Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERKEMBANGAN KOTA LAMA TANGERANG DAN POTENSINYA SEBAGAI DESTINASI WISATA PUSAKA Andhi Seto Prasetyo; Titin Fatimah; Rita Padawangi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2102.868 KB)

Abstract

ABSTRAKKawasan Kota Lama Tangerang termasuk dalam Kawasan Strategis dari sudut Kepentingan Sosial dan Budaya yaitu kawasan bersejarah seluas kurang lebih 30 (tiga puluh) hektar yang berada di Kelurahan Sukasari dan Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang. Di dalam kawasan Kota Lama Tangerang terdapat kawasan inti yang terdiri dari tiga blok utama yaitu Blok Kota Lama, Blok Masjid Agung-Pendopo dan Blok Stasiun Kereta Api. Blok Kota Lama adalah kawasan dengan fungsi/aktivitas yang lebih di dominasi oleh kawasan heritage dengan bangunan cagar budayanya dan permukiman yang masih mempertahankan karakter jalannya dan beberapa rumah yang masih mempertahankan arsitektur Tiongkok. Di dalam Blok Kota Lama terdapat dua blok perkampungan etnis yaitu Blok Perkampungan Tionghoa (pecinan) dan Blok Perkampungan Muslim. Tradisi dan budaya lokal yang dipengaruhi oleh etnis Tionghoa dan etnis Pribumi masih dilestarikan sampai saat ini. Sehingga Kota Lama Tangerang berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata pusaka. Namun sejalan dengan dinamika Kota Tangerang yang terus berkembang dengan pesat, peninggalan bangunan-bangunan bersejarah telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi, penurunan kualitas lingkungan dan bahkan kehancuran. Selain itu Pemerintah Kota Tangerang belum mempunyai Perda Cagar Budaya. Kondisi tersebut menyebabkan kawasan Kota Lama Tangerang kehilangan nilai-nilai historisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perkembangan Kota Lama Tangerang dan  potensinya sebagai destinasi wisata pusaka. Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini berparadigma pada pendekatan induktif dan metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Blok Kota Lama memiliki pusaka budaya ragawi, pusaka budaya tak ragawi dan pusaka alam yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata pusaka. Blok Kota Lama memiliki beberapa benda cagar budaya yang ditetapkan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang (BP3S) diantaranya yaitu Kelenteng Boen Tek Bio, Rumah Arsitektur Cina (Museum Benteng Heritage), Masjid Jami dan Makam Kalipasir. Perkembangan Blok Perkampungan Pecinan saat ini sangat memprihatinkan. Wajah bangunan khas pecinan sebagian besar sudah berubah menjadi bangunan moderen dan bangunan budidaya walet. Hanya tinggal sedikit saja bangunan yang masih berciri khas pecinan.Kata Kunci : Kota lama, pusaka, pariwisata kota pusaka             ABSTRACT       Old Town area of Tangerang included in the Strategic Area of Social and Cultural Interests corner is the historical district of approximately 30 (thirty) hectares located in the Sukasari Village and Sukarasa Village, District Tangerang. In the Old Town area of Tangerang are the core area consists of three main blocks, namely Old Town Block, Grand Mosque Block and Train Station Block. Block of the Old Town is the area with activities dominated by heritage with cultural heritage buildings and settlements that still retains the character of the course and some houses still retain Chinese architecture. In the Old Town Block, there are two ethnic settlement blocks namely Chinatown Block and Muslim Village Block. Tradition and local culture influenced by natives and Chinese ethnic still preserved until today. So the old town of Tangerang can be potential to be developed as a heritage tourism destination. The rapid development of Tangerang city causes historic buildings go through changes in form and function, environmental degradation and destruction. Furthermore, Tangerang City Government does not have heritage legislation. This condition causes the old town of Tangerang losing its historical values. The purpose of this study is to identify the development of the Old Town of Tangerang and its potential as a tourist destination heritage. The research was carried out through field survey and in-depth interview as main data collection and literature study as the secondary one. The results showed Block the Old Town has tangible cultural heritage, intangible cultural heritage and natural heritage which is a potential to be developed for heritage tourism attraction. Block of the Old Town has some of the objects of cultural heritage established by Archaeological Heritage Preservation Hall Serang among which the Boen Tek Bio temple, houses the Chinese Architecture (Museum Benteng Heritage), Jami Mosque and Tomb Kalipasir. Block development Village Chinatown today is very worrying. The face of a typical building of Chinatown largely been turned into a modern building and building swiftlet farming. Only a few buildings stayed still distinctively Chinatown.Keyword : Old town, heritage, urban heritage tourism
PEMANFAATAN POTENSI SEJARAH DAN BUDAYA UNTUK PRODUK WISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SEMARANG Titin Fatimah; Rode Ayu Wahyuning Putri; Revalino Tigor Hasudungan
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v3i2.9918

