Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Optimalisasi Proses Adsorbsi Biji Kelor Untuk Penurunan Kadar Logam Air Lindi di TPA Sangatta Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 2 Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi dan lama pencampuran serbuk biji kelor yang optimum untuk menurunkan kadar besi dan seng pada air lindi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental untuk mengetahui konsentrasi dan lama waktu pencampuran serbuk biji kelor dalam menurunkan kadar besi dan seng pada air lindi. Untuk mendapatkan optimasi dari konsentrasi dan lama waktu pencampuran digunakan software minitab 17 free trial dengan metode respon permukaan memakai rancangan CCD (Central Composite Design). Hasil yang diperolehmenunjukan bahwa penurunan kadar besi mengikuti persamaan Y1 = 2,650 - 2,614 X1 - 0,285 X2 + 0,508 X12 + 0,273 X22+ 0,358 X1X2 dengan R2= 98,11% sedangkan penurunan kadar besi mengikuti persamaan Y2 = 0,10100- 0,08250 X1 - 0,03149 X2 + 0,01506 X12 - 0,00319 X22+ 0,03500 X1X2 dengan R2= 96,86%. Nilai optimal untuk mendapatkan kadar besi dan seng minimum pada variasi konsentrasi sebesar 5,414%, dan lama waktu pencampuran 35,86 menit. Dan Berdasarkan analisis desirability function didapatkan nilai optimasi 1,0000 dengan kadar besi rata-rata 0,2033 mg/L dan Kadar seng rata-rata 0,0174 mg/L
Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Lama Penyimpanan Inti Sawit ”Kernel” Elaeis (guneensis Jacq.) Mardiana Mardiana; Kahar Kahar; Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 1 Juni 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui lama penyimpanan yang tebaik pada masing-masing jenis kemasan yaitu karung goni (A1), karung woven (A2), karung goni lapis plastik (A3) dan karung woven lapis plastik (A4), dengan menggunakan 2 (dua) Faktor yaitu kemasan dan lama penyimpanan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis regresi korelasi (linear dan quadratik) dengan persamaan Y’1 = a+bx. Kemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau mengawetkan produk dari pengaruh oksidasi dan mencegah terjadinya kontaminasi dengan udara luar. Kemasan Goni (A1), dengan lama penyimpanan 51,5 hari dengan kandungan kadar air 8,00%, dan asam lemak bebas (FFA) 2,85%, Kemasan Woven (A2), dengan lama penyimpanan 67,4 hari kandungan kadar air 8,00%, asam lemak bebas (FFA) 2,78%, Kemasan Goni Lapis Plastik (A3), dengan lama penyimpanan 68,4 hari kandungan kadar air 8,00%, Asam Lemak Bebas atau (FFA) 2,00%, Kemasan Woven Lapis Plastik (A4), dengan lama penyimpanan 73 hari kandungan kadar air 8,00%, asam lemak bebas (FFA) 1,85%. Keasan yang terbaik baik untuk penyimpan kernel adalah jenis kemasan karung woven lapis plastik (A4), dengan lama penyimpanan 73 hari serta kandungan kadar air 8,00% dan FFA 1,85% sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kajian Jenis Dan Konsentrasi Bahan Pengikat Keripik Mandai Asmaul Azizatin; Kahar Kahar; Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 1 Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pengikat berupa tepung tapioka dan tepung sagu dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kadar air keripik mandai serta mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk keripik mandai. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola tersarang (Nested Design) dengan menggunakan dua faktor yaitu faktor konsentrasi tepung 10%, 20%, 30% dan 40% yang tersarang dalam faktor utama yaitu jenis tepung tapioka dan tepung sagu. Hasil penelitian nilai kadar air terbaik terdapat pada keripik mandai menggunakan tepung tapioka konsentrasi 30% sebesar 6,64%. Hasil perhitungan Anova didapatkan hasil bahwa Fhitung < Ftabel pada taraf 5%. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi tepung tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air keripik mandai, jenis tepung berpengaruh nyata terhadap kadar air pada keripik mandai. Pengujian organoleptik meliputi : rasa, aroma, warna, tekstur keripik mandai, hasil uji oraganoleptik rasa diperoleh hasil 4,68 (cenderung agak menyukai), aroma 4,24 (cenderung netral), warna 4,72 (cenderung agak menyukai), dan sebesar 4,84 (cenderung agak menyukai). Hasil penelitian terbaik menggunakan metode Index efektivitas diperoleh pada perlakuan S2P1 sebesar 0,99.
Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Proses Pengomposan sampah Irwansyah Putra S; Hasni Kasim; Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 1 Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui karakter lindi dari proses pengomposan sampah sebagai pupuk cair, mengetaui pengaruh penambahan EM4 dan lama waktu permentasi teradap kualitas pupuk cair yang dihasilkan. Pembuatan pupuk cair ini dilakukan dengan cara fermentasi anaero dalam keadaan ruang terkontrol (homogen). Penelitian dilakukan dengan mengamati pengaruh penambahan dosis starter EM4 ( 0, 15, 20 dan 25 ml ) dan lama fermentasi ( 21 dan 28 hari ) terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada karakter-karakter lindi. Data kuantitatif dari uji fisik ( pH dan suhu) dan uji kimia ( N,P dan K ) dianalisa dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan starter dan lama fermentasi akan menurunkan pH dari 4,00 sesuai dengan persamaan regresi Y1 = 4,00 – 0,01X1 – 0,01X2 Perubahan suhu tidak berpengaruh nyata dengan suhu rata-rata 31OC dan mengikuti persamaan Y2 = 30,98 + 0,02X1+ 0,01X2. Demikian juga perubahan N tidak signifikan. Nilai N tertinggi sebesar 189 ppm pada S2W1 dan terendah sebesar 128 ppm pada S0W0 dan mengikuti persamaan Y3 = 150,70 + 0,24X1+ 0,07X2. Namun untuk perubahan P dan K signifikan. Nilai P tertinggi sebesar 330 ppm pada S2W1 dan terendah sebesar 94 ppm pada S0W0. Persamaan perubahan kadar P adalah Y4 = 124,11 + 1,41X1+ 6,85X2. Nilai K tertinggi sebesar 484 ppm pada S2W2 dan nilai terendah sebesar 326 ppm pada S0W2. Perubahan kadar K mengikuti persamaan Y5 = 392,35 + 4,81X1+ 1,59X2.
Pemanfaatan Biji Cempedak Sebagai Subtitusi Tepung Tapioka Dalam Pengolahan Kerupuk Istana Paita; Hasni Kasim; Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 2 Desember 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biji cempedak merupakan limbah yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat, yang mengandung karbohidrat yang sangat tinggi sehingga untuk mengoptimalkan pemanfaatannya maka dibuat dengan berbagai macam olahan diantaranya tepung. Tepung biji cempedak yang dibuat dengan teknik modifikasi larutan asam klorida. Salah satu mengoptimumkan pemanfaatan tepung biji cempedak adalah mengolahnya menjadi kerupuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perendaman parutan biji cempedak pada berbagai konsentrasi larutan asam klorida, proporsi tepung biji cempedak dan tepung tapioka terhadap volume pengembangan kerupuk serta mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk kerupuk biji cempedak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Data Percobaan Faktorial dengan dua Faktor. Faktor pertama konsentrasi larutan asam klorida dengan 4 taraf (0 %, 0,5 %, 1 %, 1,5 %) dan faktor kedua proporsi tepung biji cempedak dan tepung tapioka dengan taraf (25%:75% ; 20%:80% ; 15%:85%) dan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Hasil analisis ragam anova menunjukkan bahwa konsentrasi larutan asam klorida, proporsi tepung biji cempedak dan tepung tapioka memberikan pengaruh nyata terhadap volume pengembangan kerupuk. Perlakuan terbaik adalah perlakuan A0P2 yaitu tanpa konsentrasi larutan asam klorida dengan proporsi tepung biji cempedak 20% dan tepung tapioka 80% memiliki volume pengembangan kerupuk tertinggi sebesar 119,33%. Secara organoleptik rasa, aroma, warna dan tekstur kerupuk biji cempedak diperoleh hasil uji organoleptik rasa 5,32 (Cenderung agak menyukai), aroma 5 (Agak menyukai), warna 5,56 (Cenderung menyukai), dan tekstur 5,32 (Cenderung agak menyukai). Penerimaan konsumen yang terbaik diperoleh pada kerupuk A0P1 yaitu tanpa konsentrasi larutan asam klorida dengan proporsi tepung biji cempedak 25% dan tepung tapioka 75% sebesar 0,86.
Analisis Kualitas Air di KM 35 Desa Rantau Makmur Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur Amprin Amprin; Dhani Aryanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VII Nomor 1 Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v7i1.183

