Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengembangan Keterampilan Berfikir Kritis Mahasiswa yang Memiliki Gaya Belajar Berbeda Melalui Penerapan Metode Debat Ninies Er yadini; Durrotun Nafisah
Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi Vol. 2 No. 2 (2017): Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi
Publisher : Islamic Psychology Department, Dakwah Faculty of Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/psi.v2i2.431

Abstract

This study aims to develop students' critical thinking skills using the method of debate in terms of student learning styles. This research was conducted on 58 students of STKIP PGRI Lamongan who take social science education course. The technique of collecting data using questionnaires and tests the ability to think critically. Analysis using descriptive analysis and ANOVA two lanes by using parametric statistical methods, parametric statistics. This is done because it is based on a statistical test, normal research data distribution and homogeneous. The subjects of the study were 58 students drawn from two classes that had the same relative ability. This is based on the calculation of pretest value using t test (t-test) obtained the result that t arithmetic = 0.537 <t table = 1.955 at a significant level of 0.471> 0.05, meaning there is no significant difference pretest value of students' critical thinking skills between groups the experimental class student with the control class student group before being given treatment. The result of posttest data analysis shows that the average of critical thinking skill of student group that is discussed by debate method is 41.43 with standard deviation of 7.045. Based on the analysis results can be known 1) there is a significant difference in students' critical thinking skills between those taught by the method of debate (experimental class) with those taught by the lecture method (control class). It is based on a F value of 33,577 with a probability of 0.000. Based on the analysis results can be seen that there are differences in critical thinking skills between who have visual learning style, auditory and kinestetik. the second result shows that there is no interaction of learning method with learning style to students' critical thinking skill. It is based on F arithmetic 0,599 with probability 0,553.
Penerapan Model Creative Problem Solving (CPS) Dan Direct Instruction (DI) Terhadap Keterampilan Sosial Mahasiswa Pada Mata Kuliah Pendidikan Ilmu Sosial Durrotun Nafisah; Novi Trianah Habsari; Mufti Riyani
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata keterampilan sosial mahasiswa dengan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada mata kuliah pendidikan ilmu sosial. Metode penelitian menggunakan eksperimen semu secara deskriptif dan kuantitatif dengan desain penelitian post test only, non equivalent control group design. Penelitian ini diawali dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai dari p value (sig) sebesar 0,010 dengan taraf signifikan 0,05, dikarenakan 0,010 < 0,05 maka H0 ditolak. Hasil keterampilan sosial, diperoleh nilai rata-rata 94 untuk kelas eksperimen dan 75 untuk kelas kontrol. Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan rata-rata keterampilan sosial mahasiswa antara model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembelajaran Direct Instruction (DI) pada mata kuliah pendidikan ilmu sosial di STKIP PGRI Lamongan (2) Rata-rata keterampilan sosial mahasiswa pada mata kuliah pendidikan ilmu sosial dengan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik dibandingkan model pembelajaran Direct Instruction (DI).
Pemanfaatan Foklor Asal Usul Kota Langsa Sebagai Media Pendidikan Perdamaian Mufti Riyani; Ramazan Ramazan; Novi Triana Habsari; Durrotun Nafisah
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasca tercapainya Mou Helsinki, pembangunan perdamaian menjadi hal pokok dalam proses transmisi dan konsolidasi masyarakat Aceh. Foklor asal usul kota Langsa memiliki kandungan nilai kearifan lokal yang potensial untuk dikembangkan dan diselaraskan dengan 12 nilai perdamaian. Nilai tersebut terdiri dari; menerima diri sendiri, menghindari prasangka buruk, pengertian dan sikap menghargai keragaman etnis, perbedaan agama, perbedaan jenis kelamin, status sosial, dan perbedaan kelompok. Selain itu dalam upaya membangun jalan menunju perdamaian maka perlu memahami adanya keragaman, memahami konflik, membangun sikap menolak kekerasan, serta kerelaan untuk memulai mengakui kesalahan, dan kerelaan untuk memberi maaf. Melalui analisis konten, penelitian ini menunjukan jejaring nilai kearifan lokal dalam Foklor Asal Usul Kota Langsa dengan nilai pendidikan perdamaian yang relevan. Hasilnya meskipun tidak keseluruhan nilai perdamaian dapat dijejaringkan namun dapat direkomendasikan sebagai media pendidikan perdamaian. Bentuknya dapat diterapkan melalui pembalajaran di sekolah khususnya di Langsa dan Aceh pada umumnya.
Pengembangan Model Blended Menggunakan Schoology Dengan Pendekatan Project Based Learning Pada Pembelajaran Media Dan Bahan Ajar Sejarah Novi Triana Habsari; Mufti Riyani; Durrotun Nafisah
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi industry 4.0 menekankan hadirnya teknologi canggih. tantangan bagi pendidik khususnya Dosen Prodi Pendidikan Sejarah UNIPMA yang menekankan digital native. Maka untuk mengkonsep dan merancang model pembelajaran berbasis digital untuk menyesuaikan kebutuhan zaman. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development melalui modifikasi desain 4D (define, design, develop). Teknik pengujian melalui validasi ahli materi dan uji skala terbatas dengan model eksperimen Single One-Shot Case Study. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, kuantitatif dan realibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk perancangan konsep model prototype model pembelajaran blended menggunakan Schoology dengan pendekatan project based learning untuk pembelajaran Sejarah Prodi Sejarah UNIPMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig 0,045 ≤ 0,05 (Ho ditolak) artinya ada perbedaan prestasi belajar pada mahasiswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi antara yang menggunakan model blended learning dan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, mahasiswa dengan blended learning menggunakan scholoogy cenderung belajar lebih baik. Hal tersebut terlihat pada rata-rata nilai prestasi belajar mahasiswa sebesar 82, sedangkan rata-rata nilai prestasi belajar mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 78. Tahap self-paced learning memungkinkan mahasiswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja menggunakan bahan ajar dan video yang telah di upload di schoology sebagai bahan diskusi sehingga mahasiswa dapat mengontrol diri, memiliki rasa tanggung jawab dan berperilaku disiplin.
PERAN PENDIDIKAN MUATAN LOKAL TERHADAP PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Durrotun Nafisah
Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.726 KB) | DOI: 10.25273/citizenship.v4i2.1078

