Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemanfaatan Foklor Asal Usul Kota Langsa Sebagai Media Pendidikan Perdamaian Mufti Riyani; Ramazan Ramazan; Novi Triana Habsari; Durrotun Nafisah
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasca tercapainya Mou Helsinki, pembangunan perdamaian menjadi hal pokok dalam proses transmisi dan konsolidasi masyarakat Aceh. Foklor asal usul kota Langsa memiliki kandungan nilai kearifan lokal yang potensial untuk dikembangkan dan diselaraskan dengan 12 nilai perdamaian. Nilai tersebut terdiri dari; menerima diri sendiri, menghindari prasangka buruk, pengertian dan sikap menghargai keragaman etnis, perbedaan agama, perbedaan jenis kelamin, status sosial, dan perbedaan kelompok. Selain itu dalam upaya membangun jalan menunju perdamaian maka perlu memahami adanya keragaman, memahami konflik, membangun sikap menolak kekerasan, serta kerelaan untuk memulai mengakui kesalahan, dan kerelaan untuk memberi maaf. Melalui analisis konten, penelitian ini menunjukan jejaring nilai kearifan lokal dalam Foklor Asal Usul Kota Langsa dengan nilai pendidikan perdamaian yang relevan. Hasilnya meskipun tidak keseluruhan nilai perdamaian dapat dijejaringkan namun dapat direkomendasikan sebagai media pendidikan perdamaian. Bentuknya dapat diterapkan melalui pembalajaran di sekolah khususnya di Langsa dan Aceh pada umumnya.
Pengembangan Model Blended Menggunakan Schoology Dengan Pendekatan Project Based Learning Pada Pembelajaran Media Dan Bahan Ajar Sejarah Novi Triana Habsari; Mufti Riyani; Durrotun Nafisah
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Revolusi industry 4.0 menekankan hadirnya teknologi canggih. tantangan bagi pendidik khususnya Dosen Prodi Pendidikan Sejarah UNIPMA yang menekankan digital native. Maka untuk mengkonsep dan merancang model pembelajaran berbasis digital untuk menyesuaikan kebutuhan zaman. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development melalui modifikasi desain 4D (define, design, develop). Teknik pengujian melalui validasi ahli materi dan uji skala terbatas dengan model eksperimen Single One-Shot Case Study. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, kuantitatif dan realibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk perancangan konsep model prototype model pembelajaran blended menggunakan Schoology dengan pendekatan project based learning untuk pembelajaran Sejarah Prodi Sejarah UNIPMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig 0,045 ≤ 0,05 (Ho ditolak) artinya ada perbedaan prestasi belajar pada mahasiswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi antara yang menggunakan model blended learning dan model pembelajaran konvensional. Dengan demikian, mahasiswa dengan blended learning menggunakan scholoogy cenderung belajar lebih baik. Hal tersebut terlihat pada rata-rata nilai prestasi belajar mahasiswa sebesar 82, sedangkan rata-rata nilai prestasi belajar mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 78. Tahap self-paced learning memungkinkan mahasiswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja menggunakan bahan ajar dan video yang telah di upload di schoology sebagai bahan diskusi sehingga mahasiswa dapat mengontrol diri, memiliki rasa tanggung jawab dan berperilaku disiplin.
Pemanfaatan fungsi Museum Mahameru sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal di SMA Cepu Serviana Mintartik; Muhammad Hanif; Novi Triana Habsari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i1.11957

Abstract

Pendidikan memiliki peran terpenting dalam memajukan cita-cita bangsa, karena tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Demikian pula halnya dengan pendidikan sejarah, terutama pengajaran sejarah diperlukan dalam proses pembelajaran. Namun hingga saat ini masih ditemukan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sejarah. Salah satunya adalah kurangnya minat siswa dalam mempelajari sejarah lokal. Padahal sejarah lokal penting untuk dipelajari. Untuk menarik minat siswa dalam mempelajari sejarah lokal dapat memanfaatkan peninggalan benda sejarah sebagai sumber pembelajarannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan museum Mahameru di kabupaten Blora yang nantinya akan digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah di SMA. Metode penelitian adalaha desktiptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri atas reduksi, sajian data dan penarikan simpulan. Validitas data dengan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini adalah sekolah-sekolah di Kabupaten Blora sebagian sudah memanfaatkan peninggalan benda-benda bersejarah di  museum Mahameru sebagai pendukung sumber pembelajaran sejarah lokal di SMA Cepu kabupaten Blora.
Kesenian Penthul Tembem Di Kota Madiun (Studi Sejarah Dan Nilai Budaya) Dita Yulianti; Novi Triana Habsari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v11i2.9907

