Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penurunan Tekanan Darah Wanita Hamil dengan Perendaman Kaki Air Hangat Nadia Aryani; Nofri Zayani
Jurnal Sehat Mandiri Vol 15 No 2 (2020): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 15, No.2 Desember 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.421 KB) | DOI: 10.33761/jsm.v15i2.294

Abstract

Hydrotherapy non-pharmacological treatment for hypertension during pregnancy needs to be developed because it is safe for mother and fetus. Hydrotherapy soaking feet using warm water can increase vasodilation and increase blood flow, thereby lowering blood pressure. The purpose of this study was to determine the effectiveness of foot soaking with warm water to reduce hypertension in pregnant women. The pre-experimental research design was one group pretest posttest, which measured blood pressure before and after warm water therapy was given to pregnant women with hypertension for three days. The research sample was selected using purposive sampling method and the number was 15 people. Data analysis was performed by using paired sample T-Test. Results: Giving hydrotherapy soaking feet using warm water reduced systolic and diastolic blood pressure in pregnant women (p = 0.000 <0.05). Hydrotherapy is effective in reducing systolic blood pressure by 13-16 mmHg and diastolic by 8-9 mmHg. Conclusion: Hydrotherapy soaking feet using warm water is effective in reducing hypertension of pregnant women who go to dr. Jerry Kp. Kulon waterfall. Suggestion: Apply the foot soaking method with warm water as a non-pharmacological method of hypertension in pregnant women.
Pemberdayaan Siswa sebagai Peer Educator Pencegahan Perilaku Seksual Beresiko di SMK Negeri 28 Kabupaten Tangerang: Bela Novita Amaris Susanto; Nofri Zayani; Maylinda Indah Sari
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i4.9413

Abstract

 Seksualitas merupakan salah satu resiko yang sering dihadapi oleh remaja. Perubahan gaya pacaran remaja yang lebih permisif terhadap seks seperti lebih suka menunjukkan rasa kasih sayang terhadap pasangannya, tidak hanya sebatas mengobrol saja namun lebih cenderung mengarah pada pergaulan bebas. Hal tersebut dapat memunculkan penyimpangan reproduksi, seperti seks pranikah, aborsi, dan HIV/AIDS. Namun untuk mencegah terjadinya penyimpangan seksual pada remaja, diperlukan upaya pemberian informasi yang benar pada remaja, Saat menghadapi kehidupan reproduksi remaja lebih banyak memilih teman sebagai sumber informasi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan pengetahuan remaja peer educator. Metode yang digunakan yaitu bina suasana. Adapun kegiatan pengabdian meliputi 1) pengisian kuesioner, 2) Penyuluhan kesehatan terkait pencegahan perilaku seksual beresiko, 3) pelatihan sebagai peer educator dan melakukan role play, 4) melakukan focus group discussion (FGD) dengan pembahasan masalah yang sering terjadi pada remaja tentang perilaku seksual beresiko, 4) melakukan simulasi kepada teman sebaya. Hasil yang diperoleh adalah semakin meningkat pengetahuan peserta peserta, memahami mekanisme menjadi peer educator dan mampu mempraktekkan menjadi peer educator bagi teman sebayanya terkait pencegahan perilaku seksual beresiko.Kata kunci: peer educator; perilaku seksual beresiko; remajaEmpowering Students as Peer Educators to Prevent Risky Sexual Behavior at Public Vocational School 28 Tangerang Regency ABSTRACTSexuality is one of the risks often faced by adolescents. The dating habits of adolescents who are more focused on sexual behavior are more likely to express affection towards their partner and are more inclined towards free association behavior. There can lead to reproductive abnormalities, such as premarital sex, abortion, and HIV/AIDS. However, to prevent sexual misconduct in adolescents, it is necessary to provide the correct information in adolescents. The more preferred source of information in dealing with reproductive life is peers.There service activity aims to form and increase the knowledge of peer educators. The method used is atmosphere building. The service activities include 1) filling out a questionnaire, 2) health counseling related to the prevention of risky sexual behavior, 3) training as a peer educator and doing role play, 4) conducting focus group discussions (FGD) by discussing problems that often occur in adolescents about sexual behavior. at risk, 4) conducted simulations to peers. The results obtained are that the participants' knowledge increases, understand the mechanism of being a peer educator, and are can practice being a peer educator for their peers regarding the prevention of risky sexual behavior. Keywords: adolescent; peer educator; risky sexual behavior
PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN NON AUDIOVISUAL TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN STUNTING PADA REMAJA Bela Novita Amaris Susanto; Nofri Zayani; Selvy Afrioza; Rd. Deden Gumilar Nugraha
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.4872