Abstract

Semakin meningkatnya peristiwa yang terjadi pada bangsa Indonesia, antara lain tingginya tingkat kriminaitas, korupsi, penegakan hukum yang jauh dari keadilan, dan terorisme. Menunjukkan bahwa Indonesia mengalami krisis etika dan krisis kepercayaan diri. Berdasarkan kenyataan tersebut, pendidikan nilai moral memang sangat diperlukan pada bangsa ini. Pelaksanaan pendidikan muatan lokal mampu membangun karakter bangsa, karena pelaksanaan muatan lokal benar-benar memperhatikan karakteristik lingkungan dan kebudayaan lokal. Konsep muatan lokal sesuai dengan konsep trikon yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu salah satunya konsentris, yang berarti setelah bersatu dan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, jangan kehilangan kepribadian sendiri. Muatan lokal mampu membentuk karakter bangsa Indonesia yang asli karena sebagai penguat sumber daya manusia Indonesia akan kecintaan dan nilai lokal daerah sebagai bentuk pertahanan diri dalam arus globalisasi. Muatan lokal dimasukkan dalam kurikulum karena dilandasi kenyataan bahwa Indonesia memiliki beraneka ragam adat istiadat, kesenian, tata acara, tata krama pergaulan, bahasa dan pola kehidupan yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa muatan lokal mampu membangun karakter bangsa sesuai dengan ciri khas dan jati diri bangsa. Tulisan ini berupaya menjelaskan peran pendidikan muatan lokal terhadap pembangunan karakter bangsa dengan metode conceptual paper, yaitu melalui kajian bersifat kualitatif melalui pengumpulan jurnal deskriptif dan literatur.
Pengembangan Keterampilan Berfikir Kritis Mahasiswa yang Memiliki Gaya Belajar Berbeda Melalui Penerapan Metode Debat Ninies Er yadini; Durrotun Nafisah
Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi Vol. 2 No. 2 (2017): Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/psi.v2i2.431

Abstract

This study aims to develop students' critical thinking skills using the method of debate in terms of student learning styles. This research was conducted on 58 students of STKIP PGRI Lamongan who take social science education course. The technique of collecting data using questionnaires and tests the ability to think critically. Analysis using descriptive analysis and ANOVA two lanes by using parametric statistical methods, parametric statistics. This is done because it is based on a statistical test, normal research data distribution and homogeneous. The subjects of the study were 58 students drawn from two classes that had the same relative ability. This is based on the calculation of pretest value using t test (t-test) obtained the result that t arithmetic = 0.537 <t table = 1.955 at a significant level of 0.471> 0.05, meaning there is no significant difference pretest value of students' critical thinking skills between groups the experimental class student with the control class student group before being given treatment. The result of posttest data analysis shows that the average of critical thinking skill of student group that is discussed by debate method is 41.43 with standard deviation of 7.045. Based on the analysis results can be known 1) there is a significant difference in students' critical thinking skills between those taught by the method of debate (experimental class) with those taught by the lecture method (control class). It is based on a F value of 33,577 with a probability of 0.000. Based on the analysis results can be seen that there are differences in critical thinking skills between who have visual learning style, auditory and kinestetik. the second result shows that there is no interaction of learning method with learning style to students' critical thinking skill. It is based on F arithmetic 0,599 with probability 0,553.