Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI DAN PEMASARAN EFEKTIF DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA MIRAT Kunkun Kurniawan; Reiza D Dienaputra; Awaludin Nugraha
Jurnal Pariwisata Pesona Vol 6, No 1 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpp.v6i1.5381

Abstract

Unique and authentic landscapes attract tourists. Hanging Rock and Camping Ground Arya Kemuning and Sanghyang Dora are natural tourist attractions owned by Mirat Village. As a new tourist destination in Majalengka Regency, the tourism stakeholders of Mirat village play an important role in developing the existing tourism potential to increase the number of tourist visits. This study aims to determine the marketing communication strategy carried out by the village government and Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), the factors that support and hinder the marketing communication strategy in increasing tourist visits to the Mirat tourism village. This study uses a phenomenological method with a qualitative approach. The data source used is primary with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results showed that the marketing communication strategy carried out by the village government and Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) had a positive impact on increasing the number of tourists. The success of the marketing communication strategy is supported by the unique appeal of tourist destinations in Mirat Village. Although there are obstacles in terms of accessibility and amenities, it is hoped that in the future there will be the right solution through alternative shuttle bus transportation to tourist locations and improving the quality of amenities to support tourist comfort.
Dampak Wisata Religi Makam Eyang Kobul Ditinjau dari Aspek Ekonomi dan Sosial Kunkun Kurniawan; Dadang Suganda; Ute Lies Siti Khadijah
Tourism Scientific Journal Vol. 7 No. 1 (2021): Vol 7 No 1 Desember 2021
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v7i1.164

Abstract

Tourism is a travel activity carried out by a person or group to a place to gain satisfaction, enjoyment, happiness, experience or new knowledge. Tourism activities are not only to fulfill material needs but also spiritually. The spiritual needs of a person or group come from something non-physical. One of these non-physical needs is the desire to always want to be close to people who are part of the family, figures, leaders who are honored for their services and sacrifices even though they have been physically cut off in the real world. Pilgrimage to the grave is a tradition carried out by a person or group to attribute glory to the ancestors, showing respect for a figure or leader who has contributed to visiting the glorified and sacred tomb. This study aims to determine the historical background of the Eyang Kobul gravesite and its impact on economic and social life for the surrounding community. Furthermore, the method used in this research is to use qualitative methods. The research data were collected through observation, interviews, and study of literature. The results of this study indicate that the existence of the Eyang Kobul gravesite has a positive impact on the economy and social life of the community around Jatisari Village, Kutawaringin District, Bandung Regency. The future challenge related to the development of the Pilgrimage tour of the Tomb of Eyang Kobul is how the manager with the principle of independence can realize a program of arrangement and improvement of better facilities for pilgrims.
IDENTIFIKASI RUTE TEMATIK KOMUNITAS BANDUNG SKETCHWALK SEBAGAI PRODUK WISATA HERITAGE DI KOTA BANDUNG Kunkun Kurniawan; Dadang Suganda; Ute Lies Siti Khadijah; Enjat Munajat
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 10: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i10.1344

Abstract

Wisata heritage dalam industri pariwisata secara global mengalami pertumbuhan yang signifikan. Bangunan bersejarah dan monumen menjadi daya tarik dalam wisata heritage. Kota Bandung sebagai bekas koloni belanda pada masa lalu meninggalkan jejak bangunan heritage dengan arsitektur menarik. Keunikan bangunan heritage menjadi objek sketsa bagi komunitas Bandung Sketchwalk. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi rute tematik yang dipakai oleh komunitas Bandung Sketchwalk dalam pengembangan wisata heritage di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 rute tematik komunitas Bandung Sketchwalk, yaitu rute tematik perjuangan, rute tematik edukasi, dan rute tematik pecinan yang dapat dikembangkan menjadi produk wisata heritage. Semoga hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan wisata heritage di Kota Bandung.
Identifikasi Potensi Wisata di Desa Banjaran Wetan Kunkun Kurniawan
Jurnal Pariwisata Terapan Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpt.66150