Abstract

Semarang Regency is the main route in the Joglosemar area (Jogja-Solo-Semarang), its position is very strategic and has quite a lot of tourist attractions, but historic attraction is still less managed. For  example,  the  history of  Ki  Pandan  Aran  II  related  to  the  early establishment of Semarang Regency has not been fully utilized. It has only been commemorated in anniversaries, but not packaged into a tour package. For this reason, it is necessary to package the Semarang Regency anniversary  activities  into  an  attractive  tour  package.  The  implementation  method  uses literature studies, interviews, and FGD. This community service activity is collaborated with the  Deputy  for  Destination  Development  of  the  Ministry  of  Tourism  of  the  Republic  of Indonesia and Commission X of the Indonesian Parliament and the Semarang Regency Tourism Office. Based on interviews and literature studies result, the potential assets and tourist attractions were  compiled.  During the FGD, the preparation of historical tour packages was discussed. The commemoration activities are usually carried out in stages starting with a pilgrimage to the graves of Ki Pandan Aran II and Bayat Klaten, Kirab Merti Bumi, followed by Jamasan Pusaka, and the main event. Packaging these activities in order to become an attractive tour package, is carried out by combining pre-event and post-event activities in the form of visits to several other tourist destinations in the Regency and City of Semarang. This tour package is expected to provide direct economic contribution to local communities while maintaining the sustainability of local historical and cultural valuesABSTRAK:Kabupaten Semarang merupakan jalur lintas utama di Kawasan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) sehingga posisinya sangat strategis. Dilihat dari sektor kepariwisataan, Kabupaten Semarang memiliki cukup banyak daya tarik wisata, namun daya tarik sejarah belum tergarap dengan baik. Sebagai contoh, potensi sejarah Ki Pandan Aran II terkait dengan awal berdirinya Kabupaten Semarang belum dimanfaatkan secara maksimal. Sejauh ini hanya diperingati dalam rangkaian peringatan hari jadinya, namun belum dikemas menjadi paket wisata yang bisa ditawarkan ke wisatawan. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengemasan kegiatan peringatan hari jadi Kabupaten Semarang tersebut mejadi sebuah paket wisata yang menarik. Metode pelaksanaan dengan menggunakan studi literatur, wawancara, dan FGD. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini sekaligus merupakan kegiatan kerjasama antara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata RI dan Komisi X DPR RI serta Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. Berdasarkan hasil wawancara dan studi literatur, disusunlah aset potensi dan daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Semarang. Pada saat FGD, dibahas penyusunan paket wisata sejarahnya. Kegiatan peringatan Hari Jadi Kabupaten Semarang biasanya dilakukan bertahap dimulai dengan ziarah ke makam Ki Pandan Aran II dan Bayat Klaten, Kirab Merti Bumi, dilanjutkan Jamasan Pusaka, dan acara puncak. Pengemasan kegiatan tersebut agar mejadi sebuah paket wisata yang menarik, dilakukan dengan cara mengkombinasikan dengan kegiatan pre-event dan post-event berupa kunjungan ke beberapa destinasi wisata lainnya di Kabupaten dan Kota Semarang. Paket Wisata ini diharapkan bisa memberikan kontribusi ekonomi secara langsung ke masyarakat lokal sekaligus menjaga keberlangsungan nilai-nilai sejarah dan budaya setempat.
MITIGASI DAN ADAPTASI MASA PANDEMI DALAM PRAKTIK RUANG KESEHARIAN DI KOMPLEK PERUMAHAN PERKOTAAN (Kasus RW 11 Pekayon Jaya Bekasi) Samsu Hendra Siwi; Titin Fatimah; Mekar Suteja
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v6i1.15259

