Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbaikan Waktu Produksi Kran TX 116 Led (Series Ego) Dengan Metode Critical Path Method (CPM) Edi Supriyadi; Rully Nurdewanti
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 6, No 2 (2021): Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2, Mei 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.722 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v6i2.588

Abstract

Proses produksi merupakan kegiatan mengubah bahan masukan menjadi bahan keluaran, baik bahan jadi maupun setengah jadi. Untuk menggambarkan proses tersebut perlu dilakukan urutan kegiatan yang dilokasikan dalam waktu yang tepat. Jalur kritis adalah jalur yang memiliki kegiatan dengan total waktu yang paling lama tetapi menunjukan waktu penyelesaian produksi yang tercepat. Critical Path Method (CPM) digunakan untuk menentukan jalur kritis sebuah proses produksi. Metode ini memecahkan masalah dengan perhitungan maju, perhitungan mundur, dan perhitungan kelonggaran waktu. Sehingga dapat memberikan masukan untuk perbaikan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan waktu proses produksi produk EGO TX 116 LED yaitu 4862 detik, maka diperoleh jalur kritis yang memiliki nilai TF – SF = 0. Jalur kritis tersebut terdapat pada komponen II, dengan kegiatan  B – F – J – M – N (machining&welding – polishing – plating – marking – assembling).
Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Activity Based Costing (ABC) dan Economic Order Quantity (EOQ) di CV. XYZ Edi Supriyadi; Rully Nurdewanti
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7, No 1 (2022): Volume 7 Nomor 1, Februari 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.189 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i1.888

Abstract

CV. XYZ bergerak di bidang makanan yang persediaannya sering terjadi perbedaan antara permintaan barang dengan stok produksi yang ada. Agar permasalah dapat terselesaikan maka dengan metode Activity Based Costing (ABC) dan Economic Order Quantity (EOQ), tujuannya agar pengendalian persediaan bahan baku efisien dan efektif. Hasil penelitian, Klasifikasi kelas A investasinya 72,28%, kelas B investasinya 15,79%, kelas C investasinya 11,59%. Efisiensi bahan baku daging sapi TB sebanyak 76 Kg,, daging sapi 55 sebanyak 56 Kg. Titik pemesanan kembali Daging Sapi TB sebanyak 79 Kg dalam 52 kali pemesanan, sedangkan Daging Sapi Bakso 55 sebanyak 43 Kg dalam 42 kali pemesanan. Jadi dengan metode Activity Based Costing (ABC) dan Economic Order Quantity (EOQ) pemesanan dapat sesuai dengan permintaan.
Implementasi Metode Failure Mode Effect And Analysis (FMEA) Dengan Konsep PDCA Untuk Mengurangi Defect Produk Cokelat White Compound di PT. XYZ Rully Nurdewanti
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7, No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2, Mei 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.488 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i2.962

Abstract

PT. XYZ perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang makanan dituntut untuk selalu mempertahankan kualitasnya, banyaknya defect pada cokelat white compound pada tahun 2020 mencapai 12.1% mengakibatkan meningkatnya biaya reproses produk dan target produksi rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk meminimalkan biaya produksi dan meningkatkan target produksi untuk memenuhi selera konsumen dan menitik beratkan aspek kualitas yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dengan metode Failure Mode Effect And Analysis (FMEA) dan perbaikan kualitas produk dengan konsep PDCA sebagai rencana tindakan perbaikan masalah pada produk. Hasil perbaikan dapat meningkatkan kualitas produk cokelat white compound, hal ini terbukti dengan berkurangnya produk defect dari 12.1 % menjadi 2.7 %.