Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Senam Lansia dengan Praktik Senam Lansia di Posyandu Lansia Aprilia Nurtika Sari
Jurnal Sehat Mandiri Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 15, No.2 Desember 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.838 KB) | DOI: 10.33761/jsm.v15i2.269

Abstract

Among the vulnerable population are the elderly. One of the physical activities recommended for the elderly is elderly exercise. This study aims to identify the correlation between the knowledge of the elderly about elderly exercise with the practice of elderly exercise in the Elderly Posyandu in Kepuh Village, Kertosono District, Nganjuk Regency. The research design used was analytic with a cross sectional approach. The population in this study were all elderly registered in the Elderly Posyandu in Kepuh Village, Kertosono District, Nganjuk Regency, totaling 30 people. The sample consisted of 30 people who were determined by total sampling technique. To analyze the correlation, the Spearman Rho test was used. The results obtained from 30 respondents, there were 13 respondents (43.33%) who had sufficient knowledge and did not routinely do elderly exercise, 12 respondents (40%) had good knowledge and routinely did elderly exercise. There is a correlation between knowledge about elderly exercise and the practice of elderly exercise. The better the knowledge of the elderly about elderly exercise, the more routine they will participate in elderly exercise. These results indicate that knowledge has an important role to play in increasing motivation and shaping one's health behavior. Therefore, health workers are expected to be active in providing health information through counseling at the elderly posyandu and other community activities.
Hubungan Olahraga, Kopi dan Merokok dengan Kualitas Hidup Wanita Menopause yang Tinggal Di Wilayah Pedesaan Aprilia Nurtika Sari; Nining Istighosah
Journal of Ners and Midwifery Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i3.ART.p326-332

Abstract

Menopause adalah berhentinya siklus menstruasi dan akhir tahun reproduksi wanita. Menopause alami dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan sosiodemografi. Ketidakaktifan fisik tidak hanya menempatkan kesehatan wanita pada risiko tetapi juga meningkatkan masalah menopause. Faktor gaya hidup seperti merokok dan minum kopi telah diamati terkait dengan waktu awal menopause. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita menopause di wilayah Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Dengan teknik purposive sampling, sampel penelitian yang didapatkan adalah 50 wanita menopause yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah olahraga, kopi dan merokok. Sedangkan variabel dependennya adalah kualitas hidup wanita menopause. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kualitas hidup menopause Hilditch & Bener. Penelitian dilakukan di Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri pada bulan Juni-Juli 2019. Data diperoleh secara langsung (data primer). Uji Chi-square digunakan untuk memperkirakan hubungan statistik yang signifikan. Nilai P yang signifikan akan dipertimbangkan ketika P kurang dari 0,05. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara olahraga dengan kualitas hidup wanita menopause yang tinggal di wilayah pedesaan, dengan nilai p-value 0,016. Sedangkan untuk hubungan kopi dan merokok dengan kualitas hidup wanita menopause yang tinggal di wilayah pedesaan tidak signifikan, dengan nilai p-value masing-masing adalah 0,505 dan 0,804. Responden yang rutin melakukan olahraga memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Olahraga adalah sesuatu yang lebih dari sekadar gaya hidup. Olahraga merupakan bentuk terapi bagi wanita menopause yang dapat membuat hidup mereka lebih berkualitas. Natural menopause is influenced by genetic, environment, and sociodemographic factors. Physical inactivity not only puts women's health at risk but also increases the problem of menopause. Lifestyle factors such as smoking and drinking coffee have been observed to be related to the onset of menopause. This study aims to identify the correlation of exercise, coffee and smoking with the quality of life of menopausal women living in rural areas. The design of this research is analytic descriptive with cross sectional approach. The population in this study were all menopausal women in Bangkok Village, Gurah District, Kediri Regency. With a purposive sampling technique, 50 research samples were obtained. The independent variables in this study are exercise, coffee and smoking. The dependent variable is the quality of life of menopausal women. The research instrument was used the Hilditch & Bener menopause quality of life questionnaire. The study was conducted in Bangkok Village, Gurah District, Kediri Regency in June-July 2019. Chi-square test was used to estimate a statistically significant correlation. Significant P values will be considered when P is less than 0.05. The results of the study show that there is a significant correlation between exercise with the quality of life of menopausal women living in rural areas, with a p-value of 0.016. The correlation of coffee and smoking with the quality of life of menopausal women living in rural areas is not significant, with p-values of 0.505 and 0.804. The results showed that respondents who routinely do exercise have a better quality of life. None of them had severe complaints about the symptoms of menopause experienced, either in the vasomotor, psychosocial, physical, or sexual domains. Therefore, regular exercise is highly recommended for menopausal women to improve their quality of life.
PHBS Implementation in Pondok Pesantren During Covid-19 Pandemic In Kediri East Java, Indonesia, 2021 Nining Istighosah; Hengky Irawan; Aprilia Nurtika Sari; Dian Rahmawati; Lia Agustin; Widya Kusumawati
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.629 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1886