Abstract

Desa Banjaran Wetan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung yang belum memiliki destinasi pariwisata. Secara geografis, Desa Banjaran Wetan memiliki  wilayah yang paling luas di Kecamatan Banjaran.  Salah satu potensi alam di wilayah Desa Banjaran Wetan yang dapat dikembangkan menjadi sebuah destinasi pariwisata berkelanjutan adalah Situ Cimeuhmal. Situ Cimeuhmal terletak di kaki  Pegunungan Malabar dengan luas wilayah kawasan hutan lindung sebesar 46,5 hektar dan ketinggian  1.200 mdpl. Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Situ Cimeuhmal terdiri dari PT. Perhutani, BBWS Citarum, PT Jasa Tirta, Komunitas Anak Peduli Alam Semesta, dan Kelompok Peduli Lingkungan Situ Cimeuhmal. Pengembangan Situ Cimeuhmal menjadi destinasi pariwisata berbasis konservasi air terkendala kordinasi dan role sharing diantara  pemangku kepentingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi wisata di Desa Banjaran Wetan serta strategi pengembangan destinasi pariwisata Situ Cimeuhmal yang sejalan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Banjaran Wetan memiliki potensi wisata alam dan non alam yang dapat dikembangkan menjadi destinasi pariwisata. Berdasarkan hasil analisasi SWOT, Situ Cimeuhmal memiliki potensi alam yang menarik untuk dijadikan destinasi pariwisata berbasis konservasi sumber daya air meskipun dari tinjauan atribut pariwisata belum memenuhi kriteria dengan baik. Atraksi yang ditawarkan kepada wisatawan masih terbatas pada keindahan kawasan yang asri, sejuk dengan kolam air dan event yang diselenggarakan tahunan kawin cai. Akses menuju lokasi destinasi kurang baik. Fasilitas untuk kenyamanan wisatawan seperti homestay atau pondokan belum tersedia. Potensi non alam yang dapat dikembangkan  di Desa Banjaran Wetan adalah produk makanan ringan kerupuk, kopi dan beragam produk olahannya.
Konstruksi Sketsa Wisata Heritage dalam Menarik Minat Berkunjung Wisatawan (Studi Kasus di Bandung Sketchwalk) Kunkun Kurniawan; Dadang Suganda; Ute Lies Siti Khadijah
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol 9, No 02 (2023): June 2023
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v9i02.7270

Abstract

AbstrakWisata heritage merupakan salah satu jenis wisata yang mengalami pertumbuhan di beberapa negara yang memiliki keragaman dan keunikan warisan budaya. Popularitas wisata heritage memberikan kontribusi kepada peningkatan citra kota. Pengembangan wisata heritage memerlukan pola dan media promosi yang menarik dari berbagai perspektif. Sketsa menjadi salah satu media kesadaran wisata komunitas yang menarik untuk mempromosikan wisata heritage. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami kondisi dan makna bangunan heritage dari perspektif pelaku sketsa, proses penciptaan sketsa objek heritage, dan konstruksi sketsa objek heritage sebagai media kesadaran wisata komunitas dalam mempromosikan wisata heritage di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang dari komunitas Bandung Sketchwalk. Data dalam bentuk karya sketsa dianalisis melalui analisis empat situs Rose dan analisis semantik Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek bangunan heritage relatif masih terawat baik berdasarkan perspektif pelaku sketsa. Bangunan heritage ini menjadi sumber informasi, pengetahuan sejarah, dan penanda kota meskipun sifatnya masih berbentuk benda diam yang belum terintegrasi menjadi sistem pengembangan wisata heritage. Konstruksi sketsa wisata heritage dalam menarik minat berkunjung wisatawan memiliki karakteristik elemen visual hipoikon dengan indeksikalitas tanda figuratif dan tanda abstrak yang representatif untuk menginformasikan situs wisata sejarah, arsitektural, industri, museum, dan konser/teater melalui bangunan heritage di Kota Bandung. Beberapa pengembangan yang dapat ditindaklanjuti dari hasil penelitian ini adalah perencanaan rute tematik wisata minat khusus berbasis heritage, perancangan konten pemasaran wisata heritage dengan menggunakan media sketsa, karakteristik wisatawan serta pengelolaan kawasan heritage sebagai kawasan wisata yang terpadu dan berkelanjutan. Kata Kunci:  Bandung Sketchwalk, Konstruksi Sketsa, Urban Sketch, Wisata Heritage AbstractHeritage tourism is a type of tourism that is experiencing growth in several countries that have a diversity and uniqueness of cultural heritage. The popularity of heritage tourism contributes to the improvement of the city's image. The development of heritage tourism requires attractive promotional patterns and media from various perspectives. Sketches are one of the interesting media for community tourism awareness to promote heritage tourism. The purpose of this study was to understand the condition and meaning of heritage buildings from the perspective of the sketch artist, the process of creating heritage object sketches, and the construction of heritage object sketches as a medium for community tourism awareness in promoting heritage tourism in the city of Bandung. This study uses a qualitative method with a case study approach. Research data were obtained through observation, in-depth interviews, and documentation studies. There were ten informants involved in this study from the Bandung Sketchwalk community. Data in the form of sketches were analyzed through Rose's four-site analysis and Charles Sanders Peirce's semantic analysis. The results showed that heritage building objects were relatively well preserved from the perspective of the sketch artist. These heritage buildings are a source of information, historical knowledge, and city landmarks, although they are still in the form of stationary objects that have not been integrated into a heritage tourism development system. The construction of heritage tourism sketches in attracting visiting tourists has the characteristics of visual elements hypo icons with indexicality of figurative signs and representative abstract signs to inform historical, architectural, industrial, museum, and concert/theater tourism sites through heritage buildings in the city of Bandung. Several developments that can be followed up from the results of this research are heritage-based special interest tourism thematic route planning, designing heritage tourism marketing content using sketch media, tourist characteristics and managing heritage areas as integrated and sustainable tourism areas. Keywords: Bandung Sketchwalk, Heritage Tourism, Sketch Construction, Urban Sketch