p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INFEKSI COVID-19 PADA IBU HAMIL Tezi Kharina Aprezia; Nurul Kurniati; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.522

Abstract

Latar Belakang : Pandemi COVID-19 saat ini dianggap sebagai contoh bencana alam dengan begitu banyak beban kesehatan global, di mana lebih dari 22 juta orang di seluruh dunia mengidapnya dan lebih dari 791.000 orang meninggal dunia. Tujuan penyusunan dari Scoping Review ini adalah untuk mendapatkan evidence based dan gambaran kasus, dampak, penularan vertikal infeksi  Covid-19 pada ibu hamil.Metode: Scoping Review data di dapatkan Pubmed, ScienceDirec dan Ebscohost Dengan studi Appraisal dan menggunakan Critical Appraisal Hawker, dengan menggunakan framework PEOs.Hasil :Teridentifikasi 10 penelitian yang membahas tentang infeksi Covid 19 pada wanita hamil. Tanda gejala Infeksi covid 19 yang paling umum adalah batuk dan demam, terdapat dampak kehamilan dari ibu hamil yang positif Covid 19 seperti Abortus, Kematian, Operasi Caesar dan premature. Terdapat laporan kematian pada ibu hamil yang positif Covid 19. Tidak ada penularan vertikal dari ibu ke janin. Saat ini, tidak ada pengobatan pasti untuk ibu hamil yang positif Covid 19.Kesimpulan : Sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala awal yang paling umum pada wanita hamil yang positi COVID 19  adalah demam dan batuk Dampak buruk infeksi covid 19 pada ibu hamil yaitu kelahiran premature, operasi Caesar, Keguguran, Kematian dan bisa saja penularan vertikal dari ibu ke janin. Wanita hamil rentan terhadap penyakit parah jika terjadi infeksi virus. Sampai sekarang, belum ada vaksin atau obat pencegahan yang efektif yang tersedia untuk mengobati COVID 19. Perlindungan pribadi dan isolasi pasien adalah kunci untuk mengendalikan infeksi dan penyebaran virus lebih lanjut.
KESEHATAN MENTAL PADA TENAGA KESEHATAN SAAT PANDEMI COVID-19 Lezi Mayang Sari; Nurul Kurniati; Dewi Rokhanawati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.519

Abstract

Latar belakang : Saat ini seluruh dunia telah terkena dampak penyakit virus corona yang berasal dari china. Keadaan darurat darurat yang sedang berlangsung menempatkan tenaga kesehatan berada dibawah tekanan yang mengakibatkan masalah psikologis pada tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini mereview artikel-artikel yang mengenai gangguan psikologis, faktor-faktor penyebab stress pada petugas kesehatan dan penanganan stress pada petugas kesehatan.Metode : data scoping review didapatkan dari Pubmed, ScienceDirec dan Wiley dengan studi Appraisal dan menggunakan Critical Appraisal Hawker, dengan metode mengunakan framework PEOs.Hasil : 10 artikel yang membahas tentang kesehatan mental pada tenaga kesehatan Pandemi Covid-19. Tanda dan gejala yang banyak dirasakan oleh tenaga kesehatan kelelahan, insomnia dan sakit kepala yang disebabkan penggunaan APD. Faktor yang mempengaruhi stress pada tenaga kesehatan waktu kerja yang lama, stigma masyarakat, kecemasan, waktu istirahat. Adapun penanganan stress pada petugas kesehatan yaitu tenaga kesehatan mendapatkan pelatihan dan kepatuhan masayarkat terhadap protokol kesehatan seperti penggunaan masker.Kesimpulan : sebagian besar penelitian menunjukan adanya tanda gejala stress padapetugas kesehatan yaitu sakit kepala dan kelelahan dan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stress dan depresi pada tengan kesehatan Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stress pada petugas kesehatan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Adhe Lisna Gayuh Sasiwi; Dewi Rokhanawati; Nurul Kurniati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i1.586

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Prevalensi stunting di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) masih tinggi yaitu 36,8% (2007), 34,6 % (2010), 37, 2 % (2013) dan 30,8 % (2018). Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 stunting berada pada 27,67%. Ini menunjukkan terjadinya penurunan, akan tetapi ini masih jauh dari angka yang ditargetkan WHO yaitu 20%.Tujuan: scoping review ini bertujuan mengetahui faktor yang mempengaruhi penurunan kejadian stunting pada balita.Metode: Metode yang digunakan dalam scoping review ini menggunakan framework Arksey dan O’Malley (2005), meliputi 5 tahap antara lain: identifikasi pertanyaan review, identifikasi studi yang relevan, pemilihan studi, pemetaan data (data charting), dan menyusun, merangkum dan pelaporan hasil.Hasil: Ada 8 artikel yang dilakukan review, berdasarkan tahun terbit didapatkan 1 artikel terbit di tahun 2019 dan 7 artikel terbit tahun 2020, berdasarkan jenis penelitian yang digunakan 1 artikel menggunakan survey dan 7 artikel menggunakan mixed method. Pada maping tema diketahui ada 2 tema yang diperoleh yaitu factor yang mempengaruhi penurunan kejadian stunting dan penyebab stunting.Kesimpulan: Hasil scoping review ini menunjukkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi penurunan stunting meliputi stabilitas politik negara, pelaksanaan upaya gizi pendekatan multisektoral, peningkatan ketersediaan layanan kesehatan, pendidikan, akses fasilitas air minum, pengurangan kemiskinan, sektor pertanian, sanitasi, ketahanan pangan, sektor kesehatan, pemanfaatan asuhan maternitas, peningkatan cakupan suplementasi zat besi, imunisasi anak, pengobatan cacingan, kebersihan.