Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dinamika P-tersedia pada limbah cair kelapa sawit dengan beberapa land application Koko Tampubolon; Melina Vika; Debora Debora
Kultivasi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.763 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v18i2.21328

Abstract

Sari. Ketersediaan P sangat rendah pada land application perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara dibandingkan unsur N dan K. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan P yang terdapat pada land application, hubungannya terhadap produksi TBS, serta membandingkan dinamika P-tersedia beberapa perkebunan kelapa sawit lainnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan pengambilan sampel tanah land application pada Blok A88B dan A88E Afdeling 1 Kebun Teluk Panji, Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Analitik dan Quality Control Asian Agri, Tebing Tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2016. Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Parameter yang diamati yaitu P-tersedia metode Bray-II, pH tanah metode H2O dan KCl serta produktifitas TBS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasaman aktual dan potensial tergolong masam masing-masing sebesar 4,70 dan 4,24. Nilai P-tersedia sebesar 200,26 ppm (sangat tinggi). Terjadi peningkatan produksi TBS kelapa sawit sebesar 45,63% - 81,86% dengan adanya land application. Perubahan pola dinamika P-tersedia pada land application di beberapa perkebunan kelapa sawit dipengaruhi oleh pH tanah, bahan organik tanah, mikroba pelarut P, waktu reaksi dan suhu. Kata kunci: Land application, P-Tersedia, pH Tanah  Abstract. P-availability on land application is lower than N and K nutrients in oil palm plantations in the North Sumatra. The research was conducted to determine the P-availability in the land application, the relationship to FFB production, and comparing the dynamics of P-available in several oil palm plantations. This research taken soil sample from the land application on Block A88B and A88E, Afdeling 1 of Teluk Panji Estate, Kampung Rakyat subdistrict, South Labuhanbatu District, North Sumatra. Soil analysis was tested at the Laboratory of Soil Fertility, Faculty of Agriculture, Sumatera Utara University and the Laboratory of Analytical and Quality Control, Asian Agri, Tebing Tinggi. This research was conducted from June until October 2016. This research used the descriptive analytical methods. Parameters included P-available using the Bray-II method, soil pH using H2O and KCl methods, and Fresh Fruit Bunches (FFB) productivity. The results showed that the actual and potential acidity were classified as acid of 4.70 and 4.24 respectively. P-available value of 200.26 ppm (high). An increasing oil palm FFB yield was 45.63% - 81.86% in the presence of land application. Changes pattern of the dynamics of P-available on land applications were influenced by soil pH, soil organic matter, phosphate-solubilizing microbial, reaction time, and temperature.  Keywords: Land application, P-available, soil pH
Potensi metabolit sekunder gulma sebagai pestisida nabati di Indonesia Koko Tampubolon; Fransisca Natalia Sihombing; Zavandri Purba; Sony Tri Septian Samosir; Syahibal Karim
Kultivasi Vol 17, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.258 KB) | DOI: 10.24198/kultivasi.v17i3.18049

