Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh jarak tanam berbeda dan berbagai dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli pulut (Coix lacryma-jobi L.) di dataran tinggi Punclut Aep Wawan Irwan; Tati Nurmala; Tia Dian Nira
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.546 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i1.11719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh jarak tanam yang berbeda dan berbagai dosis pupuk kandang ayam serta memperoleh salah satu kombinasi jarak tanam dengan dosis pupuk kandang ayam yang memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan hasil hanjeli pulut. Percobaan dilaksanakan dari bulan Desember 2015 sampai bulan Mei 2016 di Punclut, Lembang, Kabupaten Bandung dengan ketinggian tempat mencapai  1095 m di atas permukaan laut, dengan tanah Latosol dan tipe iklim C2 menurut klasifikasi Oldeman. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, dengan perlakuan kombinasi jarak tanam 50 x 50 cm + 0 ton/ha pupuk kandang ayam,  50 x 50 cm + 1 ton/ha, 50 x 50 cm + 2 ton/ha, 75 x 50 cm + 0 ton/ha, 75 x 50 cm + 1 ton/ha, 75 x 50 cm + 2 ton/ha, 100 x 50 cm + 0 ton/ha, 100 x 50 cm + 1 ton/ha, dan 100 x 50 cm + 2 ton/ha. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam berbeda dan pemberian berbagai dosis pupuk kandang ayam dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli pulut. Perlakuan jarak tanam 75 x 50 cm dan 2 ton/ha pupuk kandang ayam dapat meningkatkan bobot biji per rumpun tanaman hanjeli pulut.Kata kunci:Jarak tanam, pupuk kandang ayam, hanjeli
Respons kedelai akibat jarak tanam dan konsentrasi giberelin pada tanah inceptisol Jatinangor Aep Wawan Irwan; Agus Wahyudin; Toto Sunarto
Kultivasi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.759 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i2.22232

Abstract

Sari. Teknik budidaya untuk meningkatkan produktivitas kedelai antara lain penggunaan jarak tanam yang tepat dan penambahan input berupa giberelin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jarak tanam dan konsentrasi yang tepat agar pertumbuhan dan hasil meningkat. Percobaan dilakukan pada bulan Juli sampai Oktober 2017 di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, dengan ketinggian tempat yaitu ± 780 meter di atas permukaan laut. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial, dengan tiga ulangan. Faktor I adalah jarak tanam, terdiri dari 3 taraf, yaitu: jarak tanam 25 cm X 25 cm, jarak tanam 15 cm X 15 cm  X 40 cm dan jarak tanam 20 cm X 20 cm X 40 cm. Faktor II adalah konsentrasi Giberelin, terdiri dari 3 taraf, yaitu : konsentrasi 150 ppm, 250 ppm dan 350 ppm. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jarak tanam dan konsentrasi giberelin terhadap indeks luas daun dan jumlah polong per tanaman. Jarak tanam 20 cm X 20 cm X 40 cm memberikan pengaruh yang terbaik terhadap jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan indeks panen. Konsentrasi giberelin 350 ppm memberikan pengaruh terbaik terhadap  jumlah biji per tanaman.Kata Kunci: kedelai, jarak tanam, giberelin, inceptisols.  Abstract. Agronomy innovation to increase soybean productivity were spacing management and giberelin application. This study aims to obtain the right plant spacing and the right concentration so increase growth and yield. The experiment was conducted from July to October 2017 at the Ciparanje Experimental Station, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, with altitude of ± 780 m above sea level. It used randomized block design with factorial treatment and three replications. The first factor was plant spacing that consisted of 3 levels: spacing 25 cm X 25 cm, spacing 15 cm X 15 cm X 40 cm and spacing 20 cm X 20 cm X 40 cm. The second factor was giberelin concentration that consisted of 3 levels: concentration of 150 ppm, 250 ppm, and 350 ppm. The experimental results showed that there were interaction between the spacing and the concentration of gibberellins on leaf area index and number of pods per plant. The spacing 20 cm X 20 cm X 40 cm gave best effect on number of grain, weight of grain, and harvest index. The giberelin concentration of 350 ppm has the best influence on the number of seeds per plant.Keywords: soybean, plant-spacing, gibberelin, inceptisols.
Pemanfaatan jenis-jenis pisang (banana dan plantain) lokal Jawa Barat berbasis produk sale dan tepung T. K. Putri; D. Veronika; Ade Ismail; Agung Karuniawan; Yudithia Maxiselly; Aep Wawan Irwan; Wawan Sutari
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.199 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v14i2.12074