Abstract

Kesenian Penthul Tembemmerupakan kesenian asli Kota Madiun.  Namun tidak sedikit warga masyarakat yang belum mengetahui dan memahami sejarah serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Untuk itu perlu dilaksanakan penelitian dengan tujuan mendeskripsikan dan menjelaskan sejarah kesenian Penthul Tembemdan nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang dilaksanakan mulai bulan Maret-Juni 2020. Sumber data yang digunakan bersifat primer dan sekunder. Data diambil dengan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Dari penelitian yang dilaksanakan dapat dijelaskan bahwa sejarah kesenian Penthul Tembemberasal dari perjalanan Ranggawarsita (Bagus Burhan muda) putra Tumenggung Yasadipura dari Keraton Surakarta yang  menuntut ilmu agama dan kenegaraan di Tegalsari. Hingga pada akhir cerita adanya pertemuan dua abdi Bagus Burhan di Alun-Alun Kota Madiun yang ngamen bersama menggunakan topeng Penthul dan Tembem. Peristiwa inilah yang disebut dengan Kesenian Penthul Tembem. Perkembangan Penthul Tembemdi Kota Madiun bisa dikatakan kurang, dikarenakan kurang adanya perhatian Pemerintah dan masyarakat. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kesenian penthul Tembemdapat dilihat dari segi kesejarahannya dan pementasannya yaitu terkandung nilai moral, nilai kepemimpinan, nilai religi, nilai estetika dan nilai hiburan. Nilai tersebut merupakan nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Belis: Tradisi Perkawinan Masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara (Kajian Historis dan Budaya Tahun 2000-2017) Fransiska Idaroyani Neonnub; Novi Triana Habsari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 8, No 01 (2018)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.536 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v8i01.2035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah, nilai dan makna pergeseran "belis" dalam tujuh belas tahun terakhir pada tradisi  perkawinan di masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian dilakukan di Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian ini dilakukan selama lima bulan antara bulan Februari sampai Juli 2017. Adapun bentuk pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif; yaitu penelitian yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Jenis penelitian ialah penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "Belis" merupakan tradisi dalam perkawinan adat masyarakat Insana, "belis" merupakan tradisi yang telah ditinggalkan dan diadopsi oleh masyarakat Insana. Dalam perkawinan adat masyarakat Insana, "belis" selalu mempunyai tempatnya tersendiri sebab berbicara soal perkawinan berarti berbicara soal "belis". Sejarah adanya "belis" dalam tradisi perkawinan adat masyarakat Insana adalah suatu peninggalan kebudayaan dari leluhur yang diadopsi dari kehidupan para raja atau bangsawan. Nilai yang terkandung dalam "belis", yakni nilai historis dan nilai budaya. Nilai sejarah karena "belis" merupakan suatu peninggalan tradisi dari zaman nenek moyang masyarakat Insana dan mempunyai nilai adat-istiadat, sedangkan nilai budaya karena "belis" itu selalu dan terus-menerus dilakukan dalam tradisi perkawinan masyarakat Insana, "belis" hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Insana. Pergeseran makna belis dalam tujuh belas tahun terakhir dapat ditinjau dari beberapa aspek yakni ekonomi, tinggi rendahnya pendidikan dari mempelai wanita dan juga adanya kebiasaan meniru dari suku lain.
Makam Kuno Belanda (Kerkhof) di Kabupaten Ngawi dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal Novi Triana Habsari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.113 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v7i2.1490

Abstract

Makam Kuno Belanda (Kerkhof) merupakan salah satu jejak peninggalan Kolonialisme Belanda di Kabupaten Ngawi. Latar belakangsejarah Makam Kuno Belanda (Kerkhof), memiliki nilai-nilai sejarah yang bisa diwariskan ke generasi sekarang  sebagai sumber belajar sejarah. Lokasinya terletak Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Makam Kuno Belanda dibangun pada tahun 1885 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Van Den Bosch pada waktu menjajah daerah Ngawi. Makam Kuno Belanda dibangun dengan tujuan untuk menguburkan tentara Belanda beserta keluarganya yang telah mati. Sebagai sumber belajar sejarah Ngawi dengan wilayahnya yang strategis merupakan daerah yang penting bagi Belanda untuk mendirikan benteng sehingga mempermudah untuk menguasai daerah sekitar.
Eksistensi Batik Pecel (Sejarah, Makna Simbolis Dan Potensinya Sebagai Ikon Pariwisata Kota Madiun) Bella Aulia Sahidah; Novi Triana Habsari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.727 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v8i2.2680

