Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Disfemisme dan Eufemisme dalam Teks Berita Sepak Bola di Televisi Nasional Hafizin H. Fauzi; Muhammad Sukri; Burhanuddin Burhanuddin
TRANSFORMATIKA Vol 3, No 2 (2019): Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.853 KB) | DOI: 10.31002/transformatika.v3i2.1715

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bentuk dan makna disfemisme dan eufemisme dalam teks berita sepak bola di televisi Nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena objek kajiannya berupa pengamatan pada manusia. Pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah suatu prosedur penelitian dengan hasil sajian data deskriptif berupa tuturan wartawan dalam menampilkan hasil laporannya di lapangan dan fenomena kebahasaan yang turut mempengaruhi penggunaan bahasa wartawan dalam memaparkannya pada berita sepak bola di televisi. Sumber data penelitian adalah berupa kata dan frasa dalam teks berita sepak bola di televisi Nasional. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan teknik dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ditemukan bentuk dan makna disfemisme dan eufemisme dalam teks berita sepak bola dalam berita olahraga di televisi Nasional. Disfemisme dan eufemisme ditemukan dalam bentuk kata dasar, kata berimbuhan dan frasa. Makna disfemisme dan eufemisme yang ditemukan dapat diketahui dengan cara menghubungbandingkan sinonim dari masing-masing makna kata berdasarkan Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia (TABI) dengan cara menghubungbandingkan makna dari masing-masing kata berdasarkan Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia (TABI) dapat diketahui kata yang mengalami pengasaran maupun peenghalusan makna.   Kata Kunci : disfemisme, eufemisme, teks berita, dan televisi Nasional
Mineral Prospect in Simpang Tiga, Aceh Besar Siti Makfiroh; Suhrawardi Ilyas; Muhammad Sukri
Journal of Aceh Physics Society Volume 1 Number 1 March 2012
Publisher : PSI-Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.844 KB)

Abstract

Simpang Tiga is one district in Aceh Besar that currently supply rock and building materials for construction in Banda Aceh. Geologically, Simpang Tiga is formed by sedimentary rocks and carbonate minerals. This study aims is to identify the types of minerals in Simpang Tiga that has economic value. In this study the samples are identified using naked eye and optical microscope to identify more clearly. After that, the comparison with catalogue is made. HCl is used to identify carbonate type minerals. The results indicate that there are classes of carbonate mineral that are calcite (CaCO3) and dolomite (CaMg (CO3)2). Oxide groups with the type of mineral are the mineral magnetite (Fe3O4), hematite (Fe2O3), magnesium (MgO) and agate (SiO2). Group with the type of mineral silica is a mineral biotite (K(Mg,Fe)3 (AlSi3)O10(OH, F)2. Result shows that Simpang Tiga have deposit of carbonate and oxide type of mineral, which are potential for economic development, building materials and industrial materials such as cement raw material and iron ore.
Bentuk Potensial Bahasa Indonesia: Kesenjangan antara Kaidah Pembentukan Kata dengan Pruduktivitas dan Kreativitas Penutur Suatu Bahasa Muhammad Sukri; Ni Luh Sutjiati Beratha
e-Journal of Linguistics Vol. 2. Mei 2008 No. 1
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.908 KB)

Abstract

Penelitian ini berpijak pada teori morfologi generatif. Teori morfologi generatif memiliki perangkat kaidah untuk membentuk kata-kata baru atau kalimat-kalimat baru dengan menggunakan kaidah-kaidah transformasi.Proses pembentukan kata yang menggunakan paradigma morfologi generatif mensyaratkan empat komponen, yakni 1) daftar morfem, 2) kaidah pembentukan kata, 3) saringan, dan 4) kamus. Kamus tidak hanya berisi kata bentukan yang sesuai dengan KPK, tetapi juga dapat diisi oleh “kata baru” (yang sebelumnya dikenal dengan bentuk potensial tetapi lolos ke komponen kamus) dikarenakan produktivitas dan kreativitas penutur suatu bahasa.Parameter kepotensialan suatu kata bentukan dalam BI berdasarkan pada kriteria: 1) pelekatan afiks tertentu, terutama dari arti gramatikal afiks tersebut setelah menurunkan kata bentukan, 2) terlepas dari ambivalensi normatif bahasa, yang praksisnya digunakan oleh manusia sebagi alat komunikasi, unsur fundamental bahasa sebenarnya satu, yakni bunyi. Jadi, bentuk bunyi apa pun yang digunakan oleh manusia sebagai pengguna bahasa, itulah kenyataan bahasa, 3) meskipun ada banyak kata-kata potensial dalam suatu bahasa, beberapa di antaranya lebih mungkin menjadi kata-kata aktual, dan 4) produktivitas adalah gagasan kemungkinan dan bukan bagian dari tata bahasa. Oleh karena itu, produktivitas seyogianya diperlakukan sebagai suatu fenomena yang dihubungkan dari sudut kompetensi penutur.
[MN] Sebagai Afiks Derivasional Dan Infleksional Dalam Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute Muhammad Sukri
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2015): April 2015
Publisher : Magister of Linguistic, Postgraduated Program, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.646 KB) | DOI: 10.22225/jr.1.1.17.123-136