Abstract

Pisang merupakan komoditas hortikultura (buah) yang dapat dimakan langsung atau diolah. Pisang merupakan buah yang tidak tahan lama, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk menjadikannya lebih tahan lama adalah diolah menjadi sale dan tepung.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemanfaatan beberapa jenis pisang untuk sale atau tepung. Pengujian dilakukan secara organoleptik (uji deskripsi dan uji hedonik) beberapa sampel sale dan tepung pisang. Jumlah panelis yaitu lima orang yang diambil secara acak. Hasil yang diperoleh adalah sale yang terbuah dari pisang Siem/Kepok pada sampel 2 memiliki rasa manis, aroma khas, dan tekstur yang disukai oleh panelis yang berjumlah 5 orang.Kata kunci : Olahan pisang ∙ Sale ∙ Tepung
Pengaruh pupuk pelengkap cair dan sistem olah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.) kultivar nkancil pada inceptisols Jatinangor Aep Wawan Irwan; Fiky Yulianto Wicaksono
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.34 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i3.11767

Abstract

Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk pelengkap organik cair dan sistem olah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, dari bulan Januari 2015 sampai April 2015.Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 18 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuannya meliputi : kontrol (50 kg/ha Urea + 125 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha KC1) + tanpa olah tanah, kontrol (50 kg/ha Urea + 125 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha KC1) + pengolahan tanah minimum, kontrol (50 kg/ha Urea + 125 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha KC1) + pengolahan tanah sempurna, 1 L/ha PPC + tanpa olah tanah, 1 L/ha PPC + pengolahan tanah minimum, 1 L/ha PPC + pengolahan tanah sempurna, 2 L/ha PPC + Tanpa olah tanah, 2 L/ha PPC + pengolahan tanah minimum, 2 L/ha PPC + pengolahan tanah sempurna, 3 L/ha PPC + tanpa olah tanah, 3 L/ha PPC + pengolahan tanah minimum, 3 L/ha PPC + pengolahan tanah sempurna, 4 L/ha PPC + tanpa olah tanah, 4 L/ha PPC + pengolahan tanah minimum, 4 L/ha PPC + pengolahan tanah sempurna, 5 L/ha PPC + tanpa olah tanah, 5 L/ha PPC + pengolahan tanah minimum, 5 L/ha PPC + pengolahan tanah sempurna. Nilai rata-rata tiap perlakuan diuji dengan menggunakan uji Scott-knott.Hasil percobaan menunjukkan bahwa dosis pupuk pelengkap cair dan sistem olah tanah berpengaruh terhadap indeks luas daun, bobot kering tanaman, jumlah biji per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman dan bobot biji per petak. Perlakuan 5 L/ha PPC + pengolahan tanah minimum memberikan pengaruh terhadap indeks luas daun, bobot kering tanaman, jumlah biji per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman dan bobot biji per petak dibanding dengan perlakuan yang menggunakan pupuk pelengkap cair dan tidak berbeda dengan perlakuan kontrol 50 kg/ha Urea + 125 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha KC1 + pengolahan tanah sempurna dan 5 L/ha PPC + pengolahan tanah sempurna. Kata kunci  : kacang tanah, pupuk organik cair, sistem olah tanah. 
Pengaruh pemberian gibberellin dan sitokinin pada konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil gandum (Triticum aestivum L.) di dataran medium Jatinangor Fiky Yulianto Wicaksono; Tati Nurmala; Aep Wawan Irwan; Annisa Sarah Utami Putri
Kultivasi Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.487 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v15i1.12004