Abstract

Wabah virus Covid-19 yang terjadi saat ini sudah meluas ke seluruh dunia. Faktor penularannya sangat mudah dan cepat. Hal ini secara kumulatif dan jangka panjang akan berdampak pada berbagai krisis, baik krisis ekonomi, sosial maupun psikologis.Penelitian ini akan membahas upaya di masyarakat dalam rangka mitigasi yaitu mengurangi dampak dari bencana pandemi yang terjadi, khususnya dampak ekonomi dan psikologis terkait dengan aspek arsitektural. Aktifitas membangun ketahanan pangan di lingkungan rumah dan kawasan, serta adaptasi terhadap pola kebiasaan hidup baru yaitu pemanfaatan lingkungan (seperti tanah fasum-fasos, teras, bagian halaman depan luar rumah sebagai tempat interaksi sosial) serta sikap anggota masyarakat dalam praktik ruang keseharian pada masa pandemi harus dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk melihat upaya masyarakat dalam praktik ketahanan pangan dengan pemanfaatan ruang terbatas di lingkungan masyarakat yang dilakukan di perumahan perkotaan dengan pola kehidupan modern-urban dalam menyikapi issue ini. Penelitian ini juga bertujuan melihat upaya masyarakat dalam praktik adaptif ruang keseharian sebagai upaya konsep “new normal” baik di hunian maupun di kawasan lingkungan perumahan perkotaan. Penelitian ini memakai metode fenomenologi dengan mengambil lokasi RW 11 Pekayon Jaya Bekasi sebagai lokasi penelitian. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi bagi pelaksanaan upaya ketahanan pangan dan pelaksanaan upaya non-medik menekan angka penyebaran virus Corona-19 di lingkungan. Hal lain diharapkan juga dapat dipakai sebagai pembelajaran bagi wilayah lain di tingkat masyarakat umum.
Kajian Perubahan Fungsi Dan Karakteristik Elemen Fisik Ruang Publik Plaza Taman Fatahillah Jakarta dari Masa VOC Hingga Masa Sekarang Isnaini Samiaji; Samsu Hendra Siwi; Titin Fatimah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.625

Abstract

Plaza Taman Fatahillah Jakarta sebagai ruang terbuka publik yang keberadaannya berlokasi di sekitar kawasan bangunan konservasi, memiliki perjalanan sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia bila dikaitkan dengan fenomena perpindahan stadhuis sebagai balaikota atau pusat pemerintahan Batavia dari oude stad (sekarang kawasan Kota Tua) ke Weltevreden (sekarang Lapangan Banteng) pada masa Kolonial Belanda. Hal itu tentunya berdampak pula terhadap perubahan fungsi dan elemen fisik taman publik terbuka tersebut pada masa lalu hingga masa sekarang. Sehingga berikutnya akan diketahui periodesasi yang penting atas perubahan fungsi dan karakteristik elemen fisik taman tersebut seiring dengan perjalanan waktu dari masa sebelum kemerdekaan hingga masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan dan perubahan karakteristik dan fungsi ruang publik terbuka Taman Fatahillah pada masa Kolonial Belanda hingga masa sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan historical research. Penelitian ini menggunakan dua macam sumber data berupa data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah bersifat kualitatif berupa hasil wawancara, arsip atau catatan-catatan sejarah. Sedangkan instrumen atau alat bantu untuk mengumpulkan data adalah berupa alat untuk merekam secara visual. Hasil penelitian ini mendeskrispikan sejarah perkembangan dan perubahan karakteristik dan fungsi ruang publik terbuka Taman Fatahillah pada masa Kolonial Belanda hingga masa sekarang.