Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Pelatihan Footcare Bagi Kelompok Ibu-Ibu PKK Desa Sebagai Upaya Pencegahan Ulkus Kaki Diabetik Linda Widyarani; Cecilya Kustanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.5958

Abstract

ABSTRAK Salah satu komplikasi DM yang paling sering terjadi adalah ulkus kaki diabetik. Pemberian edukasi dengan memberikan pelatihan footcare merupakan upaya pencegahan ulkus kaki diabetik bagi penderita DM. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan Ibu-Ibu PKK Desa Karangtalun, baik secara kognitif dan juga skill/ketrampilan tentang perawatan kaki diabetik sebagai upaya pencegahan ulkus kaki diabetik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Karangtalun, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, terdapat peningkatan pengetahuan Ibu-Ibu PKK Desa Karangtalun tentang bagaimana perawatan kaki diabetik (footcare) sebagai upaya pencegahan ulkus kaki diabetik, meningkat dari 68,45±6,30 menjadi 82,30±1,78, dan juga terdapat peningkatan skill/ketrampilan Ibu-Ibu PKK Desa Karangtalun tentang bagaimana perawatan kaki diabetik (footcare) sebagai upaya pencegahan ulkus kaki diabetik meningkat dari 65,50±2,039 menjadi 82,05±1,791. Kata Kunci : Ulkus Diabetik, Diabetes Mellitus, Perawatan Kaki  ABSTRACT  Diabetic foot ulcers are among the most common complications of patients who have diabetes mellitus which is not well controlled. The key to prevention of diabetic foot problems is education. The purpose of this activity is the guidance and assistance of foot care in the prevention of diabetic foot ulcers among PKK mothers with target area of Karangtalun Hamlet. This activity was conducted in Karangtalun Hamlet, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Methods of this activity include 1) conducting FGDs with local officials; 2) conducting counseling and short demonstration of bamboo shoot baskets; 3) training and mentoring; 4) equipment facilitation; and 5) monitoring and evaluation. The result showed that the average knowledge score an increase, from 68,45±6,30 to 82,30±1,78, and the average skills score an increase, from 65,50±2,039 to 82,05±1,791.  Keyword : Diabetic Foot Ulcers, Diabetes Mellitus, Footcare
Program Pelatihan Pertolongan Pertama Kegawatan Luka Bakar di Lingkungan Rumah Tangga Cecilya Kustanti; Linda Widyarani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8101

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia, 80% luka bakar terjadi di lingkungan rumah tangga. Masyarakat masih mempunyai kebiasaan, anggapan atau kepercayaan yang salah tentang pertolongan pertama kegawatan luka bakar di lingkungan rumah tangga. Pelatihan pertolongan pertama kegawatan luka bakar di lingkungan rumah tangga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti tetapi juga bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan yaitu tentang pertolongan pertama kegawatan luka bakar. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan tingkat pengetahuan Ibu-Ibu PKK Desa tentang pertolongan pertama kegawatan luka bakar di lingkungan rumah tangga. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pendidikan kesehatan melalui media poster/flyer. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, skor pretest adalah 35,73±19,52 dan skor posttest adalah 74,12±11,59 sehingga pendidikan kesehatan melalui media poster/flyer dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama kegawatan luka bakar di lingkungan rumah tangga Kata Kunci: Luka Bakar, Pertolongan Pertama, Lingkungan Rumah Tangga ABSTRACT In Indonesia, most often burn injuries occurred in the home environment (80%). The public still have faulty habits, assumption and beliefs regarding first aid and emergency care of burn management in the home environment. Hopefully, the application of first aid and emergency care of burn management in the home environment training can improves their knowledge. The purpose of this activity is to assess the general knowledge, of relative for burn first aid and to know regarding first aid and emergency care of burn management in the home environment among PKK mothers with target area of Wukirsari Hamlet. This activity was conducted in Wukirsari Hamlet, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Methods of this activity include 1) conducting FGDs with local officials; 2) training and mentoring; and 3) monitoring and evaluation. The result showed that the average knowledge score regarding first aid and emergency care of burn management in the home environment an increase, from 35,73±19,52 to 74,12±11,59.  Keyword : burn injury, first aid management, home environment
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Antidiabetik Cecilya Kustanti; Linda Widyarani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i4.9005

