Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases

Hubungan suhu, curah hujan, kelembaban udara, dan kecepatan angin dengan kejadian ISPA di Kota Banjarmasin selama 2012 – 2016 Hadrianti Lasari; Laily Khairiyati; Rudi Fakhriadi; Noor Ahda Fadillah
JHECDs: Journal of Health Epidemiology and Communicable Diseases Vol 6 No 1 (2020): JHECDs Vol. 6, No. 1, Juni 2020
Publisher : Balai Litbangkes Tanah Bumbu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jhecds.v6i1.2588

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 Kalimantan Selatan termasuk urutan 6 besar tertinggi kasus ISPA di Indonesia dengan period pravelance 28% serta paling tinggi kasus di antara provinsi di pulau Kalimantan. Banjarmasin dengan jumlah kasus tertinggi ISPA terhadap masyarakat kota setempat mencapai 76.635 kasus. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan studi ekologi menurut waktu (Time Trend Study) dengan sampel seluruh penderita ISPA di Kota Banjarmasin. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan dokumen kasus kejadian ISPA. Analisis data dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis data pada variabel curah hujan didapatkan nilai p = 0,325 (p > 0,05), variabel suhu dengan nilai p = 0,446 (p > 0,05), kelembaban nilai p = 0,653 (p > 0,05), kecepatan angin nilai p = 0,307 (p > 0,05) dan arah angin nilai p = 0,618 (p > 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara curah hujan, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin dengan kasus ISPA di Kota Banjarmasin tahun 2012-2016.