Agus Sachari
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERANCANGAN DESAIN APLIKASI BUKU DIGITAL (E-BOOK) DENGAN OBJEK MASJID AGUNG DEMAK Noor Hasyim; Intan Rizky Mutiaz; Agus Sachari
Techno.Com Vol 13, No 3 (2014): Agustus 2014 (Hal. 132-197)
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7383.668 KB) | DOI: 10.33633/tc.v13i3.566

Abstract

Demak yang dikenal sebagai kota wali memiliki sejarah panjang sebagai tempat berkumpul para wali penyebar Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Wali Songo. Masjid Agung Demak sebagai masjid kesultanan pertama di Jawa didirikan oleh para wali menjadi ciri khas Demak sebagai Kota Wali. Berdasarkan survei yang dilakukan diketahui bahwa perhatian masyarakat Demak khususnya remaja tentang ciri khas Demak tersebut kurang. Diperlukan media baru yang menarik bagi remaja untuk mengenalkan kembali Masjid Agung Demak yang menjadi ciri khas Demak sebagai Kota Wali, salah satunya melalui perancangan Aplikasi buku digital dengan media komputer tablet berbasis touchscreen. Perancangan aplikasi buku digital tersebut meliputi proses mengumpulkan data, menganalisis data, perancangan aplikasi serta pengujian aplikasi. Proses perancangan aplikasi Masjid Agung Demak disajikan berdasarkan kronologi dan artefak. Hasil perancangan adalah sebuah aplikasi buku digital dengan komputer tablet berbasis touchscreen sebagai media dan Masjid Agung Demak sebagai konten aplikasi. Pengujian yang dilakukan menyatakan bahwa aplikasi buku digital yang dirancang memiliki nilai kebaharuan, komunikasi, kesesuaian dan kesan yang tinggi sehingga secara keseluruhan aplikasi tersebut tergolong dalam aplikasi yang sangat baik. Kata Kunci: buku digital, Demak, perancangan.
MULTI MEDIA UNTUK MENUNJANG EDUKASI UPAYA PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI KAWASAN GEOPARK CILETUH : Multi Media to Support Disaster Risk Reduction Education in Ciletuh Geopark Area Diah Natarina; Agus Sachari
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2021: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2020
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding.v4i1.32

Abstract

Pemasukan Negara dari Sektor Pariwisata menjadi sumber pemasukan andalan. Peristiwa geologis dasar samudra yang terangkat kepermukaan laut menjadi Nusantara adalah hasil proses evolusi berjuta-juta tahun lalu. Saat ini, di satu sisi bumi sudah mencapai titik kematangannya. Akan tetapi, di sisi lain makhluk hidup dan peradabannya terus berkembang. Pada awalnya manusia sangat memuliakan alam namun peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan kemudian mengubah  manusia dan tata alam sehingga bencana alam sering terjadi. Ciletuh di selatan Sukabumi, Jawa Barat sebagai alternatif tujuan geowisata kawasan konservasi UNESCO Global Geopark telah mengalami penyesuaian tata alam karena pembangunan akses tranportasi roda empat. Kawasan ini menghadapi potensi masalah longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah upaya mengurangi resiko terjadinya longsor melalui satu sistem informasi kawasan. Dalam mencapai tujuan, metodologi kualitatif yang digunakan adalah deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dengan melakukan tinjauan literatur, observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem informasi berupa rambu-rambu agar berhati-hati saat melintas perlu dilengkapi dengan aplikasi multimedia. Melalui pendekatan desain komunikasi visual, info grafis sebagai materi edukasi penanggulangan bencana menjadi lebih mudah dimengerti bagi masyarakat. Kawasan Ciletuh yang sudah menjadi kawasan UNESCO Global Geopark Network harus memiliki regulasi lengkap sebagai acuan dalam pengelolaan kawasan geowisata tangguh bencana.
Desy Nurcahyanti POTENSI WILAYAH SEBAGAI KARAKTER VISUAL DALAM DESAIN BATIK GIRILAYU Desy Nurcahyanti; Agus Sachari; Achmad Haldani Destiarmand
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT Vol 2 (2019): Seni, Teknologi, dan Masyarakat #4
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/semhas.v2i0.105

Abstract

The 4.0 industrial revolution currently offers traditions. Those offer options for chose to survive, join, or merge.Various forms of technology are offering unnecessity because the community has a system and local wisdomthat keeps the form of tradition in its place. One of tradition form that’s facing on offer is batik in Girilayu.Pattern character basic on regional potencies as a characteristic of Girilayu’s batik design. Meanwhile, thespecific purpose of this research is explaining the background of batik designers in Girilayu when makingdesign development, to expose and promote the regional character in the 4.0 industrial revolution era today.The focus of the research problem includes changes and design innovations carried out by Girilayu’s batikdesigners, within the last three years, from 2016 until the middle of 2019. The research method used qualitativewith a hermeneutic approach through findings that shows visual characters of Girilayu batik. That appearedas a representation of Girilayu’s community still maintains cultural nobility by exploring regional potenciesas batik’s characteristic.
MOTIF KALAMAKARA PADA TEMUAN PERHIASAN EMAS ERA MAJAPAHIT KOLEKSI MUSEUM NASIONAL JAKARTA Waridah Muthiah; Agus Sachari
PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT Vol 3 (2020): Seni, Tenologi, dan Masyarakat #5
Publisher : LP2MP3M, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/semhas.v3i0.135

Abstract

Jewelry in the Classical era in Indonesia, especially in the Late Classic era, occupies an important position in society. Apart from being a symbol of a person's status and position, when discussing the depiction of jewelry on a statue or relief, the jewelry worn by a character is also an indication in determining the identity of the character. Jewelry in the Late Classical era was made of gold, which was considered to have high material, symbolic, and religious value in society at that time. Based on the findings of jewelry in the Late Classic era, especially the Majapahit era, there is an interesting phenomenon, namely the depiction of animal figures as decorations or ornaments. This phenomenon is seen in the crown, earrings, and shoulder harness, as found in Trowulan. In some jewelery, the form of kalamakara (kalamakara) is displayed, which is usually depicted on the gate of the temple, as a repellent to disaster. The depiction of kalamakara in jewelry raises questions about the background behind the depiction. This research was conducted using qualitative methods through observation of four samples of Majapahit era jewelry found in Trowulan, the collection of the Jakarta National Museum. It can be concluded that the existence of kalamakara as a motif in jewelry is related to the meaning of kalamakara in Javanese society, namely as a repellent for disaster. Keywords: jewelry, kalamakara motif, Majapahit era