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air di rawa KM 35 berdasarkan parameter fisika, paramater kimia, dan parameter biologi, dan mengetahui status mutu air di rawa KM 35 berdasarkan standar kualitas air pada kelas IV untuk sumber irigasi pertanian tanaman padi. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2015, di rawa KM 35 Desa Rantau Makmur Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur. Dan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Mulawarman Samarinda. Penentuan status mutu air dengan menggunakan metode storet sistem penilaian US-EPA (United Status Environment Protection Agency) dan mengacu pada peraturan pemerintah No.82 tahun 2001. Hasil analisis berdasarkan parameter menunjukan bahwa kondisi air memenuhi baku mutu standar kualitas air berdasarkan peraturan pemerintah No. 82 tahun 2001. Parameter fisika yang meliputi suhu air rawa 27,7oC, warna 4,75 PtCo, Kekeruhan 183,6 NTU. Parameter kimia meliputi pH 6,3, BOD 1.39 mg/lt, COD 7,20 mg/lt, DO 3,65 mg/lt, Nitrat 2,89 mg/lt, Mangan di bawah batas limit, Besi 0,58 mg/lt, Khlorida 5,33 mg/lt, Nitrit 0,007 mg/lt, dan Sulfat 10,37 mg/lt. Parameter biologi meliputi Total Cloriform 90 MPN/100ml. Hasil analisis tersebut menunjukan kondisi air rawa pada kelas IV status mutu air baik atau memenuhi baku mutu, untuk sumber irigasi pertanian terutama tanaman padi.
PENGARUH PEMANFAATAN APLIKASI DIGITAL TERHADAP PEMBERDAYAAN UMKM DI KABUPATEN KUTAI TIMUR Muhamad Yazid Bustomi; Nani Rohaeni; Dhani Aryanto; Faizal Faizal
Widya Cipta - Jurnal Sekretari dan Manajemen Vol 5, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.884 KB) | DOI: 10.31294/widyacipta.v5i1.9300

