Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ASETON KULIT PISANG TANDUK (Musa paradisiaca) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli: ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ACETONE EXTRACT BANANA HORN (Musa paradisiaca) AGAINST Staphylococcus aureus AND Escherichia coli Mariam Ulfah; Like Efriani; Malkhatul Aliyah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.474

Abstract

Kulit pisang merupakan limbah terbanyak yang dapat ditemukan dan terdapat senyawa kimia flavonoid serta fenolik yang bersifat antioksidan. Penelitain ini dilakukan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri dari limbah kulit pisang tanduk (Musa paradisiaca). Kulit pisang tanduk diekstraksi menggunakan pelarut aseton dengan menggunakan metode maserasi 3 x 24 jam. Skrining fitokimia dilakukan dengan menggunakan metode uji warna, Kromatografi Lapis Tipis, dan Kromatografi Gas - Spektrofotometri Massa. Uji skrining fitokimia dengan metode uji warna yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kulit pisang tanduk (Musa paradisiaca) terdapat senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan terpenoid, sedangkan pada uji kromatografi lapis tipis menunjukkan bahwa terdapat flavonoid dan terpenoid pada kulit pisang tanduk (Musa paradisiaca). Uji Kromatografi Gas – Spektrofotometri Massa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kulit pisang tanduk memiliki senyawa asam lemak. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dengan menggunakan kloramfenikol sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. uji antibakteri yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak aseton kulit pisang tanduk memiliki zona hambat dengan konsentrasi 75% sebesar 21 mm untuk bakteri Staphylococcus aureus termasuk kedalam kriteria sangat kuat dan 12 mm untuk bakteri Escherichia coli termasuk kedalam kriteria kuat.
STUDI IN SILICO DAN IN VITRO: AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLIK MANGROVE (Rhizophora stylosa) DENGAN TARGET PERUSAKAN DINDING SEL Escherichia coli: AN IN SILICO AND IN VITRO STUDY: ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF MANGROVE ETHANOLIC EXTRACT (Rhizophora stylosa) TARGETTED ON CELL WALL DESTRUCTION OF Escherichia coli Ismanurrahman Hadi; Mariam Ulfah; Like Efriani; Teguh Adiyas Putra; Ade Irawan
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.617

Abstract

Rhizopora stylosa merupakan sub-spesies dari tumbuhan bakau yang diketahui secara empiris digunakan sebagai obat tradisional. Habitat yang berada di perairan payau menyebabkan tumbuhan ini memiliki senyawa fitokimia yang berbeda dari tumbuhan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi aktivitas antibakteri dari R. stylosa pada bakteri Escherichia coli dengan menarget perusakan dinding bakteri. Penelitian ini menggunakan pendekatan komputasional disertai uji aktivitas antibakteri dan kadar kebocoran protein. Prediksi aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan molecular docking pada penicillin-binding protein (PDB ID: 3UY6), sedangkan uji aktivitas antibakteri dilakukan pada bakteri Escherichia coli menggunakan metode Mc konkey dilanjutkan dengan analisis kadar kebocoran protein (protein leakage) menggunakan uji Bradford. Uji identifikasi kandungan fitokimia juga dilakukan untuk memastikan kandungan fitokimia yang ada pada ekstrak etanol bakau. Hasil studi in silico menunjukkan adanya afinitas lebih tinggi dari semua senyawa uji dibandingkan amoxicillin pada penicillin-binding protein. Sementara itu, hasil studi in vitro menunjukkan nilai rata – rata diameter zona hambat (DZH) uji yaitu: 6,63 mm (40%); 6,67 (60%); 9,00 (80%) serta 13 mm (amoxicillin); serta uji protein leakage menunjukkan adanya kebocoran protein pada semua seri konsentrasi sampel dan standar amoxicillin. Analisis statistika menunjukkan ekstrak bakau kadar 80% memiliki aktivitas antibakteri dan protein leakage tertinggi, meskipun efeknya tidak sekuat amoxicillin. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan ekstrak etanol bakau (R. stylosa) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agen antibakteri yang menargetkan kerusakan dinding sel. Kata Kunci: Rhizophora stylosa, antibakteri, molecular docking, in vitro
UJI AKTIVITAS INHIBISI ENZIM a-Glukosidase TERHADAP EKSTRAK ASETON, ETANOL, DAN METHANOL DAUN MANGROVE (Rhizopora Mucronata) SEBAGAI ANTIDIABETES: INHIBITION ACTIVITY OF a-Glucosidase ENZYME OF EXTRACTS ACETONE, ETHANOL, AND METANOL MANGROVE (Rhizopora mucronata) LEAF AS ANTIDIABETIC Like Efriani; Ismanurrahman Hadi; Ade Irawan; Mariam Ulfah; Teguh Adiyas Putra
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 4 (2023): Forthcoming Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i4.651

Abstract

Diabetes mellitus tipe II merupakan kelainan metabolik yang disebabkan karena ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi insulin sehingga menyebabkan hiperglikemia. Akarbose menjadi salah satu obat dalam pengobatan dari diabetes mellitus dengan cara menghambat inhibisi enzim a-glukosidase. Tanaman mangrove (Rhizopora mucronata) diketahui mempunyai senyawa fitokimia dengan berbagai aktivitas farmakologis. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mendapatkan informasi aktivitas penghambatan enzim a-glukosidase dari ekstrak metanol, etanol, dan aseton daun mangrove. Penelitian ini dilakukan dengan memaserasi simplisia daun mangrove pada pelarut metanol, etanol, dan aseton. Maserat yang didapatkan, diujikan secara kualitatif untuk mengidentifikasi kandungan golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid, lalu dilanjutkan dengan mengujikan inhibisi aktivitas dari enzim a-glukosidase dengan konsentrasi ekstrak 0,5; 1; 1,5; 2; dan 3 mg/mL menggunakan Microplate Elisa Reader dan dilanjutkan pengukuran absorbansi dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 405 nm. Hasil yang didapatkan menunjukkan maserat dari ketiga jenis pelarut tersebut terbukti memiliki kandungan senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Uji aktivitas inhibisi menunjukkan aktivitas inhibisi dari ekstrak metanol (3,5 mg/mL), etanol (2,6 mg/mL), dan aseton (2,1 mg/mL). Ekstrak aseton memiliki aktivitas inhibisi paling baik karena semakin kecil nilai IC50 maka semakin baik aktivitas inhibisi pada enzim a-glukosidase. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak aseton mangrove memiliki aktivitas inhibisi paling baik dibandingkan kedua ekstrak lainnya.