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman gandum yang maksimum di dataran medium melalui pemberian giberelin dan sitokinin dengan konsentrasi yang berbeda. Percobaan dilakukan sejak Maret hingga Agustus 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padja-djaran, Jatinangor, dengan ketinggian tempat yaitu ± 750 m di atas permukaan laut.Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan rancangan perlakuan faktorial. Perla-kuan terdiri dari dua faktor, masing-masing terdiri dari tiga taraf,yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah konsentrasi giberelin, terdiri dari taraf 150 ppm, 250 ppm, dan 350 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi sitokinin, terdiri dari taraf 20, 40, dan 60 ppm. Perbedaan nilai rata-rata tarafdiuji dengan Duncan Multiple Range Test pada taraf nyata 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi terha-dap komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah anakan, dan indeks luas daun), dan komponen hasil (panjang malai) sehingga pem-berian konsentrasi sitokinin dapat menurunkan konsentrasi giberelin. Giberelin dan sitokinin mengurangi jumlah biji karena memicu biji steril. Kata kunci: Gandum ∙ Giberelin ∙ Sitokinin
Pertumbuhan dan hasil gandum (Triticum aestivum L.) yang diberi asam salisilat dan kalsium klorida dengan selang waktu yang berbeda di dataran medium Jatinangor Fiky Yulianto Wicaksono; Aep Wawan Irwan; Agus Wahyudin; Linda Wahyu Setianingrum
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.935 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v14i2.12063

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil tanaman gandum yang maksimum di dataran medium melalui pemberian kalsium klorida dan asam salisilat dengan interval waktu yang terbaik. Percobaan dilakukan sejak Maret hingga Juli 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Univer-sitas Padjadjaran, Jatinangor, dengan ketinggian tempat yaitu ± 750 m di atas permukaan laut. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari lima perlakuan dan diulang empat kali sehingga terdapat 20 plot percobaan. Ukuran petak percobaan yang digunakan adalah 3 m x 4 m. Adapun perlakuan yang diberikan adalah A = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 3 hari, B = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 6 hari, C = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 9 hari, D = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 12 hari, dan E = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 15 hari.Perbedaan nilai rata-rata perlakuan diuji dengan Duncan Multiple Range Test pada taraf nyata 5 %. Grafik antar perlakuan dibandingkan dengan uji kesejajaran dan keberimpitan garis regresi (uji Chow pada taraf nyata 5 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbe-daan yang nyata yang diberikan salah satu perlakuan terhadap komponen pertumbuhan (jumlah anakan, kandungan klorofil, dan indeks luas daun), komponen hasil (jumlah malai, panjang malai, gabah isi, bobot biji per malai, dan bobot biji per tanaman). Pemberian asam salisilat dan kalsium klorida memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman gandum terbaik pada interval 9 hari. Kata kunci : Gandum ∙ Asam salisilat ∙ Kalsium klorida 
Respons tanaman kedelai (Glycine max) varietas Wilis akibat pemberian berbagai dosis pupuk N, P, K, dan pupuk guano pada tanah Inceptisol Jatinangor Agus Wahyudin; Fiky Yulianto Wicaksono; Aep Wawan Irwan; Ruminta Ruminta; Rizka Fitriani
Kultivasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.421 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v16i2.13223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemberian Pupuk Organik Padat Guano dapat memberikan hasil yang sama dengan pemberian Pupuk N,P,K. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor dengan ketinggian 754m dpl dan menggunakan tanah inceptisol dengan pH 6,18.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 8 perlakuan kombinasi dosis pupuk, yang terdiri dari 100% N,P,K, 100% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 100% Pupuk Guano, 50% N,P,K + 100% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 75% Pupuk Guano, 50% N,P,K + 75% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 50% Pupuk Guano serta 50% N,P,K + 50% Pupuk Guano. Percobaan diulang sebanyak 4 kali, dengan demikian terdapat 32 satuan percobaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian beberapa dosis pupuk N,P,K dan pupuk guano memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, bobot kering tanaman, biomassa tanaman, jumlah bintil akar efektif, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen, bobot biji per hektar. Perlakuan 50% N,P,K + 50% Pupuk Guano memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol pada tinggi tanaman, biomassa tanaman, indeks luas daun, jumlah daun, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen serta bobot biji per hektar.Kata Kunci : Tanaman Kedelai, Pupuk N,P,K, Pupuk Guano
Inisiasi budidaya padi hitam untuk produksi produk pangan eksklusif di desa Cileles kecamatan Jatinangor kabupaten Sumedang Fiky Yulianto Wicaksono; Yudithia Maxiselly; Aep Wawan Irwan; Tati Nurmala
Dharmakarya Vol 7, No 3 (2018): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i3.19459

