Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN TINGKAT KESUKAAN TEH DAUN INSULIN (Smallanthus sonchifolius) PADA BERBAGAI SUHU PENGERINGAN: Study of Antioxidant Activity and Acceptance of Insulin Leaves Tea (Smallanthus Sonchifolius) on Various Drying Temperatur St. Yatun Naimah; Nazaruddin -; Siska Cicilia
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.143

Abstract

ABSTRACT The purpose of this research was to determine the effect of drying temperature on antioxidant activity of insulin leaves. This study was designed using a Randomized Block Design (RAK) with 6 treatments, drying temperature, namely T1 (35oC), T2 (40oC), T3 (45oC), T4 (50oC), T5 (55oC), and T6 (60oC) and it was repeated 3 times. The parameter observed were chemical properties (moisture content, antioxidant activity), physical property (value of oHue) and organoleptic properties (color, taste and odor) of insulin leaves tea. Data from observations were analyzed using Anova at 5% significance level using Co-stat software. If there was significant differences, a further Polynomial Orthogonal (for chemical properties) and Honestly Significant Difference (HSD) (for value of oHue and organoleptic properties). The results showed increasing of drying temperature cause significant reduction in moisture content, antioxidant activity and organoleptic value of tea. The third treatment (45oC) was the best treatment with moisture content value of 17.14%, antioxidant activity 35%, and can be accepted by panelist. Keywords: antioxidant activity, drying temperature, insulin leaves ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek suhu pengeringan terhadap aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik teh daun insulin. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan 6 perlakuan yaitu suhu pengeringan 35oC, 40oC, 45oC, 50oC, 55oC, dan 60oC dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diamati meliputi sifat kimia (kadar air, aktivitas antioksidan), sifat fisik (warna), dan sifat organoleptik (aroma, warna, dan rasa). Hasil pengamatan dianalisis dengan Anova pada taraf 5% menggunakan Co-stat serta uji lanjut Polinomial Orthoginal (sifat kimia) dan Beda Nyata Jujur (BNJ) (sifat fisik dan organoleptik). Hasil penelitian menujukkan bahwa kenaikan suhu pengeringan pada pembuatan teh daun insulin menyebabkan penurunan pada kadar air, aktivitas antioksidan, dan nilai organoleptik teh tersebut. Suhu pengeringan 45oC merupakan perlakuan terbaik dengan nilai kadar air 17,41%; aktivitas antioksidan 35%; dan masih disukai panelis.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI INSANG IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIPELIHARA DALAM TEMPERATUR AIR DI ATAS NORMAL Luky Wahyu Sipahutar; Dwinna Aliza; Winaruddin -; Nazaruddin -
Jurnal Medika Veterinaria Vol 7, No 1 (2013): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v7i1.2912

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran histopatologi insang ikan nila yang dipelihara dalam temperatur air di atas normal. Dalam penelitian ini digunakan 12 sampel ikan nila yang dibagi atas 4 kelompok. Kelompok I adalah perlakuan kontrol dengan temperat ur air 28° C, sedangkan ikan pada kelompok II, III, dan IV dipelihara masing-masing pada temperatur 30, 32, dan 34° C selama 6 jam, mulai dari jam 09.0015.00  WIB. Kemudian insang sampel difiksasi dalam larutan Davidson 10% selanjutnya dilakukan pembuatan sediaan histologi dengan menggunakan pewarnaan humatoksilin dan eosin (HE). Pengamatan histopatologi dilakukan dengan mikroskop cahaya biokuler, kemudian dilakukan pemotretan dengan fotomikrograf. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil pemeriksaan histopatologi terhadap insangikan nila ditemukan adanya epitelium terlepas, hiperplasia lamella primer, hiperplasia lamella sekunder, nekrosis, dan fusi lamella pada insang ikan nila yang  dipelihara dalam temperatur air di atas normal.
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI IKAN NILA (Oreochromis niloicus) YANG DIBERI CEKAMAN PANAS DAN TEPUNG DAUN JALOH (Salix tetrasperma Roxb) Yakin Ikhwan; Nazaruddin -; Dwinna Aliza
Jurnal Medika Veterinaria Vol 7, No 2 (2013): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v7i2.2950

Abstract

Penelitian  ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pakan komersil yang disuplementasi tepung daun jaloh (Salix tetrasperma Roxb)  dengan dosis 0, 5, 10, dan 15% terhadap gambaran histopatologi hati ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diberi cekaman panas. Hewan percobaan yang digunakan adalah ikan nila gesit dengan berat badan berkisar 35-40 g dan sampel yang digunakan adalah hati ikan nila. Penelitian ini dirancang dengan  rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Ikan nila pada setiap perlakuan diberi cekaman panas pada suhu 35±1° C selama 4 jam setiap hari. Kelompok kontrol negaif  (K-) tidak diberi cekaman panas  dan tanpa tepung daun jaloh, sedangkan kelompok kontrol positif (K+) diberi cekaman panas saja. Kelompok perlakuan I, II, III (PI, PII, PIII) diberi cekaman panas dan tepung daun jaloh dengan konsentrasi masing-masing   5, 10, dan 15%. Perlakuan dilakukan selama 30 hari secara berturut-turut. Pada hari ke-31 dilakukan pengambilan hati ikan nila untuk pembuatan dan pemeriksaan histopatologi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian. Rata-rata jumlah nekrosis pada perlakuan K-; K+; PI; PII; dan PIII secara berturut-turut adalah 10,5; 30,2;20,2;25,6; dan 26,0. Rata-ratajumlah melanomakrofag secara berturut-turut adalah 0; 387,7; 363,7; 381,7; dan 383,0, sedangkan rata-rata jumlah infiltrasi sel radang  secara berturut-turut adalah 78,3; 267,7; 255,0; 264,0; dan 271,0. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jaloh berbeda nyata (P0,05) terhadap tingkat  nekrosis hati ikan nila yang diberi cekaman panas pada suhu 35±1° C, namun tidak berbeda nyata (P0,05)  terhadap jumlah melanomakrofag dan infiltrasi sel radang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tepung daun j aloh yang disuplementasikan pada pakan komersil dengan dosis 5% (PI), dapat menurunkan tingkat nekrosis, melanomakrofag dan infiltrasi sel radangjaringgan hati ikan nila