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi, sejarah dan makna simbolis Batik Pecel sebagai ikon pariwisata Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validasi data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian diperoleh bahwa batik pecel Kota Madiun merupakan salah satu batik daerah Madiun diawali ibu walikota Madiun tahun 2009. Batik ini memiliki makna tiap motifnya. Saat ini terdapat 3 motif yang berkembang di Kota Madiun, yaitu 1). motif pecelan komplit berisi berbagai macam ornamen sajian nasi pecel, yang melambangkan persatuan dan kesatuan yang menimbulkan kedamaian sehingga indah untuk dipandang, 2). motif pecelan gunungan dengan motif hanya ornamen sajian kuliner nasi pecel terletak di dalam segitiga, dan digambarkan sebagai gunung sehingga dinamakan motif pecelan gunungan. Motif pecelan gunungan bermakna harapan pemerintah mengenai Kota Madiun yang semakin berkembang dan tetap menjadi nomor satu kebanggan masyarakat Kota Madiun, 3). Motif menggambarkan kebudayaan masyarakat Madiun dalam menyajikan dan mengkonsumsi nasi pecel. Terlihat dari motif sajian  nasi pecel yang diletakkan di atas daun pisang yang diikat dengan batang lidi. Batik ini berpotensi untuk dijadikan ikon pariwisata, sebab menggambarkan kondisi sosial budaya Kota Madiun. Batik tersebut memiliki keunikan karena sampai saat ini belum ada batik yang menggambarkan sajian kuliner suatu daerah.
Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Samin Kabupaten Bojonegoro dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal Marga Bayu Kurniawan; Novi Triana Habsari; Muhammad Hanif
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v10i2.6809

Abstract

Kebudayaan masyarakat Samin tidak mengajarkan anak cucu mereka untuk bekerja di luar dari desa, karena takut melupakan kultur budayanya. Suasana kehidupan ini berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Samin. Penelitian bertujuan menungkap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Samin Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian menggunakan  kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dengan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan  interaksi sosial masyarakat di Desa Meduri masih terjaga seperti gotong royong dan kekeluargaan hingga saat ini. Akses jalan masih berbatu dan tempat tinggal di dalam hutan semakin terisolasi. Sehingga terpengaruh pada ekonomi yang berdampak pada anak-anak yang belum menempuh pendidikan. Kehidupan ekonomi pengrajin dan pencari bonggkahan bonggol jati berada di lapiasan bawah karena upah yang diterima tidak terlalu besar dan menentu. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Samin ini berpotensi sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal. Berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi pada kelas X mata pelajaran sejarah, terdapat KD 3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini yang sesuai dengan penelitian ini. Dengan mempelajari kehidupan sosial ekonomi masayarakat Samin secara langsung, mahasiswa dapat menambah wawasan kebangsaan tentang tradisi masa lampau yang tetap dilestarikan sebagai pemersatu bangsa.
Umating agama adam dalam perspektif sejarah samin di Bojonegoro Novi Triana Habsari; Sieva Inda Nurdianti
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i2.13344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Samin di Bojonegoro terhadap kepercayaan Umating Agama Adam. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu antara bulan Februari sampai Juni. Bentuk penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan data yaitu dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang dipakai yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik keabsahan data yang digunakan untuk menguji kebenaran data yaitu trianggulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian didapat bahwa masyarakat Samin memiliki aliran kepercayaan yang disebut agama Adam. Hyang Wenang Pramesti Agung adalah sebutan masyarakat Samin kepada Allah SWT dan menganggap dirinya sebagai Umating Agama Adam Kawitan. Meskipun tidak mempunyai agama yang diakui oleh Negara, namun perilaku masyarakat Samin sangat terpuji, saling menolong, jujur, dan mengahargai sesama terbukti saat ini sudah banyak didirikan masjid dan gereja. Saat ini terdapat 5 masjid dan 1 gereja jawi wetan (GKJW) di Desa Jepang. Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Para penganut agama Adam memiliki toleransi yang tinggi dan mampu hidup berdampingan dengan masyarakat di luar Samin.
Pemetaan situs peninggalan sejarah Kabupaten Ponorogo berbasis macromedia flash sebagai media pembelajaran sejarah SMA Shabrina Sabila El Haq; Muhammad Hanif; Novi Triana Habsari
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v13i1.13302

Abstract

Sekarang ini teknologi menjadi hal yang berpengaruh dalam kehidupan. Perkembangan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dalam pengembangan media pembelajaran. Mengingat bisa mengatasi permasalahan pelajaran sejarah. Oleh karena itu perlu adanya media pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan teknologi. Terutama untuk mengurai kurangnya minat siswa dalam mempelajari sejarah lokal. Mengingat begitu penting untuk dipelajari sebagai jembatan memahami sejarah nasional. beberapa situs sejarah banyak ditemukan, namun masyarakat belum mengetahui sebab minimnya informasi. Tujuan peneilitian ini untuk memetakan situs peninggalan sejarah di Kabupaten Ponorogo yang nantinya diolah menjadi media pembelajaran sejarah untuk SMA kelas X menggunakan Macromedia Flash. Rancangannya dengan menggabungkan teks, gambar dan suara dalam bentuk animasi. Pada peta tersebut memuat informasi mengenai letak situs, sejarah dan foto situsnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran peta situs peninggalan sejarah Kabupaten Ponorogo, membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sejarah. Selain itu juga media ini bisa digunakan guru untuk memudahkan dalam mengajar pelajaran sejarah.