Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Tropical Animal Science

APLIKASI TEKNIK MICRONIZING JAGUNG KUNING PADA RANSUM ISA BROWN LEGHORN TERHADAP MASA SIMPAN TELUR Yoga Setyo Utomo; Zakaria Husein Abdurrahman; Eudia Christina Wulandari
Tropical Animal Science Vol. 3 No. 2 (2021): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v3i2.732

Abstract

This study aims to determine the effect of the yellow corn micronizing technique on the feed ration and shelf life of chicken eggs on the quality of egg contents. This research was conducted from May to June 2021 at the laying hens' farm in Sidorejo Village, Musuk District, Boyolali Regency. The research material was 54 laying hens aged 21 weeks. In this study, milled corn was used as feed ingredients with micronizing, concentrate, and bran techniques. The equipment used is in the form of a semi-open house battery cage with 54 bulkheads, as well as a place to feed and drink. Each bulkhead contained one laying hen and was divided into three treatments with each treatment consisting of 18 laying hens Isa brown leghorn. The refining tool used for yellow corn rations is a milling machine with a temperature of 140-180oC. Corn is ground into 3 (three) levels of corn particles, namely fine grain, medium grain, and coarse grain. All research data were analyzed using the variance procedure. If there is a significant difference (P < 0.05), it is continued with the Duncan Multiple Range Test at the 5% level. The results showed that there was a significant effect on all parameters, namely egg white index, egg yolk index, Haugh index, ration consumption, and egg weight. The provision of corn with different forms gave a significant effect on each parameter of observation at different storage periods. The conclusion of this study is that there is an effect of the yellow corn micronizing technique on the ration on the consumption of the ration. The yellow corn micronizing technique and the shelf life of eggs also affect the quality of the egg contents
PERFORMANCE OF BROILER PHASE FINISHER WITH VARIOUS LEVEL MAGGOT (Black Soldier Fly) ON STARTER PHASE Eudia Christina Wulandari; Mohammad Nurdianto; Purwadi Purwadi
Tropical Animal Science Vol. 4 No. 2 (2022): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v4i2.873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh penggunaan tepung maggot dalam ransum terhadap performans ayam broiler fase finisher setelah pemberian berbagai level maggot pada fase starter. Materi digunakan dalam penelitian adalah ayam broiler umur 1-25 hari menggunakan Strain Superchik sebanyak 40 ekor ayam yang bersumber dari setiap perlakuan dan setiap ulangan sebanyak 2 ekor. Pada penelitian ini bahan pakan yang digunakan adalah pakan komersial dan tepung maggot yang dibeli dari peternak maggot. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah kandang yang beralaskan sekam yang telah disanitasi dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum, gasloec, ember, timbangan digital, tirai plastik, gelas takar, termometer, dan alat tulis. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 pelakuan, 5 ulangan setiap ulangan 2 ekor. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan level maggot pada fase starter berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum (208,85a (T0); 185,32b (T1); 204,60ab (T2); 209,40a (T3)) dan tidak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan (907,1 (T0); 858,978 (T1); 895,3 (T2); 878,44)), feed convertion ratio (2,774 (T0); 2,627 (T1); 2,726(T2); 2,779(T3)), dan konsumsi air minum (442,13 (T0); 437,6 (T1); 453,87 (T2); 469,33 (T3)). Konsumsi ransum pada perlakuan T0 tidak berbeda nyata dengan perlakuan T3 dan perlakuan pada T2. Tetapi perlakuan T2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan T1.
THE ADDITION VARIOUS LEVELS OF FRESH MAGGOT ON PRODUCTIVITY AND PHYSICAL QUALITY OF DUCK EGGS Syarif Hidayatullah; Prayogi Sunu; Eudia Christina Wulandari
Tropical Animal Science Vol. 4 No. 2 (2022): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v4i2.885

Abstract

Salah satu lahan usaha yang banyak digeluti oleh masyarakat adalahpeternakan, selain itu dilihat dari hasil usaha peternakan yang mudah untuk dipasarkan dan sangat menjadi kebutuhan harian masyarakat adalah telur. Produksi dan kualitas telur merupakan indikator nilai ekonomi dari usaha peternakan unggas. Produksi dan kualitas telur itik penting dilakukan penelitian untuk mengetahuai kemampuan genetik itik dan upaya penyediaan bahan pangan asal ternak yang berkualitas sangat baik. Tujian dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahuai pengaruh penggunaan maggot terhadap perubahan kualitas telur itik. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkat (RAL) yang dimana menggunakan 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap perlakuan diisi 3 itik. Dalam ransum pakan penelitian ini menggunakan ransum maggot BSF dengan pemberian berbeda dalam setiap level perlakuan (P0 : 100% pakan jadi, P1 : 5% maggot segar + 100% pakan jadi, P2 : 10% maggot segar + 100% pakan jadi, P3 : 15% maggot segar + 100% pakan jadi) penelitian ini dilakukan selama 40 hari dan 10 hari pertama adalah masa adaptasi ternak dengan perlakuan pemberian pakan secara ad libitum. Dalam penganbilan data penelitian dilakukan pada hari 38,39 dan 40 disetiap perlakuan dan ulangan. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa belum ada perubahan yang singnifikan pada setiap parameter penelitian (P>0,5), akantetapi kualitas produksi telur harian dan kualitas telur terbilang sangat baik dan lebih tinggi dari penelitian sebelumnya.
PENGARUH BERBAGAI MACAM WARNA PENCAHAYAAN TERHADAP PERFORMA AYAM PEJANTAN PADA FASE GROWER: THE EFFECT OF VARIOUS LIGHTING COLORS ON THE PERFORMANCE OF MALE CHICKEN IN THE GROWER PHASE Gilang Wisnu Mahendra; Eudia Christina Wulandari; Zakaria Husein Abdurrahman
Tropical Animal Science Vol. 5 No. 2 (2023): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v5i2.1207

Abstract

Ayam pejantan adalah hasil dari ayam petelur yang berjenis kelamin jantan, oleh karena itu disebut pejantan. Ayam pejantan biasanya dipanen saat berumur dua atau tiga bulan. Dari segi struktur, ayam jantan biasanya berukuran lebih kecil dari jenis ayam lainnya dan memiliki warna putih bersih. Ayam tipe petelur jantan merupakan hasil samping dari produksi pembibitan dan penetasan ayam petelur. Ayam jantan petelur dianggap mempunyai kemampuan untuk menghasilkan daging. Program pencahayaan adalah salah satu yang sangat berpengaruh pada tercapainya puncak produksi dalam kaitannya dengan keseragaman kematangan seksual. Tujuan dari pemberian pakan pada fase grower adalah sebagai mendorong atau untuk merangsang ayam untuk tumbuh lebih cepat, tidak hanya tumbuh. Sehingga perkembangan organ keturunan menjadi optimal dan mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan selanjutnya.