Hasni Kasim
Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efisiensi Ekonomi Sistem Usaha Tani Padi Pada Lahan Sawah Irigasi Teknis Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun Siti Hamidah; Imam Suhadi; Hasni Kasim
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 2 Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v2i2.78

Abstract

Penelitian Efisiensi Ekonomi Sistem Usaha Tani Padi dilaksanakan pada Lahan Sawah Irigasi Teknis di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil produksi padi sawah, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah serta menganalisa efisiensi ekonominya.Hasil penelitian berupa data Cross Section (Penelitian satu periode), jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 63 petani padi pada lahan sawah irigasi teknis. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi dari fungsi Cobb-Douglass yang perhitungannnya menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS17. Efisiensi teknis dan efisiensi harga ditentukan melalui besaran koefisien regresi dari fungsi Cobb-Douglas dan untuk efisiensi ekonomi dapat dilihat dari hasil perkalian antara efisiensi teknis dan efisiensi harga. Jumlah hasil produksi gabah kering perhektar adalah 4058,44 kg/ha. Hubungan penggunaan faktor-faktor produksi dengan produksi padi sawah dinyatakan dalam model fungsi Cobb-Douglass: Y = 1,680 + (0,290LogX31 + 0,099LogX32 + 0,112LogX33) + 0,085LogX4 + 0,058LogX5 + 0,372LogX6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Usaha tani padi sawah secara signifikan adalah pupuk (Urea, TSP, NPK), Pestisida dan Bibit sedangkan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi sawah. Nilai retrun to scale usaha tani padi sawah sebesar 1.016, hal ini berarti usaha pada kondisi constan retruns to scale. Hasil uji efisiensi harga bahwa untuk mendapatkan pendapatan maksimal penggunaan tenaga kerja perlu dikurangi sedangkan penggunaan pupuk (Urea, TSP, NPK), Pestisida dan Bibit perlu ditambah. Oleh karena itu untuk mencapai efisiensi ekonomi maka perlu penambahan pupuk (Urea, TSP, NPK), Pestisida dan Bibit serta mengurangi penggunaan tenaga kerja.
Analisis Kinerja Digester Biogas Sampah Organik Fatimah Azzarah; Kahar Kahar; Hasni Kasim
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 2 Desember 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v2i2.80

Abstract

Perkembangan penduduk Sangatta yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan kebutuhan bahan bakar meningkat. Pemanfaatan bahan yang tersedia disekitar dapat digunakan salah satunya dengan membuat biogas dari campuran sampah rumah tangga dan kotoran sapi. Perlu adanya pemanfaatan biogas sebagai bahan alternatif untuk membuat alat biogas sederhana. Digester biogas dibuat dengan menggunakan bahan dan alat yang terdapat di sekitar. Penelitian ini dilakukan di desa Kabo Jaya, Sangatta Utara. Tujuan dilakukannya penelitian untuk mengetahui kinerja digester biogas berbahan plastik HDPE menggunakan bahan campuran sampah organik, kotoran sapi, dan air dengan perbandingan 2 : 1 : 3 (40 kg : 20 kg : 60 kg) yang difermentasi dalam waktu 30 hari, serta untuk mengetahui efisiensi digester dengan melihat perbandingan produksi gas yang dihasilkan pada digester dengan penelitian sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian rekayasa. Penelitian ini menghasilkan efisiensi digester sebesar 4,2 %, hal ini disebabkan karena digester tidak dilapisi lapisan hitam sehingga kondisi dalam digester tidak gelap menyebabkan kemampuan bakteri untuk mencerna bahan berkurang. Peletakan digester juga mempengaruhi kestabilan keberhasilan proses fermentasi. Suhu rata-rata yang dihasilkan 29,9°C menunjukkan suhu yang dicapai belum optimal. Tekanan rata-rata perhari yang diperoleh adalah 193 Pa. Biogas campuran yang dihasilkan sebesar 0,46 kg.
Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Proses Pengomposan sampah Irwansyah Putra S; Hasni Kasim; Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 1 Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v3i1.93

