Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Development of Khutbah Books: Media for Increasing Student Soft Skills in PAI Courses at Universitas Nahdlatul Ulama Blitar Abdurrachman Sidik; Siti Uswatun Kasanah; Zainal Rosyadi
Journal of Development Research Vol. 5 No. 2 (2021): Volume 5, Number 2, November 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jdr.v5i2.193

Abstract

The purpose of this study is to conduct a Khutbah book as a medium for improving student soft skills in PAI courses at Nahdlatul Ulama University Blitar. The focus of this research is the development of the Khutbah book as a medium for improving student soft skills with content according to updated scientific and social developments. Using the Research and Development method developed by Borg and Gall which includes preliminary studies, research planning, design development, product testing, revision of limited field test results, extensive product testing, revision of wider field test results, feasibility test, final revision of test results feasibility, dissemination and implementation of the final product. Data were collected from the assessment of two experts through the Expert validation sheet and 57 students respondents through a student respondent questionnaire. Data analysis used qualitative and quantitative approach techniques. Data in the form of suggestions and criticisms from experts/experts and students were analyzed with a qualitative approach, while data on the feasibility of the Khutbah book and opinions regarding the suitability of the book were processed using a quantitative descriptive approach. Data analysis that the Khutbah book needs to be arranged in accordance with scientific and social developments in society. The results showed that the Khutbah book was suitable for use in the development of student soft skills.
Peran dan Periodisasi Wali Songo Dalam Pengembangan Budaya Islam di Nusantara Zainal Rosyadi; Khoirul Wafa; Asyharul Muttaqin; Imam Nurngaini
SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies Vol 1 No 3 (2021): Volume 1,Number3, Desember 2021
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.505 KB) | DOI: 10.28926/sinda.v1i2.203

Abstract

Wali Songo sangat terkenal sebagai dewan dakwah dan berhasil menanamkan akidah dan syariat Islam di Nusantara khususnya di Pulau Jawa. Wali Songo merupakan orang yang senantiasa beriman dan taqwa kepada Alloh SWT, menyampaikan kebenaran dari Alloh SWT, memiliki karomah dari Alloh SWT suatu kemampuan di luar adat kebiasaan manusia. Peran Wali Songo sangat besar diantaranya sebagai pelopor, pejuang ahli bidang agama Islam, pemimpun, guru, kyai dan tokoh masyarakat. Masyarakat mengenal Wali Song sebagai sembilan orang, yaitu Syeh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Gresik, Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati. Berbagai pendapat menyebutkan bahwa Wali Songo tidak hidup dalam satu masa namun terbagi dalam beberapa periode dan berganti apabila ada yang wafat. Berakhirnya periodesasi Wali Songo karena dibekukan oleh Kolonial Belanda dan banyak para ulama keturunan Wali Songo yang dipenjara dan dibunuh. Wali Songo is very well known as a da'wah council and has succeeded in instilling Islamic faith and sharia in the archipelago, especially on the island of Java. Wali Songo is a person who always has faith and piety to Allah SWT, conveys the truth from Allah SWT, has karomah from Allah SWT, an ability beyond human habits. Wali Songo's role is very large, including as a pioneer, expert fighter in the field of Islam, leaders, teachers, kyai and community leaders. The community recognizes Wali Songo as nine people, namely Sheikh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Gresik, Sunan Giri and Sunan Gunung Jati. Various opinions state that Wali Songo does not live in one period but is divided into several periods and changes when someone dies. The end of the periodization of Wali Songo because it was frozen by the Dutch Colonial and many ulama descendants of Wali Songo were imprisoned and killed.
Pergeseran Nilai-nilai Etika, Moral dan Akhlak Masyarakat di Era Digital Siti uswatun Kasanah; Zainal Rosyadi; IMAM NURNGAINI; Khoirul Wafa
SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies Vol 2 No 1 (2022): Volume 2, Number 1, April 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/sinda.v2i1.478

Abstract

Era digital telah merambah dibarbagai kalangan masyarakat baik di desa hingga di perkotaan, keadaan tersebut tidak dapat dihindari. Realitasnya ditemui banyak pergeseran nilai etika, moral dan akhlak masyarakat memunculkan pergeseran nilai etika, moral dan akhlak masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara diskripsi tentang pergeseran nilai etika, moral dan akhlak masyarakat di era digital factor menganalisis factor penyebabnya beserta upaya mengatasinya. Penelitian ini menggunakan jenis diskriptif kualitatif dengan pendekatan library research. Data-data yang dipaparkan diperoleh dari telaah literature, bersumber dari buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian maupun website. Hasil penelitian ini diperolah bahwa nilai etika, moral dan akhlak masyarakat mengalami pergeseran, diantaranya diantaranya sebagian besar masyarakat tergantung dengan media digital, android dan medsos untuk memenuhi kebutuhannya yang sebelumnya dilakukan secara langsung dalam dunia nyata, memperhatikan ketentua-ketentuan kelompok masyarakat dan agama.