Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Chloroplast DNA Copy Number May Link to Sex Determination in Leucadendron (Proteaceae) MADE PHARMAWATI; GUIJUN YAN; PATRICK FINNEGAN
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 16 No. 1 (2009): March 2009
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.649 KB) | DOI: 10.4308/hjb.16.1.21

Abstract

Leucadendron (Proteaceae) is a South African genus, the flowers of which have become a popular item in the Australian cut-flower industry. All species are dioecious. In general the female flowers are the more desirable as cut flowers. The availability of a molecular marker linked to sex determination is therefore needed both to maximize the efficiency of breeding programs and to supply markets with flowers from the preferred sex. The polymerase chain reaction-based method of suppression subtractive hybridization (SSH) combined with mirror orientation selection (MOS) were applied in an attempt to identify genome differences between male and female plants of Leucadendron discolor. Screening of 416 clones from a male-subtracted genomic DNA library and 282 clones from a female-subtracted library identified 13 candidates for male-specific genomic fragments. Sequence analyses of the 13 candidate DNA fragments showed that they were fragments of the chloroplast DNA, raising the possibility that chloroplast DNA copy number is linked to sex determination in Leucadendron. Key words: Leucadendron, sex determination, suppression subtractive hybridization (SSH)
PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA Ni Luh Arpiwi; Guijun Yan; Elizabeth L Barbour; Julie A Plummer
Jurnal Biologi Udayana Vol 18 No 1 (2014): Jurnal Biologi
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.793 KB)

Abstract

Millettia pinnata L. Panigrahi atau Pongamia pinnata L. Piere adalah tumbuhan legum yang menghasilkan biji dengan kandungan minyak yang cocok untuk biodiesel. Fenologi dan polinasi pada tanaman ini dipantau dan dimanipulasi untuk meningkatkan pembentukan biji dan hasil panen. Musim berbunga di Kununurra berlangsung selama satu bulan dari awal Oktober dan pembungaan terjadi tidak bersamaan baik pada satu tanaman maupun di antara tanaman yang berbeda. Dua spesies lebah lokal sebagai polinator, Megachile sp., dan Nomia sp., memiliki tingkat kunjungan yang sangat rendah (6-13 kunjungan) dengan puncak waktu kunjungan dari jam 9.00 sampai jam 10.00 dan periode aktivitas mencari makan yang pendek (dari jam 6.00 sampai 12.00). Hal ini mungkin terjadi karena sedikitnya volume nektar yang dihasilkan (1.0 ± 0.04 ?l) dan tingginya temperatur di Kununurra. Viabilitas polen yang tinggi (85 ± 3%) menurun tajam menjadi 10 ± 3% dengan penyimpanan selama satu tahun pada suhu 4oC, tetapi hanya sedikit menurun menjadi 62 ± 3% pada suhu penyimpanan -20oC dan -80oC. Kunjungan lebah madu (Apis mellifera) meningkatkan hasil panen biji dari 296 menjadi 4.981 g/pohon, tetapi hasil panen ini masih rendah dan sangat bervariasi.