Abstract

During the Covid-19 Pandemic, Pondok Pesantren environment can be a risky place for disease transmission because Pondok Pesantren are places where students gather in one room, such as sleeping, eating, studying and using shared bathrooms. With the condition of Pondok Pesantren with inadequate health support facilities and clean and healthy living behaviors that have not become the daily habits of the students, it takes commitment from the Pesantren Leaders and the active role of all students to make efforts to prevent disease transmission which can be done by increasing the application of Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). PHBS is a set of behaviors that are practiced such as washing hands with soap, wearing masks, not smoking, consuming balanced nutrition, staying in the boarding school, avoiding crowds, keeping the environment clean and others, on the basis of awareness as a result of learning that makes the pesantren community able to helping himself to play an active role in preventing the transmission of COVID-19 to realize the health of the pesantren community. The purpose of this activity is to establish cross-sectoral partnerships in increasing the knowledge and awareness of students and all residents of Pondok Pesantren in the application of PHBS. The methods used are surveys, needs analysis and health education. The result of this activity is the willingness and ability of the Pondok pesantren community in implementing PHBS and health protocols, especially during the COVID-19 pandemic.
Hubungan BMI dengan gejala menopause pada wanita menopause di Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri aprilia nurtika sari; Nining Istighosah
JURNAL KEBIDANAN Vol 9 No 1 (2020): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v9i1.133

Abstract

BMI dapat mempengaruhi gejala menopause, salah satunya disebabkan karena BMI merupakan penentu utama kadar estrogen endogen. BMI merupakan salah satu faktor yang paling sering diselidiki terkait dengan efek BMI pada gejala menopause, terutama hot flashes. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan BMI dengan gejala menopause pada wanita menopause di Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional. Sampel penelitian sebanyak 50 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, timbangan dan metelin. Penelitian dilakukan di Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri pada bulan Juni-Juli 2019. Uji Chi-square digunakan untuk memperkirakan hubungan statistik yang signifikan. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden (98%) baik dengan berat badan kurang, normal, ataupun berlebih mengalami gejala menopause ringan dan sedang. Hanya 1 orang responden (2%) yang mengalami gejala menopause berat. Hasil uji Chi-square didapatkan p-value sebesar 0,464, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara BMI dan gejala menopause pada wanita menopause di Desa Bangkok Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri.
PENGARUH PARITAS DENGAN KEJADIAN STRESS PSIKOLOGI IBU MENYUSUI MINGGU PERTAMA POST PARTUM DI MASA PANDEMI COVID-19 aprilia nurtika sari; Nining Istighosah
JURNAL KEBIDANAN Vol 11 No 1 (2022): JURNAL KEBIDANAN ( JKDH )
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v11i1.252

Abstract

Pandemic covid-19 adalah pengalaman traumatis secara global yang dialami oleh hampir seluruh warga di dunia pada awal 2019 sampai 2020 terutama bagi kelompok dengan sensivitas tinggi yaitu ibu masa kehamilan sampai dengan menyusui. Stress yang dialami oleh ibu masa post partum dapat memengaruhi kesejahteraan bayi baru lahir . Stress dan kecemasan ini terkait dengan penurunan aktifitas social akibat pembatasan kegiatan fisik yang merupakan kebijakan pemerintah di seluruh dunia dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19. Pada masa nifas khususnya minggu pertama post partum terjadi banyak perubahan fisik dan psikologis pada ibu. Peran baru sebagai seorang ibu yang memutuskan apakah ibu akan memberikan ASI kepada bayinya ataupun tidak sangat dipengaruhi oleh kondisi dan pengalaman ibu pada saat melahirkan. Rasa nyeri akibat proses persalinan dan kelelahan dapat memengaruhi perubahan psikologi ibu dalam merawat bayinya. Kondisi ini jika dibiarkan akan menimbulkan gangguan kecemasan meliputi perasaan takut, tidak nyaman dan merasa tidak ada dukungan dari keluarga maupun tenaga kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paritas terhadap tingkat kecemasan ibu post partum pada masa awal nifas ( 2 minggu post partum ). Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional . Sampel pada penelitian ini adalah 30 ibu post partum yang melahirkan secara spontan di wilayah kabupaten Kediri. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria responden yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia dilakukan kunjungan rumah dan menandatangani surat persetujuan responden karena situasi pandemic. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PSS untuk skala stress psikologi .Uji statistic menggunakan Chi square test untuk mengetahui pengaruh paritas terhadap kejadian stress psikologi ibu didapatkan nilai p value 0,001 yang berarti lebih kecil dari alpha (0,05) . Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang significant antara paritas dengan kejadian stress psikologi ibu menyusui pada minggu pertama post partum masa pandemic covid-19. The COVID-19 pandemic is a global traumatic experience experienced by almost all citizens in the world in early 2019 to 2020, especially for groups with high sensitivity, namely mothers during pregnancy to breastfeeding. Stress experienced by post partum mothers can affect the welfare of newborns. This stress and anxiety is related to the decline in social activities due to restrictions on physical activities which are government policies around the world in order to break the chain of the spread of COVID-19. During the puerperium, especially the first week of postpartum, there are many physical and psychological changes in the mother. The new role as a mother who decides whether the mother will breastfeed her baby or not is strongly influenced by the conditions and experiences of the mother at the time of delivery. Pain due to labor and fatigue can affect the psychological changes of mothers in caring for their babies. This condition if left unchecked will cause anxiety disorders including feelings of fear, discomfort and feeling that there is no support from family and health workers. The purpose of this study was to determine the effect of parity on the anxiety level of postpartum mothers in the early postpartum period (2 weeks postpartum). Subjects and Methods: This study used an analytical design with a cross sectional approach. The sample in this study were 30 postpartum mothers who gave birth spontaneously in the Kediri district. The sample selection used a purposive sampling technique with the criteria of respondents who met the inclusion criteria and were willing to make a home visit and sign the respondent's approval letter due to the pandemic situation. The study was carried out in August 2020. Data collection using the PSS questionnaire for the psychological stress scale. Statistical testing using the Chi square test to determine the effect of parity on maternal anxiety levels obtained a p value of 0.001 which means it is lower than alpha (0.05) .The conclusion of this study is that there is a significant effect between parity and the anxiety of breastfeeding mothers in the first week of post partum during the COVID-19 pandemic
PENGARUH STRESS PSIKOLOGI TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM Nining Istighosah; Aprilia Nurtika Sari
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 8 No 1 (2021): Mei
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v8i1.272

