Budi Muhammad Taftazani
Departemen Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

METODE HIPNOTERAPI UNTUK PENANGANAN KLIEN DENGAN KEBIASAAN MEROKOK Agung Purwanto; Budi Muhammad Taftazani; Eva Nuriyah Hidayat
Share : Social Work Journal Vol 11, No 2 (2021): Share : Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/share.v11i2.35080

Abstract

ABSTRAKKebiasaan merokok memiliki dampak negatif yaitu mulai dari menimbulkan berbagai macam penyakit berat hingga kematian dan bagi kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah dapat menyebabkan berkurangnya biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan bagi perokok untuk menghilangkan kebiasaan merokoknya yaitu dengan menerapkan metode hipnoterapi. Metode hipnoterapi lazim digunakan dalam praktik pekerjaan sosial khususnya dalam arena pekerjaan sosial klinis atau pekerjaan sosial medis. Metode ini sejalan dengan perspektif berbasis kekuatan dan keterhubungan antaran fikiran dan tubuh. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana proses hipnoterapi kepada individu dengan kebiasaan merokok. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan informan dua subjek klien yang menjalankan terapi dan seorang hypnotherapist.. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan metode hipnoterapi pada klien dengan kebiasaan merokok terbagi menjadi tujuh tahapan yaitu pra induksi, induksi, deepening, depth level test, suggestion therapy, hypnotherapeutic technique dan terminasi. Terdapat perbedaan pada bagian suggestion therapy dan hypnotherapeutic technique yang disesuaikan dengan tujuan masing-masing klien. Perbedaan terletak pada teknik manipulasi dan substitusi. ABSTRACTSmoking habits have negative impacts ranging from causing various serious diseases to death and for people with low economic income it can lead to reduced costs to meet their basic needs. One form of intervention that can be done to individual smokers can be done by applying hypnotherapy methods. Hypnotherapy methods are commonly used in social work practices especially in the arena of clinical social work or medical social work. This method is in line with the strength perspective and connection between mind and body approach. This paper aims to describe the process of hypnotherapy to individuals with smoking habits.This study operates descriptive qualitative method with three informants, that is two clients who accept therapy and a hypnotherapist. Interviews and observation use as data collection techniques. The results showed that the hypnotherapy method for clients with smoking habits was divided into seven stages, namely pre-induction, induction, deepening, depth level test, suggestion therapy, hypnotherapeutic technique and termination. However, because there are differences in each client's goals, namely reducing and stopping, the suggestion therapy and hypnotherapeutic technique sections are adjusted to these goals. The difference lies in the technique of manipulation and substitution. However, there are similarities in the purpose of the technique given to both, which is to eliminate comfort in smoking activities. 
PERAN PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM DESA WISATA CADIKA INDRAWATI PUTRI1; RUDI SAPRUDIN DARWIS; BUDI MUHAMMAD TAFTAZANI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.712 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14269

Abstract

Dalam pembangunan, perlu diupayakan peningkatan kapasitas dan partisipasi sumber daya yang ada untuk memaksimalkan pembangunan tersebut. Baik laki-laki maupun perempuan, sebagai sumber daya yang ada di dalam masyarakat, pada hakikatnya memiliki kesempatan yang sama untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Akan tetapi, pada kenyataannya, sering kita jumpai tidak samanya kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Di samping perempuan dan laki-laki yang pada hakikatnya memiliki kesempatan yang sama, perempuan pun memiliki potensi besar untuk meningkatkan kapasitas dirinya. Di sini lah muncul pendekatan-pendekatan yang mengarah pada pemberdayaan perempuan. Dalam perkembangannya, partisipasi perempuan dalam proses pembangunan semakin terlihat, walaupun masih sering kita jumpai diskriminasi terhadap perempuan. Pada penilitian ini, peneliti akan meneliti seperti apa peran, partisipasi dan kedudukan perempuan dalam program desa wisata di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat melihat potensi perempuan di pedesaan yang ikut berpartisipasi dalam pengembangan masyarakat di desanya, dalam hal ini, studi kasus program desa wisata di Desa Sukaratu. Hasil penelitian ini akan menjadi pengetahuan baru bagi studi pekerjaan sosial, khususnya mengenai pemberdayaan perempuan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan desa.
PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNA GRAHITA (STUDI KASUS TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB N PURWAKARTA) SITI FATIMAH MUTIA SARI; BINAHAYATI BINAHAYATI; BUDI MUHAMMAD TAFTAZANI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14273

Abstract

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus yang berbeda dari manusia pada umumnya sehingga membutuhkan pelayanan khusus. Seseorang dengan memiliki hambatan kecerdasan sudah dipastikan bahwa ia adalah penyandang tunagrahita. Anak dengan tunagrahita memiliki kecenderungan kurang peduli terhadap lingkungannya, baik dalam keluarga ataupun lingkungan sekitarnya. Masyarakat pada umumnya mengenal tunagrahita sebagai retardasi mental atau terbelakang mental atau idiot. Menurut Kustawan, D. (2016) merupakan anak yang memiliki inteligensi yang signifkan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. Ia juga mengatakan bahwa anak dengan tunagrahita mempunyai hambatan akademik yang sedemikian rupa sehingga dalam layanan pembelajarannya memerlukan modifikasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan khususnya. Selaras dengan pendapat Kustawan bahwa anak dengan tunagrahita mempunyai hambatan dalam memproses pembelajaran bagi anak pada umumnya. Meskipun anak tunagrahita memiliki hambatan tersebut, tidak menutup kesempatan untuk menerima pendidikan yang layak dan tepat baik di rumah dan khususnya di sekolah. Agar anak dengan tunagrahita memiliki masa depan yang cerah, sama seperti anak pada umumnya.