Abstract

Desa Cileles berada di wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Desa Cileles memiliki wilayah seluas 320 Ha, dengan fungsi tata guna lahan untuk lahan pertanian sebesar 55% dan sisanya merupakan lahan pemukiman dan fasilitas umum. Sebagian besar profesi penduduk desa Cileles adalah petani dan buruh tani. Permasalahan pertanian yang ada di desa Cileles adalah petani hanya membudidayakan tanaman yang tidak memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu solusi untuk memecahkan masalah ketiadaan produk bernilai ekonomi tinggi namun masih bisa dikonsumsi sehari-hari adalah dengan mengenalkan budidaya padi/beras hitam. Padi hitam merupakan padi lokal yang mengandung pigmen antosianin yang paling baik sehingga termasuk ke dalam pangan fungsional. Beras hitam juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pengenalan tanaman padi hitam dan teknologi budidayanya di Desa Cileles memiliki tujuan mensosialisasikan tanaman padi hitam di masyarakat agar masyarakat tertarik mengembangkannya. Sosialisasi ini menggunakan metode penyuluhan dan pembuatan demplot partisipatif pada para petani. Keberhasilan metode Pengabdian kepada Masyarakat yang dijalankan dapat diketahui dari kuesioner yang dibagikan pada peserta penyuluhan. Penyuluhan budidaya dan pascapanen padi hitam yang baik disertai pembuatan petak demonstrasi menimbulkan respons yang baik dari petani. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan petani terhadap padi hitam yang meningkat, keinginan masyarakat yang tinggi untuk membudidayakan padi hitam, serta masyarakat antusias untuk memasarkan sendiri produk padi hitam.Kata kunci: Jatinangor, Padi hitam, Pangan fungsional
The addition of phosphorus and potassium fertilizer in the generative stage of Job’s tears affects yield components, yield, and yield quality Fiky Yulianto Wicaksono; Salma Khairunnisa; Tati Nurmala; Aep Wawan Irwan
Kultivasi Vol 22, No 2 (2023): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v22i2.39004

Abstract

Job’s tears (Coix lacryma-jobi L.) is an indeterminate food crop that requires more than one-time application of fertilizer. This study aims to determine the effect of additional doses of phosphorus and potassium at the beginning of the generative phase as side dressing fertilization on yield components, yield, and yield quality of the Job’s tears plant. The research was conducted in dry season March - August 2021 at the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran at Jatinangor, Sumedang Regency around 750 m above sea level. The experimental design used randomized block design (RBD) consisting of nine treatments and three replications, namely P and K fertilizers, respectively at doses of: 0, 20, 30, 40, and 50 kg/ha through one or two frequencies of fertilization. Data analysis used analysis of variance and Scott-Knott test at 5% significance level. The results showed that the application of phosphorus and potassium fertilizers affected the number of panicles, seed weight, and harvest index, but no one effect on other yield components and yield quality. The yield component and the Job’s tears yield were decreased compared to previous studies, which were carried out in sufficient water conditions.Keywords: Job’s tears, Drought, Phosphorus, Potassium