Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI PENYAKIT DALAM DENGAN FORMULARIUM NASIONAL DI RSUD PRAMBANAN Uswatun Khasanah; Gita Mayasari; Iramie Duma Kencana Irianto
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 7 No 1 (2022): Volume 7 Nomor 1 Maret 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jurnalfarmaku.v7i1.283

Abstract

Pelayanan obat untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan mengacu pada daftar obat Formularium Nasional. Formularium Nasional adalah daftar obat terpilih yang disusun oleh Komite Nasional yang penyusunannya didasarkan bukti ilmiah terkini, berkhasiat, aman, dan bermutu, yang digunakan sebagai acuan penulisan resep, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi pengobatan sehingga tercapai penggunaan obat rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kesesuaian peresepan obat pada pasien rawat jalan peserta JKN poli penyakit dalam dengan Formularium Nasional di RSUD Prambanan Desember 2019. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan metode pengumpulan data secara retrospektif berdasarkan dokumen resep pada bulan Desember 2019. Pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling. Jumlah resep pasien peserta JKN di poli penyakit dalam sebanyak 1403 lembar resep dengan kriteria inklusi sebanyak 1279 lembar resep. Sampel yang digunakan sebanyak 214 lembar resep dengan 1038 obat yang ditulis oleh dokter spesialis penyakit dalam yang kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase kesesuaian jenis obatnya dengan Formularium Nasional. Persentase kesesuaian peresepan obat pada pasien rawat jalan peserta JKN poli penyakit dalam dengan Formularium Nasional di RSUD Prambanan sebesar 98,84%. Persentase obat generik yang sesuai Formularium Nasional sebesar 99,58%. Persentase obat bermerk (brand) yang sesuai Formularium Nasional sebesar 97,21%. Obat yang paling banyak diresepkan dan sesuai dengan Formularium Nasional antara lain amlodipine 5 mg, asam asetilsalisilat 80 mg, kandesartan 8 mg, natrium bikarbonat serta metformin 500 mg. Obat yang paling banyak diresepkan dan tidak terdapat dalam Formularium Nasional adalah IntifenĀ® 1 mg.
PEMANFAATAN SARI BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava Linn.) DALAM SEDIAAN LIP BALM Karinda Paramastri Dewi; Tri Sumarlini; Iramie Duma Kencana Irianto
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 4 No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v4i1.284

Abstract

Sari buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) mengandung gula yang dapat mengatur minyak alami agar bibir tidak menjadi kering ataupun terlalu berminyak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula sediaan lip balm dari sari buah jambu biji merah yang memiliki sifat fisik yang baik, serta mengetahui pengaruh variasi konsentrasi sari buah jambu biji merah terhadap kharakteristik fisiknya. Jenis penelitian ini adalah penelitian preeksperimental. Pembuatan lip balm dilakukan dengan variasi konsentrasi sari buah jambu biji merah (Psidium guajava Linn) sebesar 2,5% (formula A), 5%(formula B), dan 7,5%(formula C). Uji sifat fisik sediaan lip balm meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat dan uji daya sebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula A, formula B dan formula C menghasilkan warna lip balm yang berbeda, memiliki tekstur yang berminyak dan memiliki bau seperti minyak permen. Hasil uji daya lekat dan uji daya sebar sediaan lip balm tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan. Namun sari buah jambu biji merah sudah terdistribusi secara homogen dalam sediaan. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa formulasi lip balm yang mempunyai sifat fisik yang baik adalah formula C dengan variasi konsentrasi 7,5%. Perbedaan variasi konsentrasi sari buah jambu biji merah tidak berpengaruh terhadap sifat fisik sediaan lip balm.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN GEL SAMPO MINYAK ATSIRI BIJI PALA (Myristica fragrans) Iramie Duma Kencana Irianto
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 1 No. 1 (2021): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.359 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v1i1.4

Abstract

Minyak biji pala mengandung eugenol, pinena, sabinena yang berfungsi sebagai antijamur. Minyak biji pala dapat diformulasikan dalam bentuk gel sampo untuk meningkatkan efektivitas penggunaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula terbaik dari gel sampo dengan variasi konsentrasi karbopol sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan serta pengaruh cycling test terhadap sifat fisik gel sampo. Respon yang diamati yaitu sifat fisik dan kestabilan fisik sediaan meliputi organoleptis, daya sebar, daya bersih, tinggi busa, pH dan pengaruh cycling test terhadap sifat fisik sediaan gel sampo minyak biji pala. Hasil pengamatan sifat fisik dianalisis secara deskriptif untuk menentukan formula terbaik sedangkan stabilitas fisik sebelum dan sesudah peyimpanan dianalisis dengan uji statistika menggunakan perangkat lunak SPSS dengan metode t paired test. Hasil penelitian menunjukan formula terbaik adalah formula dengan konsentrasi karbopol : propilen glikol 2% : 14,25% dengan skor pemenuhan syarat 5 yang artinya memenuhi seluruh syarat.
STUDI TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER PENYAKIT DEGENERATIF DI KAUMAN NGANJUK Iramie Duma Kencana Irianto; Vertika Susandy; Ana Mardiyaningsih
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 2 No. 2 (2022): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.575 KB) | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v2i2.38

Abstract

Obat tradisional merupakan bahan alam dengan khasiat empiris yang telah dibuktikan secara turun temurun. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 16-23 Januari 2022 terhadap 190 responden di RW 03 Kauman, Nganjuk diperoleh hasil yakni 52,63% obat tradisional untuk pengobatan degeneratif, 28,42% untuk pengobatan batuk, pilek, serta diare, sedangkan 18,95% sebagai kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan dan pola penggunaan obat tradisional sebagai terapi komplementer penyakit degeneratif di RW 03 Kauman, Nganjuk. Pengambilan sampel menggunakan total populasi yakni 100 orang dengan instrumen berupa kuesioner tertutup. Hasil penelitian diperoleh bahwa pola penggunaan obat tradisional sebagai terapi komplementer penyakit degeneratif pada warga RW 03 Kauman Nganjuk dengan keluhan terbanyak yakni penyakit hiperurisemia 34%, waktu penggunaan rutin tercatat 38%, jenis bahan obat tradisional yang paling sering digunakan daun salam (Eugenia polyantha) 31%, jenis sediaan berupa bahan segar/kering 85%. Sumber perolehan bahan obat tradisional dari membeli di pasar 42%, sumber informasi penggunaan obat tradisional paling banyak di dapat dari keluarga 41%. Cara pembuatan dengan direbus 65%, penggunaan obat tradisional karena telah merasakan manfaatnya mulai membaik 94%. Responden yang tidak mengalami efek samping obat tradisional 98%. Tingkat pengetahuan baik sebanyak 8%, sedang 79% dan rendah 13%.