Prevalensi diabetes melitus (DM) di Provinsi Bengkulu sendiri menempati urutan ke 29 (1,3%) dengan kasus DM di Indonesia. Berdasarkan data, DM menjadi penyebab kematian nomor 4 bagi laki-laki di Provinsi Bengkulu dengan angka 38,8% sedangkan pada perempuan DM menjadi penyebab kematian nomor 3 di Provinsi Bengkulu dengan persentase 59,9%. Tahun 2021 jumlah penderita Diabetes Melitus yang mendapat pelayanan Puskesmas di Kota Bengkulu adalah 603 orang dari jumlah tersebut semua sudah mendapat pelayanan kesehatan sesuai dengan standar, untuk wilayah dengan prevalensi paling tinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah yaitu 140 orang. Permasalahan yang ada pada penderita DM menarik untuk dilakukan penelitian dan analisis terkait pengaruh manajemen reduksi ansietas terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh manajemen reduksi ansietas terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Tahapan penelitian ini, setelah sampel ditentukan dan dilakukan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat kecemasan dan kadar gula darah sebelum dan setelah pemberian intervensi manajemen reduksi anseitas sebanyak dua kali seminggu selama satu bulan. Hasil penelitian setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji T pada aplikasi SPSS didapatkan nilai P-value = 0,000 (ada pengaruh yang signifikan manajemen reduksi ansietas terhadap kadar gula darah pada penderita DM). Makin maksimal hasil intervensi manajemen reduksi ansietas, makin menurunkan kadar gula darah pada penderita DM. Rekomendasi dilakukan intervensi manajemen reduksi ansietas untuk menurunkan kadar gula darah pada penderitas DM.