Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Euphatorium odoratum. L) untuk Penyembuhan Luka Yenti, Revi; Afrianti, Ria; Afriani, Linda
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 3, No 1 (2011): JANUARI - JUNI 2011
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.609 KB) | DOI: 10.33476/mkp.v3i1.440

Abstract

Formulation of cream for wound healing has been studied. Cream formula consisting of 2.5%, 5% and 10% ethanolic extract of kirinyuh leaf (Euphatorium odoratum L.) as an active ingredient. The formulas were evaluated for their organoleptic, homogeneity, cream type, pH, washability, stability of temperature, particle size distribution, skin irritation, and effect wound healing in mice white male with Morton's method. The evaluation formulation results showed physicaly stable and provide a healing effect on wound. The results showed that the formula cream with a concentration of 10% at 12th day, with 100% percentage of wound healing.
UJI EFEK EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb) TERHADAP KELENJAR MAMMAE MENCIT PUTIH BETINA Ria - afrianti
Jurnal Farmasi Malahayati Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4928.261 KB) | DOI: 10.33024/jfm.v3i2.3545

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine bulbosa (Mill) Urb) merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat alternatif oleh masyarakat, salah satu khasiatnya yaitu sebagai peningkat sekresi air susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol bawang dayak terhadap gambaran histologi kelenjar mammae mencit putih betina. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilakukan terhadap 15 ekor mencit putih betina laktasi yang terbagi dalam 5 kelompok. Kelompok 1 merupakan kontrol normal. Kelompok 2 diberikan moloco® dosis 200 mg/KgBB, kelompok 3 diberi ekstrak etanol bawang dayak dosis 150 mg/KgBB, kelompok 4 ekstrak etanol bawang dayak 300 mg/KgBB, dan kelompok 5 ekstrak etanol bawang dayak 600 mg/KgBB. Peningkatan produksi ASI diketahui dari jumlah dan diameter rata-rata alveoli kelenjar mammae laktasi. Perlakuan diberikan pada hari ke1-10 masa laktasi. Hasil analisis dengan uji Kruskal Wallis. Hasil Jumlah alveoli rata-rata kelompok I, II, III, IV, V adalah 35,1; 24,4; 55,7; 71,3; 74,5. Diameter alveoli rata-rata kelompok I, II, III, IV, V adalah 37,5942 mm; 56,7819 mm; 34,0843 mm; 28,2647 mm; 26,5109 mm. Kesimpulan bahwa ekstrak etanol bawang dayak memberikan efek yang lebih buruk dibandingkan dengan moloco® dalam meningkatkan jumlah alveoli dan diameter kelenjar mammae mencit putih betina laktasi.
Uji Aktifitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Putih Jantan yang di Induksi Asam Asetat 1% Ria Afrianti; Revi Yenti; Dewi Meustika
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 1, No 1 (2014): J Sains Farm Klin 1(1), November 2014
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.222 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2014.1.1.12

Abstract

Analgesic activity of extract of papaya leaves (Carica papaya L.) to male mice has been evaluated. Twenty five of mice (20-30 g, 2-3 months old) were divided randomly into five groups. The first group was given sodium CMC as negative control, the second until fourth groups received ethanolic extract of Carica papaya leaves in the doses of 100, 300, and 600 mg/kgBW, respectively and the fifth group was given paracetamol 65 mg/kg BW. All interventions were administered as single dose by oral route on given day. Acetic acid 1% (w/v) was used as the pain inductor. Analgesic activity was measured by counting the percentage of writhing movements as a measure of the analgesic effect produced by each intervention. Data were analyzed with one way ANOVA to compare analgesic activity between treatment groups. The results showed that the analgesic effect of the extract on the doses of 100, 300, and 600 mg/kg BW was significantly different with control group (P
Gambaran Pengetahuan Keluarga Dalam Mendapatkan dan Menggunakan Obat Antibiotik di Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar Zulkarni R; Ria Afrianti; Putri Maqfira
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 1 (2019): J Sains Farm Klin 6(1), April 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.48 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.1.63-68.2019

Abstract

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang antibiotik dan bagaimana mereka digunakan dapat menjadi faktor yang dapat memicu resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran keluarga dalam mendapatkan dan menggunakan obat antibiotik di Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini menggunakan 100 responden dengan teknik proporsional random sampling. Data diambil melalui kuesioner menggunakan skala Likert dan dilakukan analisis deskriptif dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keluarga Apoteker adalah kriteria yang baik dengan rata-rata 21,36 (skor total 19-25), pengetahuan keluarga tentang Antibiotik dikategorikan baik dengan rata-rata 41,76 (skor total 37-50), pengetahuan keluarga dalam memperoleh obat antibiotik diklasifikasikan sebagai kriteria yang baik dengan skor rata-rata 30,22 (skor total 30-40), dan pengetahuan keluarga dalam menggunakan obat antibiotik responden cukup dengan skor rata-rata 29,87 (skor total 19-29) . Kemudian hasil uji korelasi diperoleh nilai r = 0,548, yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan keluarga apoteker dan antibiotik dengan pengetahuan keluarga dalam memperoleh dan menggunakan obat antibiotik di kecamatan kabupaten Kaum Lima Kabupaten Tanah Datar terbukti dengan nilai signifikan sebesar 0,000 ( p <0,05).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) MENCIT PUTIH JANTAN HIPERLIPIDEMIA Ria - afrianti
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol. 10 No. 1 (2021): JPFI
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Jl. Kamboja Simpang Baru-Panam, Pekanbaru, Riau 28293 Telp. (0761) 588006, Fax. (0761) 588007 e-mail: editor-jpfi@stifar-riau.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51887/jpfi.v10i1.969

