Yuni Eka Anggraini
Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Erupsi Obat Alergi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arifin Achmad (2011-2015) Olivia Makmur; Yuni Eka Anggraini; Dimas Pramita Nugraha
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.692 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i2.2018.51-59

Abstract

Erupsi obat alergi merupakan bentuk reaksi simpang obat tipe B yang terjadi di kulit yang disebabkan oleh penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pasien erupsi obat alergi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada periode 1 Januari 2011-31 Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Sampel yang digunakan sebanyak 351 sampel yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien erupsi obat alergi paling banyak ditemukan pada perempuan (58,97%) dibandingkan dengan laki-laki. Kelompok usia 41-60 tahun (30,20%) merupakan kelompok usia pasien erupsi obat alergi terbanyak. Penyakit endokrin (10,54%) merupakan penyakit penyerta yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini dan riwayat alergi makanan ditemukan pada 4 kasus (1,14%). Bentuk erupsi yang paling sering ditemukan adalah eritroderma (23,93%). Obat penyebab erupsi obat alergi yang paling banyak ditemukan adalah antibiotik (21,65%).
Gambaran Densitas Demodex Spp. pada Mahasiswa Berjerawat di Fakultas Kedokteran Universitas Riau Yuni Eka Anggraini; Imelda T Pardede
Jurnal Kesehatan Melayu Vol 1, No 1 (2017): September 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.775 KB) | DOI: 10.26891/jkm.v1i1.2017.5-8

Abstract

Demodex folliculorum dan Demodex brevis merupakan parasit pada folikel rambut dan kelenjar pilosebasea pada kulit manusia. Pada mayoritas individu normal, tungau Demodex yang memakan sel epitel folikel rambut atau kelenjar pilosebasea tidak menimbulan gejala, akan tetapi pada densitas yang tinggi di kulit manusia dengan jumlah ≥5 tungau dalam 1 cm2, Demodex berubah menjadi patogen atau disebut infestasi Demodex (demodicosis). Secara klinis manifestasi infestasi Demodex mirip dengan akne vulgaris sehingga dalam klinis kadang sulit membedakan infestasi Demodex dengan akne vulgaris. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui densitas Demodex pada mahasiswa berjerawat, hubungan jenis kelamin degan infestasi Demodex, hubungan tingkat keparahan jerawat dengan infestasi Demodex, dan hubungan tingkat gangguan kualitas hidup dengan infestasi Demodex. Data dikumpulkan melalui kuisioner Cardiff Acne Disability Index (CADI), Global Acne Grading Sytem (GAGS), dan pemerikaan tungau Demodex dengan KOH 10%. Perhitungan statistik menggunakan statistik deskriptif dan statistik analitik menggunakan chi-square (p<0,01). Hasil didapatkan dari 77 sampel terdapat 14 mahasiwa dengan infestasi Demodex (18,18%). Hubungan yang bermakna ditemukan antara jenis kelamin dan insidensi infestasi Demodex (p<0,01). Hubungan tidak bermakna ditemukan antara tingkat keparahan jerawat dan gangguan kualitas hidup dengan insidensi infestasi Demodex (p>0,01).
Review Teknik Segmentasi Pada Deteksi Kanker Kulit (Melanoma) Erwin Setyo Nugroho; Yuni Eka Anggraini
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Komputer Terapan Mei 2018
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.192 KB)

Abstract

Malignant melanoma atau biasa disebut melanoma saja adalah penyakit kanker kulit dimana sel – sel kanker berkembang pada sel melanosit yang menghasilkan melamin, pigmen yang memberi warna pada kulit. Kanker ini termasuk jenis berbahaya dan mematikan. Pendeteksian dini diperlukan untuk mendapatkan penatalaksanaan medis yang efektif. Salah satu teknik deteksi melanoma menggunakan pemrosesan citra digital yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu tahapan pemrosesan citra digital yang sangat mempengaruhi tercapainya objektif adalah tahapan segmentasi. Dalam paper ini disajikan beberapa teknik segmentasi yang banyak digunakan dalam pemrosesan citra digital. Teknik yang dijelaskan dalam paper ini meliputi segmentasi berbasis ambang batas (threshold), segmentasi berbasis deteksi tepi (edge detection), segmentasi berbasis region dan segmentasi berbasis channel warna. Didapatkan keunikan dalam teknik – teknik yang ada dalam menentukan bercak atau lesi melanoma sesuai dengan metode dan operasinya masing – masing.