Abstract

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi baru lahir. Karena kandungan ASI terbukti mempunyai komponen – komponen nutrisi penting yang dibutuhkan pada bayi pada masa awal kehidupannya. Meskipun demikian sampai saat ini masih banyak ditemui hambatan- hambatan dalam pemberian ASI secara eksklusive yang menjadi penyebab ketidakcukupan pemenuhan ASI pada bayi. Ketidakcukupan pemberian ASI sering dihubungkan dengan factor stress pada ibu selama proses menyusui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Stress psikologis terhadap produksi ASI pada ibu pada masa awal nifas ( 2 minggu post partum ). Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional . Sampel pada penelitian ini adalah 30 ibu post partum yang melahirkan secara spontan di wilayah kabupaten Kediri. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PSS untuk skala stress psikologi dan untuk mengukur produksi ASI dilakukan observasi pada proses pemompaan ASI ketika payudara penuhatau minimal 2 jam setelah menyusui bayi. Uji statistic menggunakan Mann witney U test untuk mengetahui pengaruh stress terhadap produksi ASI didapatkan nilai p value 0,166 yang berarti lebih besar dari alpha (0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh tingkat stress terhadap produksi ASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidah adanya pengaruh yang significant antara stress psikologi ibu dengan jumlah produksi ASI yang dihasilkan pada awal masa menyusui.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG KERAGAMAN PANGAN PADA PENDAMPING BALITA DI POSYANDU DESA BANGKOK KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI Lia Agustin; Dian Rahmawati; Nining Istighosah; Aprilia Nurtika Sari; Widya Kusumawati; Yunda Dwi Jayanti; Suherni
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak balita merupakan indikator status gizi bangsa. Kekurangan gizi pada balita akan berdampak panjang pada balita salah satunya resiko kecacatan, bahkan sampai dengan kematian. Asupan gizi balita dapat dipenuhi oleh keragaman pangan. Upaya yang dilakukan yaitu memberi edukasi kepada masyarakat, fokus penyelenggaraan di kegiatan posyandu di desa Gurah. Hasil dari recall di dapatkan persentase dari 100 balita dengan keragaman pangan yang tinggi yaitu 4%, sedang 16 %, rendah 5%. Keberhasilan dari kegiatan ini yaitu antusias peserta dilihat dari banyaknnya pertanyaan yang masuk, menanggapi materi yang diberikan, keseriusan dan juga keaktifan peserta melakukan kunjungan ke posyandu untuk mematau status gizi balitanya.
Perilaku Manajemen Laktasi Pada Ibu Menyusui yang Bekerja Aprilia Nurtika Sari
JURNAL KEBIDANAN Vol. 13 No. 01 (2024): Jurnal Kebidanan Dharma Husada
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v13i01.340

Abstract

Manajemen laktasi merujuk pada serangkaian tindakan yang dirancang untuk memastikan keseluruhan proses menyusui berjalan dengan sukses. Kurangnya pemahaman ibu dalam pelaksanaan manajemen laktasi dapat menyebabkan gagalnya pemberian ASI eksklusif. Dengan menerapkan manajemen laktasi dengan benar, ibu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mendukung proses tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik manajemen laktasi yang dilakukan oleh ibu menyusui yang bekerja. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Posyandu Bonto, Desa Sumberkepuh, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk pada bulan April 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang bekerja di Posyandu Bonto, Desa Sumberkepuh, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, dengan jumlah responden 25 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Hasil pengukuran diklasifikasikan dalam skala ordinal. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki perilaku manajemen laktasi pada kategori cukup, yaitu sebanyak 14 responden (56%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar ibu menyusui yang bekerja memiliki perilaku manajemen laktasi yang cukup. Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan kesehatan yang tepat tentang manajemen laktasi kepada ibu.