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui karakter lindi dari proses pengomposan sampah sebagai pupuk cair, mengetaui pengaruh penambahan EM4 dan lama waktu permentasi teradap kualitas pupuk cair yang dihasilkan. Pembuatan pupuk cair ini dilakukan dengan cara fermentasi anaero dalam keadaan ruang terkontrol (homogen). Penelitian dilakukan dengan mengamati pengaruh penambahan dosis starter EM4 ( 0, 15, 20 dan 25 ml ) dan lama fermentasi ( 21 dan 28 hari ) terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada karakter-karakter lindi. Data kuantitatif dari uji fisik ( pH dan suhu) dan uji kimia ( N,P dan K ) dianalisa dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan starter dan lama fermentasi akan menurunkan pH dari 4,00 sesuai dengan persamaan regresi Y1 = 4,00 – 0,01X1 – 0,01X2 Perubahan suhu tidak berpengaruh nyata dengan suhu rata-rata 31OC dan mengikuti persamaan Y2 = 30,98 + 0,02X1+ 0,01X2. Demikian juga perubahan N tidak signifikan. Nilai N tertinggi sebesar 189 ppm pada S2W1 dan terendah sebesar 128 ppm pada S0W0 dan mengikuti persamaan Y3 = 150,70 + 0,24X1+ 0,07X2. Namun untuk perubahan P dan K signifikan. Nilai P tertinggi sebesar 330 ppm pada S2W1 dan terendah sebesar 94 ppm pada S0W0. Persamaan perubahan kadar P adalah Y4 = 124,11 + 1,41X1+ 6,85X2. Nilai K tertinggi sebesar 484 ppm pada S2W2 dan nilai terendah sebesar 326 ppm pada S0W2. Perubahan kadar K mengikuti persamaan Y5 = 392,35 + 4,81X1+ 1,59X2.
Pemanfaatan Biji Cempedak Sebagai Subtitusi Tepung Tapioka Dalam Pengolahan Kerupuk Istana Paita; Hasni Kasim; Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 2 Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v3i2.99

Abstract

Biji cempedak merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat, yang mengandung karbohidrat yang sangat tinggi sehingga untuk mengoptimalkan pemanfaatannya maka dibuat dengan berbagai macam olahan diantaranya tepung. Tepung biji cempedak yang dibuat dengan teknik modifikasi larutan asam klorida. Salah satu mengoptimumkan pemanfaatan tepung biji cempedak adalah mengolahnya menjadi kerupuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman parutan biji cempedak pada berbagai konsentrasi larutan asam klorida, proporsi tepung biji cempedak dan tepung tapioka terhadap volume pengembangan kerupuk serta mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk kerupuk biji cempedak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Data Percobaan Faktorial dengan dua Faktor. Faktor pertama konsentrasi larutan asam klorida dengan 4 taraf (0 %, 0,5 %, 1 %, 1,5 %) dan faktor kedua proporsi tepung biji cempedak dan tepung tapioka dengan taraf (25%:75% ; 20%:80% ; 15%:85%) dan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Hasil analisis ragam anova menunjukkan bahwa konsentrasi larutan asam klorida, proporsi tepung biji cempedak dan tepung tapioka memberikan pengaruh nyata terhadap volume pengembangan kerupuk. Perlakuan terbaik adalah perlakuan A0P2 yaitu tanpa konsentrasi larutan asam klorida dengan proporsi tepung biji cempedak 20% dan tepung tapioka 80% memiliki volume pengembangan kerupuk tertinggi sebesar 119,33%. Secara organoleptik rasa, aroma, warna dan tekstur kerupuk biji cempedak diperoleh hasil uji organoleptik rasa 5,32 (Cenderung agak menyukai), aroma 5 (Agak menyukai), warna 5,56 (Cenderung menyukai), dan tekstur 5,32 (Cenderung agak menyukai). Penerimaan konsumen yang terbaik diperoleh pada kerupuk A0P1 yaitu tanpa konsentrasi larutan asam klorida dengan proporsi tepung biji cempedak 25% dan tepung tapioka 75% sebesar 0,86.