Abstract

The objectives of this study were (1) to determine the social, economic, and environmental impacts of MSMEs Partners after using digital applications (2) to identify the effects of the utilization digital applications on the empowerment of MSMEs Partners. The sampling technique used saturated sampling, where all members of the MSMEs partners who had used digital applications in their business were used as samples in this research. The data analysis method was descriptive statistics with SPSS program, and SEM-PLS with the SmartPLS version 3.0 software. The results showed that the highest mean value of descriptive statistics was the economic impact with a value of 3.94 and a standard deviation of 0.70. It stated the utilization of digital applications has an economic impact on MSMEs Partners Community Development Officier PT. KPC. The variables (impact) of the utilization digital applications that have a significant effects on the empowerment of MSMEs Partners are economic impacts and social impacts, while environmental impacts do not have a significant effect on the empowerment of MSMEs Partners. Keywords: Digital Applications, Empowerment MSMEs, Partial Least Square.
PERAN UNSUR HARA MAKRO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium cepa L.) Dian Triadiawarman; Dhani Aryanto; Joko Krisbiyantoro
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i1.5795

Abstract

Peran unsur hara makro terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium cepa L.). penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – September 2020 di Kebun Percobaan Program Studi Agroteknologi STIPER Kutai Timur. Penelitian menggunakan metode survei dengan mengambil sampel tanah pada masing-masing titik sampling untuk dilakukan analisis unsur hara makro tanah di laboratorium. Analisis data menggunakan regresi linier berganda ditujukan untuk mengidentifikasi unsur hara makro tanah yang paling erat hubungannya dengan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah, serta mencari bentuk hubungan antara peubah unsur hara makro tanah tersebut dengan peubah pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (jumlah daun, jumlah anakan, jumlah umbi dan berat umbi). Hasi penelitian menunjukan bahwa unsur hara pada lokasi penelitian memiliki kandungan N-total sangat rendah-tinggi, P-tersedia tinggi-sangat tinggi dan K-tersedia sangat rendah. Unsur hara N memberikan hubungan yang negatif terhadap semua parameter, kandungan unsur N yang rendah tidak dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif.  unsur P memberikan hubungan positif hanya pada jumlah anakan, kandungan P dalam tanah mempercepat pertumbuhan akar dan jumlah anakan. Unsur K memberikan hubungan positif terhadap semua parameter. Unsur K dalam tanah yang cukup membantu dalam metabolisme pertumbuhan tanaman.
Konsultasi Publik Pengembangan Taman Botani Sebagai Ruang Terbuka Hijau Secara Daring di Kutai Timur Titis Hutama Syah; Ery Mulyadi; Mufti Perwira Putra; Dhani Aryanto; Arbain Arbain
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.1.101-112

Abstract

The Covid-19 pandemic has resulted in several government-related activities being carried out online. One of them was a public consultation on the development of the Taman Botani Kutai Timur. This activity aimed to find out the recent conditions and potential developments that can be reached from Taman Botani as a green open area. The activity was carried out through focus group discussions, presenting researchers and practitioners from parties representing the central government, provincial governments, district governments, relevant government institutions, academics, community institutions, and other interested communities. The meetings held revealed that Taman Botani has potential to be developed for the better. One of the suggestions that emerged was to develop it into a regional botanical garden. Otherwise, its successful development requires a strong commitment from the local government regarding policy formulation and funding allocation. In addition, the development of Taman Botani requires monitoring from the community in the form of policy advocacy.
Efektivitas air rebusan bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada daging sapi Mey Angraeni Tamal; Dhani Aryanto

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/tp.v11i1.1880

Abstract

At this time many food processing used chemical preservatives that can interfered human health. Dayak onion plants was widely used as medicine because they contain antimicrobial substances. Efforts to increase the used of natural preservatives from plants so that plants would be able to replace chemical preservatives. However, this plant had not been used as a natural preservative so there was a need for research to increase knowledge of other benefits, especially as preservatives for stored livestock products. The purpose of this study is to determine the best concentration of boiled water of dayak onion (Eleutherine palmifolia (l.) Merr) to inhibiting the growth of escherichia coli bacteria and how long the meat has been stored is still in good condition at room temperature and how much was the best concentration of boiled water of Dayak onions. The method used was descriptive analysis. The stages of the study were the manufactured of boiled water of dayak onion 0, 10, 20 and 30% w/v, soaked for 15 minutes, packed, storaged at room temperature 22-32 OC and E. coli tested at the Animal Health and Veterinary Public Health Laboratory of Samarinda. The results of the study were boiled water of dayak onion had an effect as an antimicrobial agent at a concentration of 30% w/v, there was a tendency to reduced the number of E. coli bacterial colonies in beef and the best storaged treatment was 1 day.