Pendahuluan: Padole-dole dapat diartikan mengguling yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak yang mengalami penyakit baik fisik maupun psikologis namun belum tereksplorasi secara komprehensif pada penelitian sebelumnya mengenai kebersihan alat dan bahan, kandungan bahan, teknik pijat/mengguling-guling, dan efek terhadap daya tahan tubuh anak. Tradisi Padole-dole dilakukan dengan cara anak digulingkan di atas daun pisang yang dilumuri minyak kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tradisi Padole-dole suku Buton dalam meningkatkan daya tahan tubuh anak. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik purposive sampling pada 7 ibu sebagai partisipan. Penelitian berlangsung selama 3 bulan di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan analisis data menurut Raco. Hasil: Penelitian ini menghasilkan lima tema yaitu (1) Syarat dan proses tradisi Padole-dole, (2) Makna simbolik tradisi Padole-dole, (3) Fungsi dan manfaat Padole-dole, (4) Pengalaman Bhisa (dukun) dalam tradisi Padole-dole (5) Kurang pengetahuan dan persepsi terhadap kesehatan tubuh serta makna alat dan bahan Padole-dole. Diskusi: Tradisi Padole-dole dalam proses pelaksanaannya menggunakan beberapa alat, bahan serta teknik yang membutuhkan persyaratan tertentu agar dapat digunakan dalam prosesi Padole-dole sehingga dapat pula menghasilkan makna simbolik serta manfaat terhadap bayi dan balita seperti teknik pijat mengguling kesamping dan daun pisang yang secara langsung berdampak pada bayi dan balita karena teknik dan kandungannya, didukung juga pengalaman Bhisa (dukun) yang telah menyembuhkan bayi dan balita dan dapat meyakinkan masyaratkat bahwa tradisi Padole-dole merupakan tradisi yang bermanfaat bagi kesehatan bayi dan balita. Kata Kunci: Padole-dole, Suku Buton, Pengobatan Tradisional, Daya Tahan Tubuh, Anak