Ema Dwi Hastuti
STIKES Cendekia Utama Kudus

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Cendekia Journal of Pharmacy

Formulasi Sediaan Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstrak Etil Asetat Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Serta Uji Stabilitas Fisik Ema Dwi Hastuti; Sukarno Sukarno
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v4i2.106

Abstract

Terapi ekstrak herbal dengan pemberian oral terkadang kurang efektif karena memiliki kelarutan yang rendah, ketersediaan hayati yang rendah dan memerlukan dosis tinggi dalam pemberiannya. Perancangan dan pengembangan sistem nanoemulsi merupakan salah satu strategi untuk mengatasi permasalahan terkait sistem penghantaran obat konvensional, antara lain kelarutan, ketersediaan hayati, dan ketidakpatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengontrol dan meningkatkan ketersediaan hayati agen terapeutik. Pada penelitian ini dikembangkan SNEDDS dengan menggunakan ekstrak buah parijoto sebagai bahan aktifnya. Analisis karakteristik fisik meliputi waktu emulsifikasi, nilai transmitansi, ukuran dan distribusi partikel, serta zeta potensial. SNEDDS telah memenuhi persyaratan parameter fisik yaitu waktu emulsifikasi kurang dari satu menit, transmitansi mendekati 100%, dan ukuran partikel serta distribusinya 96, 3 ± 0,355 nm. Zeta potensial dari formulasi ini adalah -29,2 mV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi SNEDDS memiliki sifat fisik yang sangat baik dan stabilitas yang baik; Dapat disimpulkan bahwa formulasi SNEEDS dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan hayati suatu obat.
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT COKLAT (Padina Australis) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN DPPH Luvita Gabriel Zulkarya; Ema Dwi Hastuti
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 2, No 1 ( Mei 2018) : Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.711 KB) | DOI: 10.31596/cjp.v2i1.20

Abstract

Perkembangan dunia kosmetika saat ini sudah semakin maju seiring dengan perkembangan jaman. Banyak produk kosmetika yang telah dinyatakan keamanannya dengan memanfaatkan bahan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi krim antioksidan ekstrak etanol rumput laut coklat (Padina Australis) yang memenuhi fisik yang baik dan untuk menentukan aktivitas antioksidan melalui uji peredaman DPPH (2,2–difenil–1–pikril hidrazil). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental dengan uji daya sebar, viskositas, stabilitas fisik dan dilanjutkan dengan uji aktivitas antioksdian dengan membandingkan basis krim dan krim ekstrak etanol Padina. Basis krim dan krim yang mengandung ekstrak padina mendapatkan hasil uji daya sebar 22,7 cm2 , hasil uji viskositas sebesar 62,140 cP, hasil uji stabilitas yang menunjukkan tidak terjadinya pemisahan, dan diikuti hasil uji aktivitas antioksidan dengan IC50 399316 ppm. Krim ekstrak etanol rumput laut coklat (Padina Australis) memiliki aktivitas antioksidanyang sangat lemah setelah melalui uji menggunakan metode DPPH dengan nilai IC50  sebesar 399,316 ppm. Kata Kunci : Padina Australis, DPPH, Krim, antioksidan 
Uji Ketoksikan Akut Buah Parijoto Segar (Medinilla Speciosa) terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Annik Megawati; Ema Dwi Hastuti; Dessy Erlyani Mugita Sari
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 1, No 1 (2017): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1375.524 KB) | DOI: 10.31596/cjp.v1i1.1

Abstract

Parijoto (Medinilla speciosa) adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di lereng Gunung Muria Kecamatan Dawe, kabupaten Kudus Jawa Tengah. Tanaman ini mempunyai beberapa kegunaan diantaranya untuk antioksidan, anti tumor, antibakteri.  Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui potensi ketoksikan akut dari ekstrak segar buah parijoto terhadap mencit jantan galur swiss. Pada penelitian ini digunakan hewan uji sebanyak 15 ekor mencit jantan, dibagi secara acak menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 ekor mencit jantan galur swiss. Peringkat dosis yang diberikan dari dosis terendah sampai dosis tertinggi adalah6,25 g/kg BB;12,5 g/kg BB;25 g/kg BB;50 g/kg BB sedangkan untuk kelompok kontrol diberi akuades. Potensi ketoksikan akut dari ekstrak buah parijoto segar tidak dapat ditentukan karena tidak ada kematian hewan uji sampai hari terakhir pengamatan, sehingga dosis tertinggi (50 g/kg BB) yang bisa diberikan pada hewan uji dinyatakan sebagai LD50semu, yang mempunyai makna relatif kurang berbahaya. Pemberian ekstrak buah parijoto segar tidak mempengaruhi perilaku hewan uji.