Aan Dwi Sentana
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aplikasi Model Orem Dalam Meningkatkan Keterampilan Ibu Dalam Tehnik Menyusui Bayi di PKM Karang Taliwang Mardiatun Mardiatun; Dewi Purnamawati; Aan Dwi Sentana
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v1i1.27

Abstract

Menyusui merupakan proses yang alami, namun demikian, menyusui perlu di pelajari antara lain, belajar bagaimana cara memegang bayi agar dapat menyusu dengan baik dan mengatur posisi tubuh agar merasa nyaman selama menyusui. Seringkali kegagalan menyusui disebabkan karena kesalahan memposisikan dan melekatkan bayi. Putting susu menjadi lecet sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh Penerapan Aplikasi Model Orem dapat Meningkatkan Keterampilan Ibu Dalam Teknik Menyusui Bayi  Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan buku panduan yang di buat peneliti di PKM Karang Taliwang-Mataram NTB. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy eksperiment dengan pretest posttest group design dan menggunakan instrument berupa kuesioner dan lembar observasi checklist. Analisa statistik yang digunakan dengan menggunakan Uji Paired t test dengan taraf signifikasi  p < 0,05 untuk melihat perbedaan pre dan post keterampilan menyusui pada kelompok perlakuan dan Kontrol dan uji Independent t test dengan taraf signifikansi p < 0,05 untuk melihat perubahan keterampilan menyusui setelah di berikan pendekatan Aplikasi Model Orem. Hasil yang didapatkan P value 0.000 < 0,005 ada perbedaan keterampilan menyusui pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan tarap signifikansi p value 0.001 <0,05 ada perubahan keterampilan menyusui setelah pendekatan aplikasi model Orem dengan tarap signifikansi p value 0.001 <0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dan disarakan perlunya model pendekatan yang intensif dalam mengubah perilaku ibu nifas khususnya mengenai keterampilan menyusui agar proses menyusui ibu berhasil.
Pengaruh Modul Terhadap Pengetahuan, Sikap Karang Taruna Dalam Deteksi Dini TB Paru Di Bonjeruk Aan Dwi Sentana; Lale Wisnu Andrayani; Moh Arip; Muhammad Hasbi; Mardiatun Mardiatun
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 3, No 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkt.v3i2.195

Abstract

Tuberculosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri tahan). Berdasarkan data tahun 2019 jumlah kasus penderita TB di Provinsi NTB mencapai 6390 orang dari target penemuan 22.245 orang atau 28,73 %, Untuk mendukung tercapainya angka deteksi dini kasus TB Paru sesuai target pencapaian yang sudah ditetapkan yaitu dengan menggunakan kelompok atau organisasi yang sudah ada di Desa yaitu Karang Taruna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian modul terhadap pengetahuan dan sikap anggota karang taruna dalam deteksi dini kasus TB Paru. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pra eksperimental dengan pendekatan One Grup Pretest-Posttest. Sampel dalam penelitian ini anggota karang taruna desa Bonjeruk sebanyak 30 orang, tehnik sampel menggunakan total sampel. Hasil Uji Statistic menunjukan peningkatan signifikan pada pengetahuan dan sikap tentang deteksi dini TB Paru dengan hasil uji p pengetahuan 0,000, sikap 0,007 < ɑ = 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Ha  diterima yang berarti ada pengaruh pemberian Modul Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Anggota Karang Taruna Dalam Deteksi Dini Kasus TB Paru.
Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Perkembangan Penyakit Pasien terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga ti Ruang ICU-ICCU RSUD Provinsi NTB Tahun 2019 Aan Dwi Sentana; Nur Ita Pratiwi
Bima Nursing Journal Vol 1, No 1 (2019): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.033 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i1.529