Abstract

Hyperlipidemia is a pathological condition caused by blood lipid abnormalities that increase blood cholesterol levels. Increased cholesterol levels in the blood will lead to increased production of free radicals resulting in stress oxidative and cause increased malondialdehyde (MDA) levels. This study was used to determine the level of MDA male white mice hyperlipidemia. Measurement of MDA levels was done by TBA (thio Barbituric Acid) reactivity test. In this research used 5 group : negative control group, positive control group, dose of extract 100 mg/kgBW group, dose of extract 200 mg/kgBW group and dose of extract 400 mg/kgBW group. The mean values ​​of MDA levels of negative group : 2,40 nmol/ml, positive group : 4,19 nmol/ml, dose 100 mg/kgBW group : 3,67 nmol/ml dose 200 mg/kgBW group : 2.59 nmol/ml and dose 400 mg/kgBW group : 2.47 nmol/ml. The mean value of MDA group dose of 200 mg/kgBW and 400 mg/kgBW was significantly (p<0.05) approach to the average MDA value of the negative control group. So it can be concluded the administration of ethanol extract of kecombrang flowers can decrease MDA levels of hyperlipidemic male white mice.
FORMULASI OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa (Mill. ) Urb)dan UJI EFEKTIVITAS ANTI JAMUR TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans Noni Rahayu Putri; Ria Afrianti; Zulfa Desinta
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.806 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang formulasi obat kumur ekstrak etanol bawang dayak dan uji aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans. Ekstrak etanol bawang dayak mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder, dimana yang berperan sebagai antijamur adalah alkaloid, flavonoid dan fenolik. Obat kumur ekstrak etanol bawang dayak dibuat menjadi empat formula yaitu F0 (basis), F1 (ekstrak etanol bawang dayak 2,5% ), F2 (ekstrak etanol bawang dayak 5% ) dan F3 (ekstrak etanol bawang dayak 10% ). Evaluasi obat kumur meliputi pemeriksaan organoleptis, pH, stabilitas dan viskositas. Uji aktivitas antijamur sediaan obat kumur dilakukan dengan metode difusi agar dan dianalisis menggunakan ANOVA satu arah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sifat fisik sediaan obat kumur memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sediaan obat kumur. Hasil uji aktivitas antijamur sediaan obat kumur memberikan diameter rata – rata daya hambat sebesar F0 (11,75 mm), F1 (17,62 mm), F2 (21,8 3 mm ) dan F3 (22,33 mm).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera (L.) DC) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN Ria Afrianti; Ringga Novelni; Irma Yulinda
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Padang
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.624 KB)