Abstract

ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya. Penatalaksanaan DM dengan mengkombinasikan obat sesuai petunjuk dokter dan tanaman obat dapat menjadi alternatif antidiabetik bagi penderita DM. Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antidiabetik adalah daun salam (syzygium polyanthum). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan tingkat pengetahuan mitra tentang penanaman dan pemanfaatan TOGA sebagai antidiabetik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan melalui media poster/flyer, dengan program-program yaitu a) program edukasi kesehatan tentang penyakit DM dan tatalaksananya, b) program pembentukan Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (ASMAN TOGA) penyakit DM, dan c) program pemberdayaan mitra melalui program pelatihan Cek Kadar Gula Darah Sendiri (CERDAS). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan yaitu a) program edukasi kesehatan tentang penyakit DM dan tatalaksananya, skor pretest adalah 67,22±8,90 dan skor posttest adalah 78,57±3,45, b) program pembentukan Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (ASMAN TOGA) penyakit DM, skor pretest adalah 52,34±3,39 dan skor posttest adalah 82,32±2,37, c) program pemberdayaan mitra melalui program pelatihan Cek Kadar Gula Darah Sendiri (CERDAS), skor pretest kemampuan kognitif adalah 25,57±5,77 dan skor posttest kemampuan kognitif adalah 72,34±5,47 sedangkan skor pretest kemampuan ketrampilan/skill adalah 25,89±5,89 dan skor posttest kemampuan ketrampilan/skill adalah 72,44±4,57. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang penanaman dan pemanfaatan TOGA sebagai antidiabetik dengan kombinasi obat sesuai petunjuk dokter perlu digalakkan secara optimal di masyarakat. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, TOGA, Antidiabetik, Daun Salam   ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is regarded as a silent killer because it often goes undetected until it has caused serious health problems. Management of DM using medicinal plants in combination with antidiabetic agents for glycemic control  and related beneficial effects in managing diabetes are. The use of medicinal plants that can be used as an alternative treatment for DM is an Indonesian bay leaf (syzygium polyanthum) containing antidiabetic. Indonesian bay leaf (syzygium polyanthum) has potential as an antidiabetic drug for patients with DM. The  purpose  of  this  activity  is  to  improve  understanding of families about planting and utilization of Indonesian bay leaf (syzygium polyanthum) as medicinal plants for management of DM. The methods used in this activity are providing health education through poster/flyer, with program : a) health education program about DM, b) program of planting and utilization of Indonesian bay leaf (syzygium polyanthum) as medicinal plants for management of DM, and c) program of self-monitoring blood glucose training. This activity showed that with program : a) health education program about DM, the average knowledge score an increase, from 67,22±8,90 to 78,57±3,45, b) program of planting and utilization of Indonesian bay leaf (syzygium polyanthum) as medicinal plants for management of DM, the average knowledge score an increase, from 52,34±3,39 to 82,32±2,37, and c) program of self-monitoring blood glucose training, the average skills score an increase, from 25,57±5,77 to 72,44±4,57. Management of DM using an Indonesian bay leaf (syzygium polyanthum) in combination with antidiabetic agents for glycemic control  and related beneficial effects in managing diabetes are. Keyword : Diabetes Mellitus, Family Medicinal Plants (FMP), Antidiabetic, Bay Leaf
Potensi dan Kompetensi Dasar Kader Kesehatan dalam Pencegahan Stunting Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Linda Widyarani; Cecilya Kustanti; Eva Nurlina Aprilia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12786

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi DIY memerlukan pendekatan dan kolaborasi yang bersifat multidisplin dan multisektoral dari berbagai pihak, salah satunya peran aktif kader kesehatan sebagai motor penggerak di masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Imogiri I, tentang potensi dan kompetensi dasar kader kesehatan dalam pencegahan stunting sebagai upaya peningkatan ketahanan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Puskesmas Imogiri I, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, terdapat peningkatan pengetahuan kader kesehatan tentang potensi dan kompetensi dasar kader kesehatan dalam pencegahan stunting sebagai upaya peningkatan ketahanan pelayanan kesehatan ibu dan anak, meningkat dari 64,60±4,65 menjadi 83,08±2,26. Kata Kunci : Stunting, Kader Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ABSTRACT  Stunting is a chronic malnutrition condition caused by insufficient nutritional intake over a long period of time as a result of food that is not nutritionally adequate. Efforts to reduce stunting in DIY Province necessitate a multidisciplinary and multisectoral strategy and collaboration from a variety of stakeholders, one of which is the active engagement of health cadres as a driving force in the community. The goal of this activity is to develop the capacity and fundamental competency of health cadres in avoiding stunting in order to increase the resilience of maternal and child health services in the Puskesmas Imogiri I. Puskesmas Imogiri I in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region, was the site of this community service project. Stunting is a chronic malnutrition condition caused by inadequate nutritional intake over time as a result of food that is not nutritionally adequate. Efforts to expedite stunting reduction in DIY Province necessitate a multidisciplinary and multisectoral strategy and collaboration from multiple stakeholders, one of which is the active engagement of health cadres as a driving force in the community. Keyword : Stunting, Maternal and Child Health Services, and Health Cadres