Abstract

Latar Belakang : Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keluarga merasa cemas dengan kondisi pasien yang dirawat di ICU diantaranya, keluarga takut akan terjadi kecacatan pada pasien, takut akan kehilangan, masalah sosial ekonomi, kurangnya pemberian sebuah informasi atau pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan. Berdasarkan beberapa faktor yang memepengaruhi kecemasan keluarga pasien tersebut, informasi yang diberikan berupa pendidikan kesehatan menjadi satu hal yang sangat penting. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang perkembangan penyakit pasien terhadap tingkat kecemasan  keluarga. Metode : Desain penelitian ini mengunakan Pra Eksperimental (one group pre post test desig) dengan populasi adalah keluarga yang salah satu anggota keluarganya dirawat di ruang ICU-ICCU RSUD Provinsi NTB. Tehnik Sampling menggunakan Purposive sampling dan didapatkan 17 sampel, pengumpulan data menggunakan kuesioner dan di uji menggunakan Uji wilcoxon. Hasil : Data sebelum diberikan pendidikan kesehatan terbanyak responden mengalami kecemasan sedang yaitu 11 responden (64,7%). Setelah diberikan pendidikan kesehatan terbanyak responden mengalami kecemasan ringan yaitu 9 responden  (52,9%). Hasil penelitian didapatkan (p= 0,000). Kesimpulan: Ada Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang perkembangan penyakit pasien terhadap tingkat kecemasan  keluarga di ruang ICU-ICCU RSUD Provinsi NTB
PENINGKATAN KETERAMPILAN KELUARGA DALAM DETEKSI DINI DIABETIC FOOT ULCER DI KOTA MATARAM Agus Supinganto; Aan Dwi Sentana; Ni Putu Sumartini; Mardiatun Mardiatun
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10490

Abstract

Abstrak: Gangguan sensasi (Neuropati) penderita Diabetes Mellitus (DM) merupakan faktor penyebab terjadinya Diabetic Foot Ulcer (DFU). New normal pandemic Covid-19 terbatasnya melakukan aktifitas dan kunjungan ke pelayanan kesehatan. Pemeriksaan neurologi di pelayanan kesehatan memerlukan waktu dalam pelaksanaannya sehingga penderita tidak mau datang untuk memeriksakan kesehatannya. Berdasarkan analisis situasi, permasalahan yang dihadapi mitra yaitu keluarga belum tahu gangguan sensasi dan mengenal deteksi dini DFU, sehingga resiko komplikasi DM pada penderita masih tinggi. Pengabdian ini bertujuan untuk (1) Memberikan pengetahuan kepada keluarga mengenai gangguan sensasi; dan (2) Meningkatkan keterampilan keluarga dalam deteksi dini DFU menggunakan Ipswich Touch Test (ITT). Metode yang digunakan dalam pengabdian ini berupa penyuluhan dan pendampingan oleh tim pengabdian dengan materi berupa (1) Pengenalan gangguan Neuropati penderita DM; (2) Pengenalan cara melakukan ITT; dan (3) Pengenalan peralatan untuk deteksi dini Neuropati menggunakan ITT. Mitra pengabdian ini yaitu keluarga penderita DM di Wilayah kerja Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Tanjung Karang dan Puskesmas Dasan Agung Kota Mataram. Jumlah peserta sebanyak 45 Kepala Keluarga dengan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan 2.68 dan peningkatan keterampilan keluarga sejumlah 12.24 tentang deteksi dini DPU menggunakan ITT. Sehinga keluarga mampu melakukan deteksi dini gangguang sensasi serta meningkatkan peran serta keluarga dalam perawatan penderita DM.Abstract: Impaired sensation (neuropathy) in people with diabetes mellitus (DM) is a factor that causes Diabetic Foot Ulcer (DFU). The new normal for the Covid-19 pandemic is limited to activities and visits to health services. Neurological examinations in health services require time to be carried out so that patients do not want to come to check their health. Based on the situation analysis, the problems faced by partners are that the family does not know about sensation disorders and knows early detection of DFU, so the risk of DM complications in patients is still high. This service aims to (1) provide knowledge to families about sensation disorders; and (2) Improving family skills in early detection of DFU using the Ipswich Touch Test (ITT). The method used in this service is in the form of counseling and assistance by the service team with the materials in the form of (1) Introduction to Neuropathic disorders in DM patients; (2) Introduction of how to do ITT; and (3) Introduction of equipment for early detection of Neuropathy using ITT. The partners of this service are families of DM sufferers in the working area of the Cakranegara Health Center, Tanjung Karang Health Center and Dasan Agung Health Center, Mataram City. The number of participants was 45 families with evaluations in the form of pre-test and post-test. The results of the activity showed that the increase in knowledge of 2.68 and improvement of family skills was 12.24 regarding the early detection of DPU using ITT. So that families are able to make early detection of sensation disorders and increase family participation in the care of people with DM.