Abstract

Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute (henceforth: BSDK) diangkat sebagai fokus kajian dalam artikel singkat ini karena keunikan yang dimiliki secara morfosintaksis. Salah satu keunikan tersebut adalah perubahan bentuk dasar suatu kata yang bisa terjadi dengan atau tanpa pelekatan afiks tertentu pada kata dasarnya. Bahasa tertentu hanya dapat mengalaminya dengan proses afiksasi, sementara sebagian bahasa yang lain hanya memungkinkan melalui derivasi zero, sedangkan bahasa sasak dialek Kuto-Kute, dimungkinkan melalui keduanya. Keunikan selanjutnya yang dimiliki oleh bahasa sasak dialek BSDK terletak pada afiks [M«N-] yang mampu berfungsi sebagai afiks derivasional dan infleksional. Kemampuannya sebagai afiks derivasional dibuktikan melalui fungsi derivatif {mәN-} ketika melekat dengan BD nomina dan mengubahnya menjadi verba, {mәN-} yang melekat pada verba dan mengubahnya menjadi nomina, serta {mәN-}yang melekat pada adjektiva dan mengubahnya menjadi verba. Adapun {mәN-}berfungsi inflektif ketika dilekatkan dengan BD yang berkategori verba.
KARAKTERISTIK BIOFISIK RUANG TERBUKA HIJAU PADA HUTAN KOTA ALITTA, KOTA PAREPARE PROPINSI SULAWESI SELATAN Mukrimin Mukrimin; Budirman Bachtiar; Muhammad Sukri
Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Hutan Tropis Volume 1 Nomer 1 Edisi Maret 2013
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v1i1.1485

Abstract

Kompleksnya permasalahan di perkotaan utamanya masalah lahan, menimbulkan ketidak-harmonisan hubungan manusia dengan alam, akibatnya perkotaan hanya maju secara ekonomi namun mundur secara ekologi.  Kehadiran Ruang Terbuka Hijau akan menjadi solusi yang tepat.   Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik biofisik hutan kota Alitta di kota Parepare berupa sifat-sifat  tanah, potensi tegakan, kemiringan lereng, dan curah hujan, sehingga berguna sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki dan menerapkan sistem pelaksanaan pengelolaan hutan kota Parepare.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi penelitian memiliki kelas tekstur liat dan lempung berliat, pH tanah agak masam, bahan organik rendah, dan memiliki warna tanah coklat gelap keabu-abuan, dengan potensi tegakan yang didominasi oleh jenis Jati (Tectona grandis), terdapat pula Jati putih (Gmelina arborea), Angsana (Pterocarpus indicus), Bitti (Vitex cofassus), Mangga (Mangifera indica), Mahoni (Swietenia macrophylla), Jambu mete (Anacardium occidentale), Jambu batu (Psidium guajava), Kayu Jawa (Lannea grandis), Trembessi (Samania saman), Lamtoro (Laucanea glauca), Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Kapuk (Ceiba pentandra).  Sedangkan kemiringan lerengnya berbukit dan agak curam dengan ketinggian berkisar antara 16 – 65 mdpl, dimana curah hujan rata-rata 1.095,9 mm/tahun.Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau,Hutan Kota, Biofisik
Pemanfaatan Pekarangan Rumah untuk Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Menggunakan Metode Irigasi Tetes Guna Memenuhi Kebutuhan Pangan di Desa Santong Mulia Muhammad Sukri; M.Najhalifanjanib; Lalu Niko Jul’Pakar; Lalu Gilang Adi Mukti; Ni Komang Ayu Partiwi Santa Yani; Ni Wayan Anindita Junindra; Nurmaulidah; Sumarni Juniati; Khofifa Makaroda; Baiq Erica Fitriani; Meri Apriana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.048 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.2029

Abstract

Hal terpenting yang harus diperhatikan dari pengembangan Rumah Pangan Lestari (RPL) adalah bahwa ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Artikel ini ditulis sebagai upaya untuk memaksimalkan kecukupan kebutuhan pangan rumah tangga yang merupakan program yang diinisiasi oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP). Kemudian mengenai tujuan penulisan ini untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (yang mencerminkan ketahanan pangan rumah tangga); dan meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar. Hasil yang didapat berdasarkan analisis penulis adalah kemampuan masyarakat desa dapat berkembang dalam bidang pertanian dan peningkatan ketahanan pangan rumah tangga
UNGAN SOSIAL SEBAGAI STANDAR PERLAKUAN KHUSUS ORANG TUA TERHADAP ANAK PENDERITA KANKER DI YAYASAN KASIH ANAK KANKER INDONESIA(YKAKI) KOTA PEKANBARU Muhammad Sukri; Yoskar Kadarisman
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9: Edisi II Juli - Desember 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was conducted in Pekanbaru City with the aim of explaining how social support is a standard for special treatment of parents for children with cancer and also explaining how parents are constrained in providing social support. This study uses descriptive qualitative research methods. Data collection was carried out using indepth interview techniques, direct observation and documentation. The results of the analysis show that social support is divided into four, namely emotional support, informative support, reward support, and instrumental support. In caring for and caring for children who are suffering from cancer, parents provide social support in order to increase the quality of life of their children. In providing social support, parents must be more patient in dealing with their children, this is because children who are suffering from cancer become more spoiled by their parents. In this study, there were several obstacles faced by parents in providing social support such as lack of education and information on how to care for and care for children who were suffering from cancer and also economic constraints in meeting all the needs of children. Keywords: Social support, Cancer children, Parents.