Abstract

Sari. Tujuan kajian ilmiah ini adalah untuk mengetahui manfaat dan mekanisme metabolit sekunder gulma, kelebihan dan kekurangan pestisida nabati gulma, identifikasi metabolit sekunder gulma, prosedur pembuatan pestisida nabati dari gulma, dan implikasi kebijakan dari pestisida nabati gulma dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Hasil kajian menunjukkan potensi senyawa metabolit sekunder dari gulma dapat berfungsi ganda sebagai pestisida nabati. Kelebihan pestisida nabati dari gulma antara lain: (1) metabolit sekunder gulma bersifat organik dan tidak bersifat racun, (2) gulma yang digunakan mudah diperoleh dari lapangan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal, (3) beberapa mekanisme metabolit sekunder gulma tidak ditemui dalam mekanisme kerja pestisida sintetis, (4) memiliki lebih dari satu metabolit sekunder setiap spesies gulma  yang manfaatnya ganda dalam mengendalikan OPT, (5) tidak menimbulkan keracunan pada tanaman budidaya, (6) dapat dikombinasi dengan pengendalian hama terpadu, (7) dapat diterapkan dalam skala perorangan maupun kelompok tani, dan (8) tidak menyebabkan hama, bakteri, nematoda, jamur dan OPT lainnya menjadi resisten. Pengujian skrining fitokimia dari gulma diperlukan agar tepat sasaran dalam mengendalikan OPT. Kebijakan yang dilakukan dalam penerapan pestisida nabati dari gulma, antara lain: petani diharapkan dapat mengekstrak dan mengaplikasikan metabolit sekunder gulma, serta Kementerian Pertanian bekerja sama dengan lembaga penelitian atau universitas dalam pengujian metabolit sekunder gulma, dan membentuk kelompok tani dalam memproduksi serta menciptakan hak paten pestisida nabati dari gulma. Kata kunci:  Gulma, Metabolit Sekunder, Pestisida Nabati.Abstract. The purpose of review is to determine the benefits and mechanisms of secondary metabolites from weed, the advantages and disadvantages of natural pesticides from weed, identification of secondary metabolites from weed, procedures for making natural pesticides from weeds, and policy implications of natural pesticides from weed in controlling plant pests. The results of review showed that the potency of secondary metabolites from weeds can be multiple as natural pesticides. The advantages of natural pesticides from weeds included: (1) secondary metabolites from weeds that are organic and not toxic, (2) weeds are easily obtained from the field and do not require expensive costs, (3) several mechanisms of secondary metabolites from weed not found in the mechanism of synthetic pesticides, (4) weeds have more than one secondary metabolite of with multiple benefits in controlling pests, (5) does not cause toxication in crops, (6) can be combined with integrated pest control, (7) can be applied in an individual scale and farmer groups, and (8) do not cause pests, bacteria, nematodes, fungi, and other pests to become resistant. The weed phytochemical screening is needed to make precise pest controlling. Policies that carried out in the application of natural pesticides from weeds are: farmers are expected to extract and apply pesticides from weeds, and Ministry of Agriculture collaborates with university or research institutions in secondary metabolites from weed testing, and forming farmer groups to producing and creating patent of natural pesticides from weeds.Keywords: Natural Pesticides, Secondary Metabolite, Weeds
Analisis Hara Cu dan Zn pada Vegetasi Gulma sebagai Penanda Keberadaan Jamur Ganoderma dari Kebun Kelapa Sawit Wismaroh Sanniwati Saragih; Edison Purba; Koko Tampubolon
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.589 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3237

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit di perkebunan yang disebabkan jamur ganoderma telah menyebabkan kerugian produksi tanaman. Kehadiran jamur ini diduga berasosiasi dengan vegetasi gulma yang berada dikebun, yang disebar melalui dengan spora dan miselianya.  Oleh karena itu untuk mendeteksi awal keberadaan jamur ganoderma diperlukan pendekataan vegetasi gulma dengan analisis hara Cu dan Zn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan jamur ganoderma terhadap kadar hara Cu dan Zn pada vegetasi gulma yang dominan di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di blok 17, 16, dan 6 Afdeling VII Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai dan analisis daun di Laboratorium Analitik PT. Socfin Indonesia, Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2018. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Penelitian ini mengambil 3 jenis vegetasi gulma yang dominan (Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris) kemudian dianalisis Cu dan Zn pada daun gulma. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh 3 jenis gulma dominan disekitar kebun kelapa sawit yaitu Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris. Hasil analisis kadar Zn dan Cu pada daun dari ketiga jenis gulma dominan disekitar kelapa sawit terinfeksi jamur ganoderma lebih rendah dibandingkan tanpa terinfeksi, kecuali pada gulma Stenochlena palustris kadar Cu lebih tinggi. Selisih persentase kadar Zn dan Cu pada daun gulma Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris disekitar kelapa sawit terinfeksi dibandingkan tanpa terinfeksi jamur ganoderma masing-masing Zn adalah -42,72%; -43,92% dan -1,70% dan Cu masing-masing -27,13%; -25,80% dan +34,34%. Defisiensi kadar hara Cu dan Zn pada daun gulma diareal piringan maupun gawangan mati pada perkebunan kelapa sawit berpengaruh pada perkembangan spora ganoderma.
DISTRIBUTION MAPPING OF GLYPHOSATE-RESISTANT Eleusine indica IN SERDANG BEDAGAI REGENCY Koko Tampubolon; Edison Purba; Mohammad Basyuni; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Natural Volume 18, Number 3, October 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.533 KB) | DOI: 10.24815/jn.v18i3.11201

Abstract

The presence of Eleusine indica from oil palm plantations in Serdang Bedagai Regency has never been overall reported glyphosate-resistant. This study aims to distribution mapping and resistance classification of E. indica population to glyphosate herbicide of oil palm plantations in Serdang Bedagai Regency. This research was conducted on Weed Research Center Land in Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara in October 2016 to August 2017. This research used glyphosate herbicide with the recommended dose at 720 g ai ha-1 and three replications. Population ESU0 (from Politeknik Negeri Medan Ball Field) as a comparison. Data analysis using IBM SPSS Statistics 20 software. The results showed there E. indica population classified as glyphosate-resistant amount 89.36% (42 population), classified as glyphosate-resistant moderate amount 10,64% (5 population) and there is no population glyphosate-susceptible on oil palm plantations in Serdang Bedagai Regency of recommended dose at 720 g ai ha-1.