Abstract

ABSTRAKKualitas suatu remaja merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan angka kejadian stunting. Kurangnya pemberian informasi yang benar tentang memeperisapkan pencegahan stunting sejak dini pada remaja terutama tentang persiapan masa 1000 Hari Pertama Kehidupan juga dapat meningkatkan resiko melahirkan anak dengan gangguan pertumbuhan hingga terjadinya stunting. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan perilaku pencegahan stunting pada remaja desa Taban, Kecematan Jambe, Kabupaten Tangerang. Metode yang digunakan adalah penyampaian materi dan pengisisan kuesioner terkait pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan penyuluhan kesehatan terkait pencegahan stunting dengan media audiovisual dan non-audiovisual. Hasil kegiatan adanya komitmen kepada peserta untuk melakukan penyebaran informasi kepada remaja lain dan adanya perubahan perilaku remaja dari negatif menjadi positif terkait pencegahan stunting. Diharapkan dengan adanya peningkatan perilaku pada remaja maka dapat menekan angka kejadian stunting. Kata kunci: audiovisual; non-audiovisual; promosi kesehatan; remaja; stunting ABSTRACTThe quality of a teenager is one of the factors that can determine the incidence of stunting. The lack of providing correct information about preparing for stunting prevention from an early age in adolescents, especially about preparation for the first 1000 days of life can also increase the risk of giving birth to children with growth disorders and stunting. The purpose of community service activities is to improve stunting prevention behavior in adolescents in Taban village, Jambe district, Tangerang district. The method used is the delivery of materials and filling out a questionnaire related to stunting prevention.This community service activity is carried out by providing health education related to stunting prevention with audiovisual and non-audiovisual media. The results of the activity were a commitment to participants to disseminate information to other teenagers and a change in adolescent behavior from negative to positive related to stunting prevention. It is hoped that with an increase in behavior in adolescents, it can reduce the incidence of stunting. Keywords: audiovisual; non-audiovisual; health promotion; teenager; stunting 
EFEKTIVITAS SENAM DISMENORE TERHADAP PENANGANAN NYERI HAID PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN ALAM JAYA KOTA TANGERANG Diah Ayu Astuti; Nofri Zayani; Zahrah Maulidia Septimar
Nusantara Hasana Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Nusantara Hasana Journal, July 2021
Publisher : Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Nyeri haid merupakan salah satu gangguan reproduksi yang menimbulkan ketidaknyamanan pada wanita. Pengobatan non farmakologis berupa senam dismenore dapat mengurangi rasa nyeri saat haid. Hal ini karena saat melakukan senam dismenore, tubuh menghasilkan hormon endorphin yang dapat meringankan rasa nyeri. Tujuan: Mengetahui efektivitas latihan senam dismenore terhadap penanganan nyeri haid pada remaja putri. Metode: Desain penelitian pre experimental dengan rancangan one group pretest posttest, yaitu memberikan terapi senam dismenore kepada remaja putri yang mengalami nyeri haid selama tiga hari. Pemilihan subyek penelitian menggunakan metode purposive sampling yaitu hanya remaja putri yang terindikasi nyeri haid. Sampel berjumlah 15 orang. Analisis data dilakukan dengan paired sample T-Test. Hasil: Pemberian senam dismenore berpengaruh terhadap penurunan nyeri haid pada remaja putri di Kelurahan Alam Jaya Tangerang P = 0,000 (p<0,05). Pemberian senam dismenore pada remaja putri mampu mengurangi intensitas nyeri haid dari berat terkontrol sebanyak 11 orang (73,3%) dan sedang sebanyak empat orang (26,7%) menjadi sedang sebanyak 13 orang (86,7%). Rata-rata penurunan intensitas nyeri yaitu dari 6,73 menjadi 4,67. Kesimpulan: Pemberian intervensi senam dismenore efektif menurunkan nyeri haid pada remaja putri di Kelurahan Alam Jaya Tangerang.
PENINGKATAN PENCEGAHAN KEPUTIHAN DENGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TEXT PADA REMAJA WANITA Henna Naomy Putri; Nofri Zayani; Zahrah Maulidia
Nusantara Hasana Journal Vol. 1 No. 2 (2021): Nusantara Hasana Journal, July 2021
Publisher : Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Keputihan abnormal merupakan salah satu gangguan reproduksi yang dapat terjadi pada remaja  wanita akibat minimnya informasi terkait pencegahannya. Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media power point text diduga mampu membuat remaja wanita berfikir kritis dan mengambil keputusan terbaik untuk mencegah keputihan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan power point text terhadap pencegahan keputihan pada remaja wanita. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan rancangan one group pretest posttest. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dan jumlah sampelnya 15 orang remaja wanita. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner berbasis online dalam bentuk google form. Analisis data menggunakan uji viabilitas, reliabilitas, dan paired sample T- test. Hasil: Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan power point text berpengaruh dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja wanita terkait pencegahan keputihan (p=0,000;0,006 <0,05). Kesimpulan: Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan power point text memiliki pengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan remaja terkait pencegahan keputihan.