Muhammad Hasbi
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Model Peer Education Metode Adolescent Friendly Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Perilaku Seksual Berisiko Muhammad Hasbi
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v1i1.25

Abstract

Remaja mempunyai perilaku berisiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lain di masyarakat. Perilaku berisiko terhadap kesehatan remaja mencakup injury, rokok, alkohol dan obat-obatan, perilaku seksual, perilaku diet yang tidak sehat dan tidak ada aktifitas fisik. pelayanan kesehatan remaja di Indonesia diwujudkan dalam bentuk pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang berada di setiap Puskesmas dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja. Pendidikan kelompok sebaya (peer education) diyakini efektif digunakan sebagai pendekatan pada remaja karena sesuai dengan karakteristik kuatnya ikatan sebaya diantara mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh metode adolescent friendly terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku seksual berisiko. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan pre-post test design. Populasi adalah remaja Desa Jeringo dan Desa Penimbung Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat. Sampel dipilih berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi kemudian dibagi menjadi kelompok kontrol (remaja Desa Penimbung) dan kelompok intervensi (Remaja Desa Jeringo). Analisa data menggunakan  paired t-test. untuk menganalisa pengetahuan dan sikap responden sebelum dan sesudah intervensi pada masing-masing kelompok dan analisa Independent t-test untuk menganalisa perbedaan pengetahuan dan sikap antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan sikap yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi (p value 0,000 , alpha = 0,05). tidak ada peningkatan rata-rata skor pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan edukasi sebaya pada kelompok kontrol. metode adolescent friendly berpotensi meningkatkan pengetahuan dan sikap responden. sehingga perlu dikembangkan dalam pelayanan kesehatan khususnya puskesmas untuk peningkatan kesehatan remaja di masyarakat.
Pengaruh Modul Terhadap Pengetahuan, Sikap Karang Taruna Dalam Deteksi Dini TB Paru Di Bonjeruk Aan Dwi Sentana; Lale Wisnu Andrayani; Moh Arip; Muhammad Hasbi; Mardiatun Mardiatun
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i2.195

Abstract

Tuberculosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan). Berdasarkan data tahun 2019 jumlah kasus penderita TB di Provinsi NTB mencapai 6390 orang dari target penemuan 22.245 orang atau 28,73 %, Untuk mendukung tercapainya angka deteksi dini kasus TB Paru sesuai target pencapaian yang sudah ditetapkan yaitu dengan menggunakan kelompok atau organisasi yang sudah ada di Desa yaitu Karang Taruna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian modul terhadap pengetahuan dan sikap anggota karang taruna dalam deteksi dini kasus TB Paru. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra eksperimental dengan pendekatan One Grup Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini anggota karang taruna desa Bonjeruk sebanyak 30 orang, tehnik sampel menggunakan total sampel. Hasil Uji Statistic menunjukan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan sikap tentang deteksi dini TB Paru dengan hasil uji p pengetahuan 0,000, sikap 0,007 < ɑ = 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha  diterima yang berarti ada pengaruh pemberian Modul Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Anggota Karang Taruna Dalam Deteksi Dini Kasus TB Paru.