Abstract

Hipertensi salah satu penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.Salah satu tanaman yang digunakan masyarakat luas untuk menurunkan tekanan darah adalah daun sembung (Blumea balsamifera (L.)DC). Flavonoid dalam ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera (L.)DC) diduga memiliki efek antihipertensi.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera (L.) DC) sebagai antihipertensi dan untuk menentukan dosis efektif ekstrak etanol daun sembung sebagai antihipertensi pada tikus putih jantan yang diinduksi dengan kombinasi NaCl dan prednison selama 7 hari.Pada penelitian ini hewan percobaan dikelompokkan menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus putih jantan yang diuji peroral. Kelompok 1 diberi sediaan Na CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, kelompok 2 diberi sediaan penginduksi kombinasi NaCl 2,5% dan prednison 1,5 mg/kgBB sebagai kontrol positif, kelompok 3 diberi sediaan ekstrak daun sembung dosis 250 mg/kgBB, kelompok 4 diberi sediaan ekstrak daun sembung dosis 500 mg/kgBB, kelompok 5 diberi sediaan ekstrak daun sembung dosis 750 mg/kgBB, kelompok 6 diberi sediaan Kaptopril dosis 2,5 mg/kgBB sebagai pembanding.Pengobatan diberikan selama 3 hari dan kemudian tekanan darah tikus putih jantan diukur pada hari ke 10 dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah Non-Invasif CODA. Hasil analisis menggunakan anova satu arah menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sembung dapat mempengaruhi tekanan darah secara nyata (p<0,05), yang artinya terdapat perbedaan secara nyata pada setiap kelompok. Dosis yang paling efektif dalam menurunkan tekanan darah adalah pada dosis 500 mg/kgBB.
UJI EFEKTIVITAS ANTIALERGI EKSTRAK ETANOL DAUN KAYU RACUN (Rhinacanthus nasutus (L.) Kurz) PADA TIKUS DENGAN INDUKSI OVALBUMIN isra reslina; Ria Afrianti
SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional
Publisher : LPPM Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji efektifitas ekstrak daun kayu racun (Rhinacanthus nasutus (L.) Kurz) dengan induksi ovalbumin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak sebagai antialergi dan untuk mengetahui variasi dosis dari ekstrak memberikan efek yang berbeda sebagai antialergi. Penelitian ini menggunakan tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif yang diberikan aquadest, Kelompok II sebagai kontrol positif yang diberikan NaCMC, Kelompok III, IV, V diberikan ekstrak etanol daun kayu racun dengan dosis berturut-turut 80mg/KgBB, 160mg/KgBB, 320mg/KgBB. Dilakukan sensitisasi pada hari ke-1, ke-7 dengan induksi ovalbumin 0,1%, pada hari ke-14 dicukur bulu tikus tersebut dan disuntikkan evans blue, setelah 15 menit diberikan sediaan dan ekstrak pada masing-masing kelompok, setelah 15 menit diberikan penginduksi ovalbumin dengan konsentrasi 5,25% kemudian diukur diameter, luas area pigmentasi, nilai luas area pigmentasi pada jam ke-1 sampai jam ke-8, dan persentase daya anti- anafilaksisnya. Didapatkan persentase daya anti-anafilaksis Kelompok III, IV, dan V yang diberikan ekstrak etanol daun kayu racun memiliki daya anti-anafilaksis kutan aktif berturut-turut 50,97%, 60,62%, dan 67,06%. Kelompok V (dosis 320mg/KgBB) menunjukkan aktivitas antialergi paling baik di antara kelompok sediaan uji yang lain. Berdasarkan hasil pengujian statistik secara Kruskal Wallis dapat disimpulkan yaitu terdapat perbedaan nyata antara variasi dosis KIII (Dosis 80mg/KgBB) dan KV (Dosis 320mg/KgBB). Kata kunci : Antialergi, Daun kayu racun, Ovalbumin.
UJI EFEK ANTIHIPERTENSI INFUSA DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN Lola Azyenela; Ria Afrianti
JURNAL KATALISATOR Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Katalisator, Volume 6, No 2, 2021
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.569 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v6i2.536

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antihipertensi dari infusa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada tikus putih jantan, yang diinduksi dengan kombinasi NaCl 2,5% dan prednison 1,5 mg/KgBB. Pada penelitian ini hewan percobaan dikelompokkan menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 ekor tikus. Kelompok 1 adalah kontrol negatif, kelompok 2 merupakan kelompok kontrol positif, kelompok 3 merupakan tikus diberi sediaan infusa dengan dosis 15 ml/kgBB, kelompok 4 merupakan tikus diberi sediaan infusa dengan dosis 25 ml/kgBB kemudian kelompok 5, tikus diberi sediaan infusa dengan dosis 50 ml/kgBB. Hasil pengukuran tekanan darah tikus putih jantan yang diberi infusa daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan metode pengolahan data ANOVA satu arah menunjukkan penurunan tekanan darah yang bermakna (P<0,05), dimana uji statistik kelompok hewan uji yang diberi infusa daun belimbing wuluh dosis 15 ml/kgBB, 25 ml/kgBB dan 50 ml/kgBB tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif tetapi berbeda nyata dengan kontrol positif.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT DAUN SIRIH HUTAN DENGAN MENGGUNAKAN GEN 16SRRNA Diza Sartika -
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 2 (2022): jurnal Katalisator Volume 7 No 2, Oktober 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.083 KB) | DOI: 10.22216/katalisator.v7i2.1583

Abstract

Bakteri endofit merupakan mikroorganisme yang terdapat di permukaan jaringan sifatnya tidak berbahaya bagi tumbuhan dan tidak merugikan tanaman inangnya. Bakteri endofit mampu menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji aktivitas antibakteri bakteri endofit dari daun dan akar sirih hutan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, serta melakukan identifikasi secara molekuler menggunakan gen 16S rRNA terhadap bakteri endofit yang memiliki daya antibakteri terbesar. Hasil pengujian aktivitas antibakteri dilakukan pada isolat yang telah dimurnikan dengan metode Kirby-Bauer yang menunjukkan bahwa masing-masing isolat memiliki aktivitas penghambatan terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus yaitu: AL (10,87 mm), AT 1 (12,05 mm), AT 2 (12,03 mm), AD (11,35 mm), DP (12,8 mm), DM (13,5 mm) dan DT (12,7 mm) yang seluruhnya tergolong kategori lemah.Sedangkan pada bakteri uji Escherichia coli tidak menghasilkan zona bening. Dari uji aktivitas sampel AT 2 dan DM memiliki aktivitas antibakteri yang terbesar dan sampel AT 2 dan DM dilanjutkan untuk identifikasi molekuler. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa ukuran pita DNA 1300bp