightweight concrete began to be widely used in structural buildings. Self-compacting concrete is a type of concrete that can flow by itself without experiencing segregation. Light aggregate concrete is applied to self-compacting concrete in order to get benefits from an economic and construction time perspective, thereby saving costs and processing time. This study aimed to determine the ductility level of concrete seen from the magnitude of the stress and strain values at each ALWA content as a substitute for gravel in regular and self-compacting concrete. The loading of a concrete cylinder affects the relationship between stress and strain. Variations in the composition of ALWA substituted in concrete, from 0%, 15%, 50%, to 100%. The test was carried out as compressive strength with a cylindrical specimen with a height dimension of 200 mm and a diameter of 100 mm. The results of the test show that the strain values of 0.5f'c at SCC0, SCC15, SCC50, and SCC100 are 0.00140, 0.00140, 0.00146, 0.00151, the higher the ALWA substituted in the SCC mixture, the greater the strain value. In addition, the higher the amount of substituted ALWA in the SCC mixture, the lower the level of workability. This study shows that lightweight aggregate with Styrofoam can make concrete more ductile.ABSTRAKBeton dengan agregat ringan merupakan salah satu jenis beton yang banyak digunakan pada daerah rawan gempa. Bahan penyusun beton ringan dengan memanfaatkan limbah salah satunya berbahan Styrofoam. Penggunaan styrofoam pada beton ringan mulai banyak digunakan pada bangunan yang bersifat struktur. Beton memadat sendiri adalah jenis beton yang memiliki kemampuan untuk mengalir dengan sendirinya tanpa mengalami segregasi. Beton beragregat ringan diaplikasikan pada beton memadat sendiri agar mendapatkan manfaat dari segi ekonomi dan waktu pelaksanaan konstruksi, sehingga lebih menghemat biaya dan waktu pengerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat daktilitas beton dilihat dari besarnya nilai tegangan dan regangan pada setiap kadar ALWA sebagai pengganti kerikil pada beton normal dan beton memadat sendiri. Pembebanan suatu silinder beton mempengaruhi hubungan antara tegangan dan regangan. Variasi komposisi ALWA yang disubstitusi pada beton yaitu dari 0%, 15%, 50% sampai 100%. Pengujian yang dilakukan berupa kuat tekan dengan benda uji berbentuk silinder dimensi tinggi 200 mm dan diameter 100 mm. Hasil dari pengujian menunjukkan nilai regangan 0.5f’c pada SCC0, SCC15, SCC50, SCC100 nilainya yaitu 0.00140, 0.00140, 0.00146, 0.00151, semakin tinggi ALWA yang disubstitusi dalam campuran SCC maka semakin besar nilai regangannya. Selain itu, semakin tinggi jumlah ALWA yang disubstitusi dalam campuran SCC maka semakin rendah tingkat workability. Penelitian ini menunjukkan penggunaan agregat ringan dengan styrofoam dapat menjadikan beton lebih daktail daripada sebelumnya.